Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Siapa Pangeran Hisahito yang Jadi Pewaris Kaisar Jepang?
apnews.com

Intinya sih...

  • Pangeran Hisahito adalah pewaris takhta kedua di Jepang.

  • Hisahito memiliki minat pada serangga dan bulu tangkis.

  • Ada polemik publik Jepang terkait naiknya Hisahito jadi pewaris takhta kerajaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jepang baru saja menggelar upacara kedewasaan untuk Pangeran Hisahito di Istana Kekaisaran Tokyo, pada Sabtu (6/9/2025).

Momen ini menegaskan posisinya sebagai pewaris takhta kedua, sekaligus menjadi perhatian karena kaitannya dengan masa depan monarki tertua di dunia.

Di balik seremoni megah tersebut, publik dibuat penasaran dengan sosok pangeran muda berusia 19 tahun ini.

Melansir laman Embassy of Japan in Indonesia, Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer. Dalam sistem ini, kepala negara adalah raja atau kaisar yang tidak dipilih langsung oleh rakyat.

Lalu, siapa Pangeran Hisahito yang jadi pewaris kaisar Jepang? Berikut Popmama.com sajikan informasi secara lengkap di bawah!

Biodata Pangeran Hisahito

japanesestation.com

  • Nama Lengkap: Akishino no miya Hisahito shinnō denka

  • Nama Panggilan: Pangeran Hisahito, Hisahito

  • Tempat Lahir: Tokyo, Jepang

  • Tanggal Lahir: 6 September 2006

  • Usia: 19 Tahun (2025)

  • Pendidikan: Ochanomizu University Kindergarten, Ochanomizu University Elementary School, Tsukuba University

  • Kewarganegaraan: Jepang

  • Sepupu: Aiko, Putri Toshi

  • Kakek-Nenek: Permaisuri Michiko, Akihito, Tatsuhiko Kawashima, Kazuyo Sugimoto

  • Paman: Naruhito, Shū Kawashima

  • Saudara Kandung: Putri Kako dari Akishino, Mako Komuro

Itu dia biodata Pangeran Hisahito. Dengan posisinya sebagai pewaris takhta kedua, perjalanan hidupnya akan terus menjadi sorotan publik Jepang maupun dunia. Simak beberapa fakta menariknya, yuk!

1. Pangeran Hisahito memiliki minat pada serangga dan bulu tangkis

apnews.com

Pangeran Hisahito kini menempuh pendidikan di Universitas Tsukuba, Tokyo, dengan fokus studi pada biologi. Di luar kelas, ia menikmati bermain bulu tangkis dan menaruh minat besar pada capung.

Bahkan, melansir The Japan Times, Hisahito menyatakan keinginannya untuk meneliti lebih jauh capung dan serangga lain, termasuk upaya pelestariannya di lingkungan perkotaan.

2. Hisahito adalah satu-satunya Putra Mahkota Akishino

apnews.com

Hisahito adalah satu-satunya putra dari Putra Mahkota Akishino dan Permaisuri Kiko. Selain itu, Ia merupakan keponakan Kaisar Jepang saat ini, yakni Naruhito.

Sebagai pria pertama dalam keluarga kekaisaran yang mencapai usia dewasa, Hisahito menjadi sorotan terutama karena sepupu perempuannya, yakni Putri Aiko yang lebih tua dikecualikan dari garis pewarisan takhta.

Hal tersebut membuat Hisahito menanggung harapan besar untuk menjaga keberlangsungan garis kekaisaran. Tekanan ini muncul dari tradisi yang kini dipertanyakan banyak pihak.

3. Polemik publik Jepang terkait naiknya Hisahito jadi pewaris takhta kerajaan

apnews.com

Meskipun Hisahito kini menempati posisi penting sebagai pewaris takhta, publik Jepang mengkritisi aturan suksesi. Survei menunjukkan mayoritas warga mendukung perubahan hukum agar perempuan, termasuk Putri Aiko, agar bisa menjadi kaisar.

Namun, hukum Kekaisaran yang berlaku sejak 1947 tetap mempertahankan prinsip bahwa hanya laki-laki yang bisa naik takhta. Hal tersebut menimbulkan ketegangan antara tradisi dan tuntutan modern.

Kekurangan penerus laki-laki menjadi masalah serius bagi monarki yang telah berlangsung lebih dari 1.500 tahun ini. Meski sejarah mencatat delapan kaisar perempuan, tidak satu pun berhasil menghasilkan pewaris.

Upaya pemerintah Jepang untuk membuka jalan bagi kaisar perempuan pada 2005 akhirnya terhenti setelah kelahiran Pangeran Hisahito. Situasi ini makin menguatkan pandangan konservatif yang tetap menekankan pentingnya garis suksesi laki-laki dalam monarki.

Itu dia informasi tentang siapa Pangeran Hisahito yang jadi pewaris Kaisar Jepang. Sosoknya kini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena posisinya di garis suksesi, tetapi juga karena perdebatan panjang soal tradisi dan masa depan monarki tertua di dunia.

Editorial Team