Waspada! Kualitas Udara Kian Memburuk, Rentan Terkena ISPA

Bagaimana ciri-ciri dan mencegah ISPA akibat polusi udara yang buruk?

10 Agustus 2023

Waspada Kualitas Udara Kian Memburuk, Rentan Terkena ISPA
Freepik/Rawpixel.com

Kualitas udara di Jakarta dan sejumlah kota di Indonesia kian memburuk. Bahkan, DKI  menjadi ‘langganan’ masuk ke dalam kategori tidak sehat menurut Air Quality Index (AQI). 

Tepat dua hari lalu, 8 Agustus 2023, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 dan menduduki posisi kedua setelah Dubai sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.

Selain sebabkan gangguan sistem pernapasan, ada beberapa penyakit yang dipicu oleh polusi udara. Salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Namun, apa itu ISPA? Dan apa ciri-ciri serta cara pencegahan ISPA akibat polusi udara? Untuk selengkapnya, simak informasi Popmama.com di bawah ini!

1. Apa dan penyebab ISPA?

1. Apa penyebab ISPA
Freepik

ISPA merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan. ISPA dapat dilihat dari jenis infeksi yang terjadi di bagian saluran pernapasan.

Dikutip dari Cleveland Clinic, infeksi saluran pernapasan bagian atas biasanya disertai flu, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis (sakit tenggorokan), atau sinusitis.

Seseorang yang terkena infeksi saluran pernapasan atas ketika virus dan bakteri memasuki sistem pernapasan, seperti saat menyentuh mulut atau hidung setelah bersalaman dengan orang yang sedang sakit.

Sedangkan, dikutip dari Verywell Health, infeksi saluran pernapasan bagian bawah diakibatkan adanya bronkitis (pembengkakan saluran udara ke paru-paru), pneumonia, dan bronkiolitis (pembengkakan saluran udara pada anak-anak).

2. Gejala ISPA

2. Gejala ISPA
Freepik/Benzoix

Gejala umum dari ISPA adalah batuk, kelelahan, pegal-pegal, pilek, disertai dengan demam. Perlu diketahui, ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.

WHO mencatat, ISPA menjadi penyebab utama angka kematian penyakit menular di dunia. Hampir sebanyak 4 juta orang meninggal akibat ISPA pada tiap tahunnya.

“Gejalanya pasti beragam antara setiap pasien. Pertama, paling umum itu batuk, berdahak, dan sesak nafas. Kemudian yang kedua, kalau misalkan dia ada riwayat gangguan lambung, itu baru masuk ke sesak nafas, mual, dan muntah,” ucap dr. Andi Marsali, Dokter Umum dan Senior Vice President Medical Sales Alodokter saat wawancara di konferensi pers Alomedika, Sopo Del Tower, Jakarta, Rabu (9/8/23).

Disarankan untuk segera ke dokter jika mengalami demam lebih dari 9 celsius, kesulitan untuk bernapas, pusing, hingga kehilangan kesadaran.

Editors' Pick

3. Faktor risiko ISPA

3. Faktor risiko ISPA
Freepik/Karlyukav

Beberapa faktor risiko ISPA, sebagai berikut.

  1. Anak-anak dan lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi. Selain itu, penyebaran virus dan bakteri ISPA di kalangan anak-anak dapat terjadi sangat cepat karena mereka sering berinteraksi dan melakukan kontak dengan anak-anak lain.
  2. Seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti orang dengan transplantasi organ, leukemia, atau HIV/AIDS.
  3. Sering terjadi pada seseorang yang memiliki penyakit jantung , gangguan paru-paru, atau asma
  4. Perokok lebih berisiko mengalami gangguan fungsi paru-paru dan saluran pernapasan. Hal ini mengakibatkan perokok juga rentan mengalami ISPA dan lebih sulit untuk pulih total.

Bahkan, penelitian menemukan beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko ISPA pada balita, seperti status gizi, imunisasi, ASI eksklusif, hingga paparan asap rokok selama kehamilan.

“Jadi ada beberapa peningkatan infeksi saluran pernapasan atas pada anak-anak dan dewasa. Hal ini lebih berbahaya pada anak-anak atau dewasa yang memiliki riwayat asma sebelumnya,” lanjut dr. Andi.

4. Cara mencegah ISPA

4. Cara mencegah ISPA
Freepik

Tidak ada cara spesifik untuk mencegah terjadinya ISPA yang disebabkan oleh polusi udara. Hanya saja, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

  1. Pilih masker yang setidaknya memiliki level N95 alias mampu menyaring 95% partikel debu di udara
  2. Tidak merokok atau menghindari paparan asap rokok
  3. Hindari berada di kerumunan, terutama pada ruang tertutup
  4. Hindari menukar alat makan dengan orang lain
  5. Makan makanan yang bergizi
  6. Rutin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
  7. Berolahraga secara teratur
  8. Mengonsumsi vitamin yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  9. Menghindari menyentuh mata dan mulut

“Kita bicara soal ISPA akibat polusi udara, ya. Kita lihat dari indeksnya sendiri, udara diukur dari AQI, saya lihat tingkat polusi di luar itu seperti apa. Kalau sedang tinggi di luar, kita menggunakan masker dan menghindari polusi tadi. Kalau sedang di dalam, kita menggunakan air purifier, contohnya untuk mengurangi polutan udara,” lanjutnya.

5. Cara mengatasi ISPA

5. Cara mengatasi ISPA
Freepik/Racool_studio

Kebanyakan kasus ISPA terjadi akibat infeksi virus. Selain dokter akan meresepkan obat untuk mengatasi gejala, ada beberapa upaya yang dapat pengidap ISPA lakukan untuk meredakan gejalanya sebagai berikut.

  1. Perbanyak istirahat dan mengonsumsi air putih agar dahaknya lebih encer.
  2. Konsumsi minuman hangat, seperti teh lemon dan madu untuk meredakan batuk.
  3. Berkumur dengan air garam hangat jika sakit tenggorokan.

6. Kapan harus ke dokter?

6. Kapan harus ke dokter
Freepik/Jcomp

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika kamu mengalami gejala yang buruk dan telah berlangsung selama lebih dari 3 minggu.

Beberapa gejala yang perlu diperiksakan ke dokter saat tak kunjung membaik di bawah ini:

  1. Demam di atas 39˚C atau merasa menggigil
  2. Sulit bernapas
  3. Batuk berdarah
  4. Penurunan kesadaran
  5. Muntah-muntah
  6. Saat malas bermain dan lebih diam daripada biasanya (khususnya anak-anak)
  7. Napas berbunyi

“Kita lihat bahwa anak-anak yang dengan asma ini sekarang serangannya makin sering, makin akut, dan berat. Nafasnya makin berat, kemudian banyak berlendir, itu yang kita lihat pada anak-anak. Dewasa juga sama, jadi yang tadinya punya riwayat asma waktu kecil, sekarang jadi lebih mudah terserang ISPA,” tutup dr. Andi.

Nah, itu dia informasi seputar apa itu ISPA, apa ciri-ciri serta cara pencegahan ISPA akibat polusi udara. Jadi, jangan lupa untuk tetap jaga kesehatan tubuh, ya!

Baca juga:

The Latest