Waspada Bagi Pesepeda, Ketahui Tentang Cyclist's Palsy

Untuk pengguna sepeda pastikan kalian terhindar dari cyclist's palsy

19 Februari 2021

Waspada Bagi Pesepeda, Ketahui Tentang Cyclist's Palsy
Pexels/Craig Dennis

Selama masa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020, aktivitas sepeda kembali menjadi tren.

Pasalnya banyak orang berbondong-bondong melakukan olahraga bersepeda karena tren. Tak jarang sepeda menjadi langka dan harganya semakin naik karena peminatnya yang meningkat.

Bersepeda adalah aktivitas seru yang bisa dilakukan oleh semua umur. Selain itu, bersepeda juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh.

Dengan bersepeda dapat menurunkan peluang terjadinya penyakit metabolik, meningkatkan kreativitas dan daya ingat, menghilangkan stress dan kecemaasan, serta meningkatkan kadar hormon edorfin dalam tubuh.

Namun, bersepeda harus memperhatikan posisi tubuh, termasuk tangan. Hal ini dikarenakan posisi tangan salah bisa menyebabkan cyclist's palsy.

Kira-kira penyakit apakah itu? Jika Mama penasaran dengan cyclist's palsy, berikut Popmama.com telah merangkumnya.

1. Apa itu cyclist’s palsy?

1. Apa itu cyclist’s palsy
Dok. RSPI

Cyclist's palsy adalah kondisi jari manis dan kelingking terasa tidak nyaman setelah bersepeda. Hal ini disebabkan karena ulnar nerve atau saraf yang berada di kelingking dan jari manis tertekan karena terlalu lama memegang handle bar pada sepeda.

Biasanya cyclist’s palsy akan memberikan gejala, seperti kesemutan, nyeri, keram, kebas pada jari kelingking dan manis. Namun, gejala yang dialami semua orang berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya.

Namun, Mama tak perlu khawatir sebab gejala ini akan hilang 1-2 hari setelah bersepeda. Terdapat gejala cyclist’s palsy yang terlihat, yaitu sulitnya meluruskan, melebarkan, serta menutup jari kelingking dan manis.

Editors' Pick

2. Penyebab cyclist’s palsy

2. Penyebab cyclist’s palsy
Unsplash/Coen van den Broek

Penyebab terjadinya cyclist’s palsy yang dialami setiap orang bermacam-macam. Berikut penyebab dari cyclist’s palsy, yakni:

  • Tekanan pada handle bar terlalu besar dan lama. Jadi, hal ini menyebabkan tekanan darah pada saraf ulnaris menjadi terhambat.
  • Posisi pergelangan tangan mengarah ke atas dan keluar dari arah jarum jam 12 sehingga menimbulkan regangan pada saraf.
  • Otot inti yang kelelahan membuat beban bertumpu pada tangan.
  • Sarung tangan atau bantalan yang sudah rusak atau tipis.
  • Tekanan ban sepeda yang terlalu tinggi, penggunaan ban yang kecil dan tipis bisa mengakibatkan getaran lebih pada tangan.
  • Posisi duduk yang lebih tinggi atau handle bar yang terlalu rendah dapat mempengaruhi ketika sedang bersepeda. Posisi ini akan menyebabkan beban tubuh yang bertompang pada tangan.

3. Pencegahan dan pengobatan cyclist’s palsy

3. Pencegahan pengobatan cyclist’s palsy
Unsplash/Markus Spiske

Agar terhindar dari cyclist’s palsy dan bersepeda menjadi lebih nyaman. Pastikan untuk mengikuti beberapa langkah, yaitu:

  • Gunakan bantalan yang baik pada handle bar.
  • Gunakan sarung tangan untuk melindungi tangan dari tekanan yang berlebihan ketika bersepeda. Semakin tebal sarung tangan akan lebih melindungi.
  • Posisikan tangan pada handle bar senyaman mungkin.
  • Posisikan tangan lurus saat memegang handle bar.
  • Jika bersepeda dalam waktu yang lama, sebaiknya ganti posisi tangan pada handle bar.
  • Pilihlah ukuran sepatu yang pas agar sadel dan handle bar bisa disesuaikan dengan posisi duduk yang nyaman.
  • Terapkan konsep VDJ, yaitu ventilasi, durasi, dan jarak. Pastikan menjaga jarak agar peluang penularan virus Covid-19 semakin sedikit.

Untuk pengobatan cyclist's palsy bisa reda dalam 1-2 hari. Namun, jika keadaan semakin parah bisa mencapai berminggu-minggu untuk pulih kembali. Apabila cyclist's palsy tidak ditangani segera bisa mengakibatkan sulitnya meluruskan, melebarkan, serta menutup jari kelingking dan manis dalam waktu permanen, dan carpal tunnel syndrome.

4. Posisi bersepeda yang benar

4. Posisi bersepeda benar
Unsplash/Coek van de Broek

Untuk terhindar dari cyclist's palsy atau penyakit lainnya, bisa mengubah posisi bersepeda dengan benar. Ada beberapa cara dan tips saat bersepeda dengan posisi tubuh yang benar. Berikut beberapa tips posisi tubuh yang benar saat bersepeda, yaitu:

  • Posisikan kepala mengikuti tulang belakang yang terbentuk oleh panggul.
  • Rileskan tulang leher dan pandangan mata lurus ke depan.
  • Saat bersepeda dengan cepat, tundukan punggung.
  • Saat melewati jalan yang menurun, tegakan kembali penggung ke posisi awal.
  • Sesuaikan tinggi pedal dengan panjang kaki.
  • Posisikan tangan dengan menekuk siku.
  • Pastikan telapak tangan sudah memegang handle bar sekaligus rem.
  • Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung.

5. Manfaat bersepeda bagi kesehatan

5. Manfaat bersepeda bagi kesehatan
Unsplash/Beau Runsten

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bersepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan bersepeda tubuh menjadi lebih rileks sehingga kualitas tidur menjadi meningakat. Mempertahankan berat badan juga bisa dilakukan dengan bersepeda.

Untuk Mama yang bersepeda pada pagi hari, olahraga ini dapat membantu tubuh mendapatkan vitamin D dari sinar matahari.

Selama bersepeda pun, tubuh akan meningkatkan hormon endorfin atau kebahagiaan. Bersepeda pun juga dapat menghilangkan stres karena berolahraga sambil cuci mata dengan melihat pemandangan sekitar.

Itulah beberapa informasi terkait cyclist's palsy yang bisa terjadi ketika sedang bersepeda. Semoga informasi ini dapat membantu mencegah dan mengobati cyclist's palsy. Serta memperbaiki postur tubuh, termasuk tangan saat bersepeda.

Baca juga:

The Latest