Meski dianggap aman bagi sebagian besar orang, terapi garam tetap memiliki risiko. Salah satu efek samping yang umum adalah iritasi saluran pernapasan.
Pada pasien dengan asma, partikel garam yang dihirup dapat menyebabkan batuk, mengi, atau sesak napas yang lebih parah. Kondisi ini membuat terapi ini perlu dilakukan dengan hati-hati.
Selain itu, terapi garam juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, meskipun kasus ini jarang terjadi. Orang dengan kondisi seperti hipertiroidisme, hipertensi, atau penyakit jantung disarankan untuk menghindari terapi ini.
Berdasarkan panduan dari Healthline, pasien dengan penyakit menular, gangguan darah, atau luka terbuka juga tidak disarankan menjalani terapi ini tanpa konsultasi dokter.
Kurangnya regulasi di banyak klinik terapi garam menjadi perhatian tambahan. Variasi jumlah garam yang digunakan dan ketiadaan staf medis di lokasi terapi dapat menimbulkan risiko yang tidak terduga.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mencoba terapi garam, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Itu dia informasi mengenai terapi garam, mulai dari sejarah, manfaat, dan efek samping! Yuk, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu dan cari tempat terpercaya untuk mencoba terapi garam secara aman!