Apabila kamu telah mendapat diagnosa mengalami trigger finger, pengobatan terhadap kondisi ini dapat mengurangi radang.
Nah, berikut beberapa pilihan pengobatan trigger finger:
Obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau naproxen (Aleve) dapat menghilangkan rasa sakit. Tetapi tidak untuk meredakan pembengkakan yang membatasi selubung tendon.
Perawatan terapi pada trigger finger biasanya menggunakan sebuah belat. Dokter mungkin meminta pasien memakai belat di malam hari. Ini untuk menjaga jari yang terkena dalam posisi diperpanjang hingga enam minggu. Belat sendiri bisa membantu mengistirahatkan tendon.
Pada pasien trigger finger, biasanya juga bisa mendapat suntikkan steroid (cortisone) ke dalam tendon melalui telapak tangan. Tapi mungkin membutuhkan suntikan lebih dari sekali jika penyakit kambuh. Suntikan akan meredakan gejala pada 65% pasien.
Apabila gejala tidak menghilang dalam 3-5 hari dan jari tangan tidak bisa bergerak lagi dalam 2-3 minggu, dokter mungkin menyarankan operasi dengan pembiusan. Kemudian, dokter akan membuat luka sayatan kecil pada permukaan telapak tangan dan sekitar jaringan tendon. Terkadang operasi dilakukan menggunakan jarum tanpa perlu menyayat.
Tentunya, memperbanyak istirahat dapat membantu mengatasi trigger finger. Selain itu, sebaiknya hindari berbagai aktivitas yang membutuhkan cengkeraman berulang atau penggunaan mesin genggam yang bergetar dalam waktu lama.
Demikianlah 5 fakta mengenai trigger finger. Jika kamu tidak dapat menghindari aktivitas sama sekali, sarung tangan empuk mungkin memberikan perlindungan ekstra.