Turunkan Angka Kematian Jemaah Haji, Kemenkes Bentuk Tim Medis

Sama seperti Tim Gerak Cepat, EMT bertugas untuk lebih dekat dengan jemaah haji. 

"Dalam EMT telah disiapkan 15 orang dokter spesialis yang terdiri dari bidang anestesi, penyakit dalam, bedah, saraf dan jantung. Selain itu juga disiapkan 12 orang dokter umum dan 43 perawat IGD/ICU/ER," ungkapnya.

Lilek menerangkan tenaga kesehatan kegawatdaruratan tersebut disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan di 5 sektor daerah kerja Madinah dan 11 sektor daerah kerja Mekkah yang berdekatan dengan pondokan jemaah haji. 

"Ini bertujuan agar memudahkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan, khususnya kondisi darurat yang tidak bisa ditangani oleh tenaga kesehatan haji di kloter," ujarnya.

EMT juga disiagakan pada pos sektor khusus yakni di Masjid Nabawi, Terminal Syib Amir Masjidil Haram, Arafah, dan Mina. EMT akan terus menyertai pergerakan jemaah haji terutama pada puncak ibadah haji atau pada fase Armuzna.

"EMT kami siagakan untuk selalu mengikuti pergerakan jemaah haji saat pelaksanaan ibadah terutama pada fase Armuzna," jelas Liliek.

EMT juga berkolaborasi dengan Tim Penanganan Krisis Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), Tim Perlindungan Jemaah Haji (Linjam), dan layanan Lansia yang direkrut oleh Kementerian Agama.

"Dengan komitmen untuk bersinergi ini, diharapkan upaya penanganan kegawatdaruratan medis dapat dilaksanakan lebih optimal," imbuhnya. 

Jadi, itulah informasi tentang Kemenkes yang bentuk tim medis selama masa haji 2023. Semoga mama sekeluarga yang menjalani ibadah haji tahun ini diberikan kelancaran selalu, ya.