11 Foto Kantor Arief Muhammad Pakai Panel Surya

Dalam awal video, Arief Muhammad membuat tinjauan terhadap barang-barang elektronik yang mengonsumsi listrik di kantornya dalam waktu setiap hari. Mulai dari CCTV yang dipasang kurang lebih 21 titik dan berada di semua sudut tempat.

"Tapi, harusnya kalau CCTV listriknya enggak gede lah. Gue lupa berapa watt," tuturnya.

Kemudian, untuk bagian luar terdapat lampu sorot yang dipasang lumayan banyak. Alasan lampu sorot tersebut dipasang oleh Arief Muhammad karena kantornya yang terlihat seperti konsep industrial itu tak ingin terlalu terang karena banyaknya lampu. Konsumsi listriknya pun tidak besar.

"Jadi, emang karena desain kantornya ini kan kayak industrial gitu. Nah, kalau malam gue enggak pengen kantornya yang terang banget gitu, lho. Jadi, kita cuma naruh spotlight lampu sorot-lampu sorot gitu di sudut-sudut yang sudah diatur," sambungnya.

Selain itu, pemakaian listrik juga diambil dari pompa air, kipas angin, dispenser, dan charger-an.

Pada ruang studio kantornya, Arief Muhammad mengatakan ruangan tersebut di set seperti ruang tamu. Bukan hanya itu, di dalamnya juga terdapat dapur yang dihiasi dengan berbagai lampu, kulkas, dan AC cassette.

"Ini tuh ruang studio gitu. Jadi kita set kayak ruang tamu ada dapurnya segala macam di sini

Ada juga lampu tambahan yang ditempatkan di dapur. Lampu tambahan itu digunakan olehnya ketika mau syuting.

Di samping ruang studio, terdapat musala. Namun, fasilitas elektronik di dalam musala tersebut sangat minim, sehingga tidak terlalu banyak mengonsumsi penggunaan listrik pada kantornya.

Hanya ada kipas angin dan beberapa lampu yang menerangi ruangan, tanpa peralatan elektronik lainnya yang lebih canggih.

Tak jauh dari ruang studio dan musala, Arief Muhammad bergeser ke ruangan meeting. Di sisi kiri dilapisi dengan kaca yang ditutupi dengan tirai dan sisi kanan dilapisi dengan tembok biasa dengan cat warna abu-abu. 

Di dalamnya juga terdapat papan tulis yang tampak dipenuhi dengan tulisan-tulisan, kursi-kursi, meja panjang, cermin panjang di sudut ruangan, lampu-lampu, serta AC. Adapun AC-nya menggunakan yang 2 PK (Paard Kracht).

Dalam gudang kantor Arief Muhammad, terdapat berbagai macam barang seperti hiasan dinding, sofa, meja kecil, rak, lampu, AC, dan lain-lainnya. Namun, yang paling banyak di gudang ini adalah kardus-kardus yang disimpan dalam rak besar. 

AC yang dipasang pun sama PK-nya dengan ruang meeting, yakni 2 PK.

Untuk hanggar mobil di kantornya Arief Muhammad itu terbilang cukup memakan konsumsi listrik jika lampunya dinyalakan. Lampunya sendiri memakan ribuan watt listrik.

Arief menjelaskan karena tempat hanggarnya itu tinggi, maka diperlukan jenis lampu seperti di dalam videonya itu. Lampunya sendiri berjumlah sekitar 30 lebih dan memiliki watt paling tinggi dibandingkan lampu di ruang-ruang lainnya.

Terdapat charger juga untuk mobil listrik, mesin gim dingdong, skuter, dan beberapa kipas angin dalam hanggar mobilnya itu.

Dalam ruangannya sendiri dihiasi dengan banyaknya lampu spotlight kecil yang totalnya sejumlah 52. Ruangannya Arief Muhammad itu juga memiliki desain interior yang enak untuk dipandang. Dindingnya tak tampak biasa dan ada juga kaca yang ditutupi dengan tirai hitam.

Di bagian meja meeting, terdapat lampu besar dan lampu sorot lagi. Terdapat kulkas showcase yang ditaruh di ruangannya untuk para tamu yang datang ke tempatnya.

Ada juga iMac yang ditaruh di atas meja yang dihiasi dengan berbagai macam benda, simulator mobil, 2 AC central yang masing-masing dipasang 4 PK, air purifier yang menyala 24 jam nonstop, serta kamar mandi yang dilengkapi dengan exhaust fan dan water heater di dalam ruangan tersebut

Terdapat ruangan area outdoor yang disediakan khusus untuk karyawan kantor yang ingin bersantai. Di sini, mereka bisa duduk-duduk atau menikmati suasana sore. Tidak ada perangkat elektronik apa pun, hanya ada tiga lampu yang menerangi area tersebut.

Area outdoor itu langsung menyambung dengan mes-mes yang biasa digunakan untuk karyawan kantor Arief Muhammad yang ingin menginap di sana. Mes ini memiliki tiga kamar yang masing-masing dilengkapi dengan AC berkapasitas setengah PK. 

Selain itu, terdapat beberapa lampu. Di antaranya ada empat lampu di luar kamar dan masing-masing kamar memiliki dua lampu, sehingga totalnya ada enam lampu. Di luar kamar, tersedia kulkas untuk digunakan oleh para karyawan, dengan dua kulkas dan satu dispenser yang disediakan.

Kamar mandinya memiliki fasilitas standar, termasuk exhaust fan, lampu standar, dan water heater yang bisa digunakan oleh para karyawan untuk mandi dengan air hangat. Dapur juga dilengkapi dengan pencahayaan yang memadai.

Di ruang kerja pegawai kantornya, Arief Muhammad merasa sepertinya konsumsi listrik terbesar disebabkan oleh AC. Ketika mereka bekerja, AC selalu menyala tanpa henti. 

Di ruangan ini terdapat dua unit AC masing-masing berkapasitas 2 PK, sehingga totalnya 4 PK. Selain itu, lampu-lampu dan empat PC di ruangan ini juga menyala sepanjang hari. 

Ada juga kulkas showcase untuk menyimpan minuman, beberapa lampu standar, serta sebuah air purifier yang turut berkontribusi terhadap penggunaan listrik di ruangan tersebut.

Selain itu, di dalam ruangan pun terdapat ruang podcast yang terpasang dengan beberapa lampu di sekelilingnya dan AC berkapasitas 2 PK.

Ruangan terakhir yang diperlihatkan oleh Arief Muhammad adalah ruang kerja untuk pegawai yang berbeda lantai dari sebelumnya. Isinya cukup standar, dengan peralatan seperti lampu-lampu dan AC. Di ruangan ini terdapat dua AC dengan masing-masing kapasitas 2 PK, sehingga total kapasitasnya menjadi 4 PK.

Selain itu, ada microwave dan printer. Namun, sepertinya peralatan yang paling banyak mengonsumsi listrik adalah AC, mirip dengan yang ada di lantai bawah. Tidak ada komputer di ruangan ini, hanya laptop yang digunakan oleh para pekerja. Ada juga dispenser air di sudut ruangan. 

Dari semua peralatan, microwave tampaknya juga paling banyak memakan daya, terutama karena sering digunakan untuk memanaskan makan siang. Hal ini dikatakan langsung oleh salah satu pegawainya Arief Muhammad.

Usai memperlihatkan kondisi dari berbagai ruangan di kantornya itu, Arief Muhammad menjelaskan tentang penggunaan listrik di kantornya. Ia mengatakan bahwa semua barang elektronik di kantor memerlukan listrik yang cukup besar. Sejak awal pembangunan kantor, ia sudah memiliki firasat bahwa tagihan listriknya akan cukup tinggi.

"Biasanya tiap bulan itu, sebelum kita pakai panel surya, tagihan listriknya itu berkisar antara 11 sampai 13 juta. Selalu segitu-segitu saja, karena pemakaiannya juga tiap hari sama, tiap minggu sama, tiap bulan sama. Itu-itu saja," jelas Arief Muhammad.

Setelah beberapa bulan berjalan, Arief Muhammad dan pegawai kantor mulai berdiskusi bahwa tagihan listrik yang tinggi ini cukup membebani operasional kantor. Dari hasil diskusi tersebut, mereka mulai berpikir untuk mencari solusi alternatif, salah satunya adalah memasang panel surya.

Ia juga bisa memantau jumlah produksi panel surya untuk melihat seberapa banyak penghematan yang mereka dapatkan dan seberapa besar karbon dioksida yang bisa dikurangi.

Itulah rangkuman terkait foto kantor Arief Muhammad pakai panel surya. Apakah Papa sendiri tertarik memasang panel surya di rumah?