6 Jenis Hama yang Merusak Tanaman Cabai

Mama bisa gagal merawat tanaman cabai akibat serangan hama

6 Mei 2024

6 Jenis Hama Merusak Tanaman Cabai
Pexels/Super-santosh

Merawat tanaman cabai memang terbilang mudah, terutama jika dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Pasalnya, tanaman cabai mudah tumbuh di daerah tersebut, baik yang ditanam lahan luas maupun pot. 

Namun, Mama juga bisa gagal merawat tanaman cabai akibat serangan hama. Satu ekor hama dapat menularkan penyakit ke seluruh tanaman cabai. Oleh karena itu, selain memastikan kelembapan tanah, Mama juga perlu mencegah serangan hama pada tanaman cabai. 

Serangan hama umumnya terjadi di musim kemarau. Lantas, apa saja jenis hama yang merusak tanaman cabai? Berikut ulasannya yang dirangkum Popmama.com dari beberapa sumber. 

1. Thrips

1. Thrips
Pixabay/tranthithuylinh

Thrips selama ini dikenal sebagai hama tanaman tembakau, kopi, ubi jalar, hingga kacang-kacangan. Namun, thrips juga bisa menyerang tanaman cabai di musim kemarau. 

Jenis hama ini umumnya berwarna kuning kecoklatan dan bergerak sangat cepat. Gejala awal serangan hama thrips adalah muncul bercak noda tak beraturan di daun tanaman cabai. 

Noda tersebut merupakan bekas luka yang ditinggalkan hama thrips. Noda tersebut bisa terus berubah dan menyebar ke daun-daun sekitarnya hingga menyebabkan kerusakan tanaman. 

 

2. Kutu daun

2. Kutu daun
Shopee.co.id

Kutu daun merupakan jenis hama yang paling umum ditemukan pada tanaman cabai. Hama ini menyebabkan kerusakan secara langsung karena mengisap cairan daun dan batang tanaman. 

Kutu daun mengakibatkan daun tanaman menjadi keriput, kekuningan, dan mudah patah. Akibatnya, tanaman cabai tidak bisa tumbuh secara maksimal dan menjadi mati.

Perkembangan kutu daun biasanya cukup tinggi di musim kemarau, sehingga Mama perlu mengecek secara berkala kesehatan tanaman cabai.

Editors' Pick

3. Tungau

3. Tungau
Pixabay/bluebeens

Tungau adalah jenis hama berukuran kecil kurang dari satu milimeter. Bentuknya mirip laba-laba dan biasa hidup di bagian bawah daun tanaman cabai. 

Tungau akan membentuk jaring-jaring halus yang menghambat pertumbuhan tanaman cabai. Gejala tanaman yang diserang tungau, yakni muncul warna cokelat mengilap di bagian bawah daun yang menandakan jaringan halus yang dibentuk oleh hama tersebut. 

4. Kutu kebul

4. Kutu kebul
Pexels/Victoria-bowers-148548814

Kutu kebul merupakan jenis hama yang jarang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jenis hama ini umumnya mengakibatkan kerusakan di bagian daun karena kutu kebul akan menusuk daun dan menghambat pertumbuhannya. 

Gejala yang mudah diamati dari serangan kutu kebul, yakni akan muncul bercak pada daun yang menandakan rusaknya sel-sel jaringan daun. Jika terus dibiarkan, keberadaan kutu kebul bisa menurunkan hasil panen cabai mulai dari 20 hingga 100 persen.

5. Lalat buah

5. Lalat buah
Pexels/Belart84

Sesuai namanya, jenis hama ini biasa menyerang buah-buahan seperti jeruk, pisang, apel, dan mangga. Lalat buah juga bisa menyerang tanaman cabai yang ditandai dengan munculnya titik hitam pada pangkal buah cabai. 

Apabila cabai dibelah, maka Mama bisa menemukan belatung atau larva lalat buah. Hal ini disebabkan lalat buah dewasa yang meletakkan telur di dalam cabai untuk berkembang biak. 

Keberadaan larva lalat buah itu tentu saja bisa merusak hasil panen karena membuat cabai cepat busuk. Berbeda dengan jenis hama lainnya, lalat buah lebih mudah berkembang biak di musim hujan. 

6. Ulat buah

6. Ulat buah
Pixabay/s-ms_1989

Ulat buah umumnya menyerang tanaman cabai yang sudah siap panen. Gejala tanaman yang diserang ulat buah lebih mudah diamati, yakni dinding buah cabai yang berlubang. 

Ketika Mama membelah cabai yang berlubang, maka ditemukan ulat atau larva yang nantinya akan berkembang biak. Sama seperti lalat buah, ulat buah juga lebih mudah berkembang biak di musim hujan. 

Itulah beberapa jenis hama yang perlu diwaspadai ketika Mama memutuskan membudidayakan tanaman cabai. Untuk pencegahannya, Mama sebaiknya memeriksa tanaman secara berkala dan menyemprotkan insektisida. 

Baca juga:

The Latest