10 Adegan Panas di Film Jadul 'In the Realm of the Senses'

Cerita film 'In the Realm of the Senses' berkisah pembunuhan yang eksplisit secara seksual tahun 1936 oleh Sada Abe. Film ini merupakan produksi bersama internasional Prancis dan Jepang yang sempat memicu kontroversi besar pada saat peluncurannya.

Termasuk salah satunya karena ada adegan BDSM yang cukup ekstrem. Dalam film ini adegan ikat-mengikat yang cukup bikin merinding. Belum lagi adegan pembunuhannya yang juga cukup ditampilkan secara eksplisit.

Film yang penuh kontroversi ini cukup berani menampilkan adegan bercinta tanpa sensor. Pasalnya adegan seks dan telanjang ditampilkan eksplisit sepanjang film diputar.

Salah satunya adegan ini yang memperlihatkan pasangan bercinta dalam posisi duduk. Terlihat keduanya tampak beradegan seks dengan posisi spooning duduk yang mesra dan hot. 

Sebelum berhubungan seks, ciuman menjadi pembuka sekaligus foreplay yang kerap dilakukan pasangan. Salah satunya dalam adegan ini yang menunjukkan pasangan tersebut berciuman.

Adegan ciuman ini cukup hot karena keduanya bermain lidah atau french kiss. Terlihat adegan mesra ini bahkan dilakukan saat keduanya sedang melakukan aktivitas lain pasalnya pemain laki-laki tengah memegang sumpit. 

Untuk membangkitkan gairah pasangan, kita bisa melakukan beberapa cara. Salah satunya ketika menyentuh bagian sensitifnya.

Bagi laki-laki paha bagian dalam dan penis ialah titik paling sensitif. Adegan meraba ini diikuti dengan ciuman yang dilakukan keduanya hingga akhirnya berhubungan intim.

Hasil dari adegan meraba sebelumnya terlihat di scene ini. Keduanya melakukan hubungan seks di tempat terbuka dengan pakaian yang masih mereka kenakan lengkap.

Keduanya hanya membuka bagian bawah pakaian masing-masing untuk penetrasi. Pasangan di film 'In the Realm of the Senses' ini terlihat melakukan seks sambil duduk memangku atau fusion.

Dalam film 'In the Realm of the Senses' tak hanya seks posisi misionaris dan duduk, ada pula scene doggy style. Mereka terlihat melakukan seks yang hot di dalam ruangan di mana pemeran laki-laki melakukan penetrasi dengan posisi ini.

Doggy style banyak dilakukan oleh pasangan karena penetrasinya dinilai lebih dalam hingga menyentuh G-spot. Posisi ini cocok dilakukan di berbagai tempat tak hanya di tempat tidur, misalnya sofa hingga meja makan jika ingin suasana berbeda.

Pasangan di adegan ini terlihat menikmati penetrasi dengan posisi gaya bercinta sambil duduk. Posisi ini beberapa kali dihadirkan dalam film karena menjadi salah satu posisi seks yang memang dilakukan banyak pasangan.

Posisi bercinta sambil duduk diperlihat keduanya. Meski tak saling mendekap ini bisa membuat pasangan saling menatap ekspresi sambil penetrasi.

Sebelumnya sudah diperlihatkan hubungan intim dalam film 'In the Realm of the Senses' yang bercinta di tempat publik. Di sana mereka masih mengenakan pakaian lengkap.

Rupanya bercinta dengan pakaian lengkap ini juga dilakukan di dalam ruangan. Pasangan di film ini terlihat melakukan posisi fusion dengan saling melihat wajah satu sama lain. 

Ini menjadi salah satu posisi seks yang cukup ekstrem dalam film 'In the Realm of the Senses'. Pemeran perempuan tampak melakukan posisi woman on top di sini.

Uniknya, mereka berhubungan seks sambil si pemeran perempuan memegang alat musik. Ia terlihat duduk di atas penis si pemeran laki-laki untuk membuatnya tegang, sehingga bisa langsung penetrasi.

Sepanjang film diputar selama 102 menit, banyak adegan panas yang bisa penonton nikmati. Bukan sebagai film seks tetapi banyak aspek seni juga dalam film Jepang-Prancis tersebut.

Salah satunya ialah ekspresi para pemain yang bisa dibilang on-point. Para pemain, terutama yang berhubungan seks di sana bisa mencitrakan berbagai ekspresi sesuai posisi yang dilakukan bahkan saat adegan BDSM.

Tentunya ini jadi poin plus film meski saat peluncurannya dulu menuai berbagai kontroversi. Sebab, di beberapa negara film ini diprotes karena terlalu sensual dan eksplisit kekerasannya.

Itulah tadi adegan panas di film jadul 'In the Realm of the Senses' yang kontroversi. Sudah ada yang pernah nonton film jadul ini?