Bolehkah Ikut Memperingati Hari Ibu Dalam Agama Islam?

Islam sangat membolehkan untuk memperingati Hari Ibu, berikut hadits-hadits nya.

22 Desember 2022

Bolehkah Ikut Memperingati Hari Ibu Dalam Agama Islam
Unsplash/guillepozzi

Hari Ibu jatuh pada hari Kamis pada tanggal 22 Desember 2022. Disebut dengan Mother’s Day atau Hari Ibu di Indonesia mengacu pada pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang dihelat pada 22-25 Desember 1928.

Kendati demikian, hari ibu bukan tanggal merah, bahkan bukan juga termasuk hari libur nasional. Hari Ibu ini biasanya diisi dan diperingati dengan berbagai pesan positif untuk perempuan, keberdayaan, dan ungkapan terima kasih untuk setiap ibu dan juga perempuan.

Namun, bolehkah dalam Islam ikut memperingati Hari Ibu hari ini? Simak selengkapnya yang Popmama.com rangkum berikut ini.

1. Hari Ibu merupakan kehormatan, ini ungkapan dari Al-Qur’an dan Hadits

1. Hari Ibu merupakan kehormatan, ini ungkapan dari Al-Qur’an Hadits
Unsplash/thedancingrain

Melansir dari Islam NU, dalam Islam terdapat banyak ayat Al-Qur’an dan hadits yang berbicara perihal kemuliaan kedua orangtua dan kewajiban untuk senantiasa berbakti terhadap keduanya.

Allah SWT berfirman:

“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra’: 23).

Mufasir terkemuka, yakni Imam Ibn Katsir (wafat 774 H) dalam kitabnya mengemukakan maksud ayat di atas:

“Allah swt berfirman memerintahkan hambanya untuk berbuat baik kepada kedua orang tua setelah perintah pengesaan atau penghambaan kepada Allah. Sebab kedua orang tua merupakan perantara seorang anak bisa lahir di dunia ini. Karenanya, kedua orang tua harus dihormati dan berbuat baik kepadanya.” [Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil -Azhim, juz VI, halaman 264).

Editors' Pick

2. Peringatan Hari Ibu dilakukan untuk mengingatkan generasi muda terkait makna Hari Ibu

2. Peringatan Hari Ibu dilakukan mengingatkan generasi muda terkait makna Hari Ibu
Unsplash/xaviermoutonphotographie

Tujuan Peringatan Hari Ibu (PHI) yang dilakukan rutin setiap tahun, ialah untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu.

PHI merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.

Selain itu PHI juga disebut sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

3. Hari Ibu memiliki makna tentang ekspresi rasa terima kasih

3. Hari Ibu memiliki makna tentang ekspresi rasa terima kasih
unsplash.com/@jessicarockowitz

Di Hari Ibu ada banyak cara dilakukan untuk menghormati sang ibu. Hari Ibu dilakukan guna mengekspresikan rasa terima kasih anak kepada Ibu yang sudah melahirkannya.

Peringatan Hari Ibu ini biasanya diekspresikan dengan membebastugaskan seorang ibu dari tugas sehari-hari, seperti memasak, mencuci pakaian, ataupun memberikan hadiah atau sekedar mengucapkan terima kasih.

4. Keutamaan Hari Ibu menurut pakar hadits Islam

4. Keutamaan Hari Ibu menurut pakar hadits Islam
unsplash.com/@faqihabdul_

Ulama pakar hadits kenamaan, Syekh Abdurrauf Al-Munawi (wafat 1031 H) memberikan sejumlah alasan perihal keutamaan sosok Ibu. Berikut ayat dalam hadits tersebut:

“Hak seorang ibu berada di atas hak ayah sebab keletihan dan kesulitan yang dia alami dalam proses kehamilan, persalinan, dan mengasuh sang anak. Selain itu juga karena ibu lebih belas kasih ketimbang sang ayah, sehingga ia lebih pantas mendapatkan perlakuan yang baik.” [Abdurrauf Al-Munawi, Faidhul Qadir Syarhul Jami’ As-Shagir (Mesir: Maktabah At-Tijariyyah Al-Kubra), juz II, halaman 5).

Dalam hadits lain juga disebutkan adanya seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW:

“Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku (dahulukan untuk) berbakti kepadanya?” Lantas Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: “Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: “Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat setelahnya.” (HR Abu Dawud)

Demikian informasi tentang Hari Ibu menurut Islam. Sudahkah kamu mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibumu?

Baca Juga:

The Latest