Cerita Andien Bantu Papanya Kembangkan Usaha Kuliner

Andien banyak bercerita soal usaha kuliner yang dijalankan bersama papanya. Sebelum memulai usaha kuliner Kudapan Haji Didik, Andien menerangkan bahwa sejatinya papanya sudah terjun ke dunia food and beverage (F&B) sejak 1999.

"Waktu itu punya restoran gede terus karyawannya juga banyak. Jadi, banyak sekali kepala keluarga yang bekerja di sana juga. Dari aku kecil itu udah lekat diingatan aku bahwa papaku adalah seorang pebisnis makanan," kenangnya saat ditemui di booth Kudapan Haji Didik di acara Brightspot yang diadakan di Plaza Senayan, Jumat (6/10/2023).

Papanya Andien, Didik Hariadi menjelaskan bahwa dari tahun 1999 dia sudah memiliki restoran yang tersebar di lima wilayah di Jakarta. Namun, karena adanya persaingan, bisnisnya pun berubah menjadi satu restoran yang menjual kuliner dari ikan segar.

Andien menyadari bahwa industri setiap tahun demi tahun berjalan mulai berubah. Melihat papanya yang selalu menjual makanan besar membuat Andien dan suaminya akhirnya menyampaikan ide kepada papanya untuk juga menjual kudapan.

"Aku sama Mas Ipe punya ide gimana kalau papa jualan juga kudapannya. Jadi, ada otak-otak, tahu, onde-onde, dan berbagai macam makanan lainnya," kata Andien.

Sayangnya, pandemi Covid-19 yang datang sempat membuat kondisi kesehatan papanya benar-benar menurun. Di situlah Andien akhirnya memutuskan untuk membantu papanya dalam mengembangkan usaha kuliner.

Terlebih lagi, Andien melihat papanya mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari memasak makanan, pelayanan, hingga marketing-nya.

"Papaku kena Covid-19, dan waktu itu kesehatannya benar-benar menurun. Akhirnya aku sama suami juga jadi berpikir, 'Aduh gimana ya caranya? Coba deh kita bantu papa sebisa kita'," cerita Andien.

"Aku bilang, 'Udah kita coba bagi-bagi tugas yuk, Pa.' Karena aku sendiri belum pernah terjun ke bisnis makanan, aku bilang, 'Aku mau ada di sini untuk bantuin papa.' Jadi, akhirnya sekarang ini bisa dibilang bisnis bersama si Kudapan Haji Didik ini. Jadi, ada Andien juga di dalamnya," sambungnya.

Sebelum makanan yang tersedia dijual, tentunya akan dilakukan food tester terlebih dahulu. Andien menerangkan bahwa keluarga kecilnya yang terdiri dari dirinya, sang suami hingga anak-anak, menjadi pihak yang mencoba atau tester pertama.

"Jadi, kalau misalnya anak-anakku suka, dan baik untuk mereka itu biasanya akan dikeluarin sama papa," kata Andien.

Nah, dari semua menu makanan yang tersedia, Andien mengaku dirinya paling suka dengan otak-otak dan onde-onde. Sementara anak-anaknya Andien lebih suka dengan menu tekwan.

Selain itu, Andien juga menjelaskan bahwa semua makanan yang ada mengandung gluten free sehingga bisa dikatakan sangat aman untuk dikonsumsi oleh semua orang, termasuk papanya yang merupakan pescatarian.

"Jadi, semua produknya papa yang ada di sini gluten free. Jadi, semuanya aman untuk yang punya penyakit lambung atau gerd. Terus minyaknya yang dipake kalau kayak untuk goreng tahu ini juga minyak kelapa," jelas Andien.

"Jadi, semuanya adalah produk yang baik dan yang penting papa bisa makan," sambungnya.

Dari berbagai pilihan yang ada, menu makanan yang sangat menarik dari Kudapan Haji Didik adalah onde-onde pelangi dan onde-onde mini. Menariknya, ada cerita tersendiri di balik keunikan menu makanan itu, lho.

Andien bercerita bahwa ide menu makanan tersebut datang dari suaminya. Onde-onde tersebut ternyata memang dibuat untuk anak-anaknya Andien agar mereka lebih tertarik. Kini sudah ada banyak orang yang memesan menu makanan tersebut.

"Kita lihat-lihat setiap anakku makan (onde-onde), cuma segigit dua gigit, taruh dulu, nanti berapa jam lagi dia bisa ambil lagi. Kita pikir, lucu juga kali ya kalau bikin (onde-onde) yang mini," cerita Andien.

Selain onde-onde, Kudapan Haji Didik juga memiliki menu menarik lainnya, seperti Cangjoreng (kacang hijau goreng), tahu crispy, tekwan, otak-otak bakar, dan masih banyak lagi. Sementara ini, usaha kuliner Andien baru memiliki sekitar 20-an menu makanan.

Di balik usaha kuliner Kudapan Haji Didik yang dijalaninya bersama papanya, ada rasa bangga yang dimiliki oleh Andien. Dia mengaku bangga terhadap papanya yang masih mampu menjalankan usaha kuliner ini meski usia sang papa sudah tidak lagi muda.

"Aku bangga sekali punya papa seperti papa di usianya yang hampir 70 tahun ini melihat banget tiap hari itu papa datang ke dapur, ngadon adonannya sendiri, ih merinding kalau cerita, masih meng-handle semuanya itu sendiri gitu," jelas Andien.

Melalui hadirnya Kudapan Haji Didik ini, Andien berharap anak-anak muda bisa kembali mengenal jajanan tradisional yang relatif lebih sehat. Sementara itu, sang papa berharap bisnisnya bisa berjalan terus.

"Harapannya semoga kayak anak-anak muda itu bisa mengenal kembali jajanan tradisional yang relatif lebih sehat, kemudian dengan bahan baku yang semuanya dari Indonesia juga, jadi kita ngemil dengan less rasa bersalah gitu ha-ha-ha," kata Andien.

"Ya, harapan saya mudah-mudahan bisnis ini berjalan terus," ucap Didik.

Itulah rangkuman kisah Andien yang bantu papanya dalam mengembangkan usaha kuliner Kudapan Haji Didik. Melalui rangkuman ini, Mama tentunya tahu lebih dekat mengenai usaha kuliner yang dijalankan oleh Andien dan papanya.