Dalam agama Islam pernikahan bukan hanya untuk menyatukan kedua insan yang saling cinta, tetapi juga bertujuan melanjutkan garis keturunan dengan memiliki buah hati. Hal ini terkandung dalam QS. An-Nahl Ayat 72 yang berbunyi:
والله جعل لكم من انفسكم ازواجا وجعل لكم من ازواجكم بنين وحفدة ورزقكم من الطيبات افبالباطل يومنون وبنعمت الله هم يكفرون
Artinya:
"Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. An-Nahl Ayat 72).
Tentunya setiap pasangan suami dan istri ingin memiliki anak yang saleh dan salehah, berperilaku baik dan menjauhi seluruh larangan Allah SWT. Namun hal tersebut bukanlah menjadi perkara yang mudah.
Tidak sedikit ditemukan anak-anak yang tidak menjalankan kehidupannya sesuai syariat agama, seperti melakukan berbagai hal yang mengundang dosa dari Allah SWT. Hal itulah yang menjadi tanggung jawab besar para orangtua.
Lantas, apabila sang buah hati melakukan perbuatan buruk apakah dosa anak ditanggung orangtua? Nah, untuk menjawab rasa penasaran tersebut berikut ini Popmama.com telah merangkumnya secara lengkap.
Mari kita simak bersama!
