7 Ayat Al-Qur'an tentang Perdamaian, Inspirasi Umat Manusia

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 61:

   وان جنحوا للسلم فاجنح لها وتوكل على الله انه هو السميع العليم

(Wa in janahu lis-salmi fajnah laha wa tawakkal 'alallah(i), innahu huwas-sami'ul-'alim(u).)

Artinya:

"Jika mereka condong pada perdamaian, maka condonglah engkau (Nabi Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ayat tersebut menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan berdamai saat musuh-musuh umat Islam mencari perdamaian. Ini merupakan sebuah panggilan untuk memberikan kesempatan perdamaian ketika ada peluang yang baik, asalkan hal tersebut tidak mengancam prinsip-prinsip agama.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 224:

   ولا تجعلوا الله عرضة لايمـنكم ان تبروا وتتقوا وتصلحوا بين ٱلناس وٱلله سميع عليم

 (Wa la taj'alul-laha 'urdatan li-aymanikum an tabarru wa tattaqu wa tuslihu baina n-nasi, wallahu sami'un 'alim(u).)

Artinya:

"Janganlah kamu jadikan sumpah kepada Allah sebagai penghalang terhadap perbuatan baik, kepada bertakwa dan kepada mendamaikan manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ayat tersebut melarang penggunaan sumpah untuk menghalangi perbuatan baik atau perdamaian. Hal ini menunjukkan pentingnya kejujuran dan menjaga kesepakatan.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 256:

لا اكره فى ٱلدين قد تبين ٱلرشد من ٱلغى فمن یكفر بٱلطـغوت ویومن بٱلله فقد ٱستمسك بٱلعروة ٱلوثقى لا ٱنفصام لها وٱلله سمیع علیم

(La ikhraha fid-din, qad tabayyana r-rusdu minal-gay(i). Famanyakfur bit-taguti wayu'min billahi faqadi istamsaka bi-l-'urwati l-wusqa, la infisama laha. Wallahu sami'un 'alim(u).)

Artinya:

"Tidak ada paksaan dalam beragama. Telah jelas jalan yang benar daripada yang sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang sangat kokoh, yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ayat tersebut menegaskan bahwa iman dalam Islam tidak boleh dipaksa. Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih keyakinan mereka sendiri, dan Islam menghormati kebebasan ini.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 9:

ن طايفتان من المومنين اقتتلوا فاصلحوا بينهما فان بغت احداهما على الاخرى فقاتلوا التي تبغي حتى تفيء الى امر الله فان فاءت فاصلحوا بينهما بالعدل واقسطوا ان الله يحب المقسطين

(Wa in ta'ifataini minal-mu'mininaqtatalu fa aslihu baina akhawaikum wattaqullaha la'allakum turhamun(a).)

Artinya:

"Jika ada dua golongan orang-orang mukmin bertikai, damaikanlah keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap (golongan) yang lain, perangilah (golongan) yang berbuat aniaya itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), damaikanlah keduanya dengan adil. Bersikaplah adil! Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersikap adil."

Ayat tersebut memberikan panduan tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan antara dua kelompok orang mukmin. Tujuannya untuk mendamaikan dan menyelesaikan perselisihan dengan adil.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 10:

   انما المومنون اخوة فاصلحوا بين اخويكم واتقوا الله لعلكم ترحمون

(Innamal-mu'minuna ikhwatun fa aslihu baina akhawaikum wattaqullaha la'allakum turhamun(a).)

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."

Ayat tersebut menyatakan bahwa semua orang mukmin adalah saudara. Selain itu, menyatakan bahwa perdamaian antara mereka adalah tujuan yang dihargai dan perlu dijaga.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 13:

یـایها ٱلناس انا خلقنـكم من ذكر وانثى وجعلنـكم شعوبا وقباٮل لتعارفوا ان اڪرمكم عند ٱلله اتقىكم ان ٱلله علیم خبیر

 (Ya ayyuhan-nasu inna khalaqnakum mmin zakarin wa unsaw wa ja'alnakum shu'uban wa qaba'ila lita'arafu. Innakramakum 'indaLlahi atqakum. Innallaha 'alimun habir(u).)

Artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Ayat tersebut menunjukkan bahwa semua manusia, tanpa memandang suku, etnis, atau bangsa, memiliki nilai yang sama di hadapan Allah. Ia juga menekankan bahwa yang paling mulia di antara mereka adalah orang yang lebih bertakwa.

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 114:

لا خير في كثير من نجواهم الا من امر بصدقة او معروف او اصلاح بين الناس ومن يفعل ذلك ابتغاء مرضاة الله فسوف نوتيه اجرا عظيما

(La khaira fi kasirim min najwahum illa man amara bisadaqatin au ma'rufin au islahim bainan-nas(i), wa may yaf'al zalikabtiga'a mardatillahi fa saufa nu'tihi ajran 'azima(n).)

Artinya:

"Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali (pada pembicaraan rahasia) orang yang menyuruh bersedekah, (berbuat) kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Siapa yang berbuat demikian karena mencari rida Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar."

Ayat tersebut memberikan petunjuk tentang kebaikan. Selain itu, menyatakan bahwa tindakan baik seperti bersedekah, berbuat kebajikan, dan mendamaikan manusia adalah perbuatan yang sangat dihargai oleh Allah.

Nah, itu tadi beberapa ayat Al-Qur'an tentang perdamaian sebagai inspirasi umat manusia. Semoga ayat-ayat Al-Qur'an di atas dapat memberikan inspirasi dan panduan kepada semua orang dalam menjalani kehidupan dengan damai, rukun serta penuh kasih sayang.

Mari bersama-sama berusaha menjaga perdamaian, memperbaiki hubungan, dan berlaku adil kepada sesama umat manusia. Semua ini perlu diterapkan sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur'an.