7 Cara Menyimpan Telur Rebus agar Awet dan Tidak Cepat Busuk

- Kunci utama menyimpan telur rebus adalah mendinginkannya terlebih dahulu sebelum masuk kulkas untuk mencegah bakteri akibat kondensasi.
- Telur rebus yang disimpan dengan kulitnya lebih awet (hingga seminggu) dibandingkan telur kupas yang harus direndam air atau dibungkus tisu lembap (2-3 hari).
- Selalu gunakan wadah kedap udara dan simpan di rak bagian dalam kulkas (bukan pintu) agar telur tidak menyerap bau makanan lain.
Telur rebus merupakan salah satu olahan protein paling praktis dan favorit banyak keluarga. Selain mudah dibuat, telur rebus bisa menjadi sarapan cepat, tambahan pada salad, atau sekadar camilan sehat yang mengenyangkan di sore hari.
Namun, perlu diingat bahwa setelah dimasak, lapisan pelindung alami pada cangkang telur akan hilang. Hal ini membuat telur rebus jauh lebih rentan terhadap bakteri dan pembusukan dibandingkan telur mentah. Jika cara penyimpanannya salah, telur rebus bisa cepat berlendir, mengeluarkan bau tidak sedap, dan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Agar stok telur rebus di rumah tetap segar dan aman, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara menyimpan telur rebus dengan tepat.
Yuk Ma, disimak!
Deretan Cara Menyimpan Telur Rebus
1. Dinginkan telur sepenuhnya sebelum masuk kulkas

Kesalahan paling umum, salah satunya terburu-buru memasukkan telur yang masih hangat ke dalam kulkas.
Perubahan suhu yang drastis ini akan menciptakan kondensasi atau uap air di dalam wadah penyimpanan. Kelembapan berlebih tersebut merupakan lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dengan cepat.
Setelah direbus, biarkan telur di suhu ruang selama beberapa saat hingga uap panasnya hilang, atau rendam dalam air es untuk mempercepat proses pendinginan. Pastikan telur sudah benar-benar dingin saat disentuh sebelum mulai menyimpannya.
2. Lebih baik simpan dengan kulitnya (belum dikupas)

Jika tujuannya untuk penyimpanan jangka panjang (hingga satu minggu), cara terbaik adalah membiarkan telur rebus tetap dalam kondisi utuh dengan kulitnya.
Cangkang telur berfungsi sebagai segel alami yang melindungi bagian dalam telur dari udara dan bakteri, sekaligus mencegahnya menjadi kering.
Sebaiknya, kupas telur hanya sesaat sebelum akan dikonsumsi atau diolah menjadi masakan lain. Menyimpan telur yang masih berkulit jauh lebih awet daripada yang sudah dikupas.
3. Jika sudah dikupas, rendam dalam wadah berisi air dingin

Terkadang Mama mungkin sudah terlanjur mengupas telur untuk persiapan bekal atau salad. Telur rebus kupas yang dibiarkan terbuka di kulkas akan cepat mengering, teksturnya menjadi keras, dan mudah menyerap bau.
Solusinya bisa meletakkan telur kupas di dalam mangkuk atau wadah kedap udara, lalu tuangkan air matang dingin hingga seluruh permukaan telur terendam. Air akan menjaga kelembapan telur agar tetap lembut. Wajib diingat, ganti air rendaman ini setiap hari agar tetap segar.
4. Bungkus telur kupas dengan tisu dapur lembap

Sebagai alternatif metode rendam air, Mama juga bisa menggunakan tisu dapur (paper towel). Metode ini cocok jika Mama tidak ingin telur terlalu basah saat akan diambil.
Caranya, basahi tisu dapur dengan air matang lalu peras hingga lembap (tidak menetes). Bungkus telur kupas dengan tisu lembap tersebut satu per satu, kemudian masukkan ke dalam wadah tertutup.
Tisu lembap akan menjaga hidrasi telur tanpa membuatnya terendam air.
5. Gunakan wadah kedap udara untuk mencegah bau

Telur rebus, terutama yang sudah dikupas, memiliki sifat sangat mudah menyerap aroma di sekitarnya.
Jika disimpan terbuka di dekat makanan berbau tajam seperti bawang, durian, atau sambal terasi, rasa telur rebus bisa berubah menjadi aneh.
Selalu gunakan wadah plastik atau kaca yang memiliki tutup rapat (kedap udara) saat menyimpan telur rebus di kulkas. Wadah tertutup menjaga kualitas rasa asli telur dan mencegah kontaminasi silang dari makanan lain.
6. Simpan di bagian dalam rak kulkas, bukan di pintu

Lokasi penyimpanan di dalam kulkas sangat memengaruhi masa simpan telur rebus. Hindari meletakkannya di rak pintu kulkas. Area pintu adalah bagian yang suhunya paling tidak stabil karena sering dibuka dan ditutup, yang bisa mempercepat kerusakan telur.
Tempat terbaik adalah di rak bagian dalam atau bagian belakang kulkas, di mana suhunya cenderung lebih dingin dan konsisten, sehingga bakteri lebih sulit tumbuh.
7. Beri label tanggal dan perhatikan batas waktunya

Dikarenakan bentuknya yang sama, kita sering lupa kapan tepatnya telur tersebut direbus. Untuk keamanan pangan keluarga, ada baiknya Mama menempelkan label kecil bertuliskan tanggal perebusan pada wadah penyimpanan.
Sebagai panduan umum, telur rebus yang disimpan dengan kulitnya bisa bertahan hingga 7 hari di dalam kulkas. Sedangkan telur rebus yang sudah dikupas sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 2 hingga 3 hari saja untuk kualitas terbaik.
Itulah rangkuman beberapa cara menyimpan telur rebus yang benar.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Mama bisa tenang menyiapkan stok telur rebus sehat untuk keluarga tanpa khawatir cepat busuk atau terbuang percuma.
FAQ Cara Menyimpan Telur Rebus
| Berapa lama telur rebus bisa bertahan di suhu ruang? | Menurut standar keamanan pangan, telur rebus (baik dikupas maupun belum) tidak boleh dibiarkan di suhu ruang lebih dari 2 jam. Jika suhu udara sangat panas (di atas 32°C), batas waktunya hanya 1 jam sebelum bakteri mulai berkembang biak. |
| Mengapa ada lingkaran abu-abu kehijauan di kuning telur rebus? | Warna tersebut adalah hasil reaksi alami antara sulfur pada putih telur dan zat besi pada kuning telur saat dipanaskan. Ini biasanya terjadi karena telur direbus terlalu lama (overcooked) atau tidak segera didinginkan setelah matang. |
| Bolehkah telur rebus dibekukan di freezer? | Tidak disarankan membekukan telur rebus utuh. Putih telur rebus akan berubah tekstur menjadi sangat kenyal, berair, dan seperti karet saat dicairkan, sehingga tidak enak dimakan. |


















