Penjelasan di atas juga membuat para ahli sepakat bahwa penelitian tersebut masih membutuhkan analisa lebih lanjut. Mereka masih belum bisa menemukan seberapa lama 'pikiran kotor' itu berlangsung di dalam otak laki-laki maupun perempuan.
Selain itu, peserta perempuan dalam penelitian sebelumnya mungkin merasa malu dan cenderung menutup-nutupi saat mereka sedang memikirkan seks.
Mungkin saja mereka memikirkan soal seks, tetapi tidak mencatat dan tak menghiraukannya. Akibatnya, hasil penelitian dari sisi perempuan jadi lebih sedikit dan tidak akurat.
Meski demikian, perempuan juga tidak menutup kemungkinan bisa membicarakan hal berbau seks secara lebih sering yang mengalami erotophilia.
Erotophilia adalah suatu kondisi d imana seseorang menyukai aktivitas yang berbau soal seks. Orang-orang ini biasanya cenderung lebih terbuka dan tidak malu terhadap hal berbau seks.
Sekarang sudah tidak heran lagi kalau laki-laki memang lebih sering memikirkan seks daripada perempuan. Hal tersebut karena perbedaan respons di otak serta perbedaan terhadap ketertarikan seksual.
Semoga informasi ini bisa menjadi sebuah pengetahuan baru, ya.