Popmama.com/Michael Andrew
Diungkapkan Ammar kalau tangisan pertama saat Air Rumi Akbar 1453 lahir adalah momen yang tidak akan pernah ia lupakan. Momen itu membuat Ammar tak bisa berkata-kata.
"Melihat bersihnya Air, mendengar suara tangisnya itu speechless sekali. Seumur hidup pertama kali benar-benar melihat dan merasa menjadi manusia seutuhnya. Ketika kita bisa melihat anak kita ada di depan kita, itu tidak akan terlupakan," tutur Ammar menceritakan.
Oleh karenanya setiap perkembangan Baby Air tak ingin Ammar lewatkan sebagai Papa. Ammar ingin menjadi sosok Papa yang bisa dicontoh oleh anaknya kelak.
Berkaca kepada sang Papa yang dulu mendidiknya tanpa bantuan sang Mama, Ammar sangat terinspirasi oleh beliau. Sebab itu, suami Irish Bella ini ingin menanamkan hal yang sama seperti dirinya melihat sang Papa.
Komunikasi, menjadi salah satu kuncinya. Ini juga menjadi cara Ammar terlepas dari khawatir agar sang Anak bisa tetap percaya padanya. Sebagai orangtua, Ammar ingin dirinya dan Irish menjadi tempat pulang paling aman dan nyaman anaknya kelak.
"Skill komunikasi terhadap anak. Karena kebanyakan dari kita, apalagi Papa baru kadang agak kurang berkomunikasi. Supaya anak bisa melihat kita bukan sebagai diktator, atau seorang yang harus ditakutin, tapi menjadi seorang Papa yang sekaligus bisa menjadi sahabatnya," tutur Ammar.
Ammar menuturkan ia sudah aktif mengajak Air Rumi berkomunikasi sejak dalam kandungan. Dari sana ia mengafirmasikan hal-hal baik yang ia harapkan kepada anaknya.
Namun, baru setelah Air lahir praktik langsung nilai yang diinginkan Ammar sesungguhnya baru dimulai.
"Dan itu harapan-harapan kita, bukan kepada anak kita akan mendengar dan akan tahu, tapi doa yang selalu diulang-ulang itu akan menjadi kenyataan," pungkas aktor ini.
Kalau pun nanti di kemudian hari Air berubah menjadi orang tidak sesuai dengan ekspetasi Ammar, sebagai Papa Ammar akan lebih bijak melihat perubahan yang ada. Sebab sang Anak kelak punya kehidupannya sendiri.
Ia dan Irish sebagai orangtua hanya bisa berusaha untuk memupuk nilai agar menjadi sosok yang orangtuanya inginkan. Soal keputusan akhir, Air Rumi tetap punya jalan yang bisa ia pilih.
Soal masa depan ini, Ammar tidak ingin banyak khawatir. Sebab baginya kekhawatiran ini cenderung memberikan efek negatif.
Ia lebih ingin berpikir positif dengan perkembangan dan jalan hidup yang akan Air Rumi lalui. Bagi Ammar dengan berpikir positif tentang hal ini, semesta dan Tuhan pun seolah mengamini harapan dalam hatinya soal masa depan anaknya.
Demikian cerita menarik dari Ammar Zoni kepada Pomama.com. Seorang Papa tidak hanya sebagai contoh untuk anak laki-lakinya, tapi juga sebagai sosok pelindung keluarga yang multi peran.
Semangat untuk Papa di luar sana. Terima kasih sudah menjadi Papa yang hebat dan selalu berusaha untuk membahagiakan keluarga ya!
Millennial Papa of the Month Edisi November 2021 - Spesial Hari Ayah: Jonas Rivanno & Ammar Zoni
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Dhita Novebrin Nidia
Stylist - Onic Metheany & Putri Syifa Nurfadilah
Social Media - Irma Ediarti
Photographer - Michael Andrew
Videographer & Editor - Jihan Zahira
Design - Shania Tabina Anandanoe
Makeup Artist - Claudya Christiani Purba
Wardrobe- Studio Moral (Jonas Rivanno), Mothercare (Chloe Emmanuelle Van Wattimena & Air Rumi Akbar 1453)