Dalam Islam, kemarahan adalah salah satu emosi manusiawi yang alami, tetapi diimbangi dengan ajaran-ajaran agama yang mengajarkan kontrol diri, kesabaran, dan pengendalian emosi. Islam menekankan pentingnya mengelola kemarahan dengan cara yang positif dan produktif, serta menghindari tindakan-tindakan yang merugikan atau merusak akibat kemarahan.
Terlebih di dalam suatu bahtera rumah tangga, suami dan istri terkadang kerap marah dalam peristiwa kesehariannya. Sebagai makhluk Tuhan yang berperasaan, perempuan kerap melampiaskan emosinya kepada sang Suami dan keluarganya. Ada berbagai alasan mengapa seorang istri mungkin merasa marah dalam Islam, dan dampak negatif dari kemarahan ini bisa beragam.
Di antaranya ketidakpuasan atau kekesalan, "marah" bisa meliputi berbagai tingkatan emosi, mulai dari frustrasi kecil hingga kemarahan yang lebih besar. Istilah ini bisa mencakup perasaan ketidakpuasan atas sesuatu yang terjadi dalam rumah tangga, seperti masalah komunikasi, kekhawatiran finansial, atau ketidakcocokan dalam hal-hal tertentu.
Penting sekali untuk menangani kemarahan dengan bijaksana dan berusaha untuk menciptakan hubungan yang penuh kasih sayang, pengertian, dan pengampunan antara suami dan istri. Komunikasi terbuka, kesabaran, pengertian, dan komitmen untuk saling mendukung adalah kunci untuk mengatasi kemarahan dan memperbaiki hubungan yang rusak.
Karenanya, berikut ini Popmama.com rangkum mengenai cara menghadapi istri marah dalam Islam secara lebih detail.
Yuk, disimak informasinya!
