Seorang laki-laki yang sudah merasa siap untuk menikahi perempuan pilihannya wajib menjaga hak dan kewajibannya dalam berkeluarga. Memasuki masa nikah berarti, memulai kehidupan dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Dalam ajaran agama Islam, tertuang dalam QS. An-Nisa Ayat 34 yang berbunyi:
الرجال قوامون على النساء بما فضل الله بعضهم على بعض وبما انفقوا من اموالهم فالصالحات قانتات حافظات للغيب بما حفظ الله واللاتي تخافون نشوزهن فعظوهن واهجروهن في المضاجع واضربوهن فان اطعنكم فلا تبغوا عليهن سبيلا ان الله كان عليا كبيرا
Artinya:
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. An-Nisa Ayat 34).
Disebutkan dengan jelas bahwasanya suami adalah pempimpin bagi istrinya, dan ia harus bisa mendidik, melindungi serta menegakkan kebenaran dalam rumah tangga.
Namun, nyatanya tak sedikit dari mereka yang akhirnya durhaka pada istri, dengan tidak memenuhi hak dan kewajiban sebagai suami.
Berikut ini Popmama.com telah merangkumnya dalam 12 ciri suami durhaka menurut Islam, termasuk merendahkan martabat istri.
Mari simak detailnya!
