7 Fakta Keluarga Awkarin, Orangtuanya Dokter

Mohamad Sulaiman Abidin atau yang akrab disapa Kolonel Sulaiman merupakan seorang TNI Angkatan Laut (AL). Kolonel sendiri merupakan pangkat di atas Letnan Kolonel dan di bawah Brigadir Jenderal.

Papanya Awkarin ini ternyata juga menjabat sebagai dokter spesialis mata militer. 

Kolonel Sulaiman memiliki praktik di Siloam Hospitals, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Selain itu, ia juga membuka praktik lainnya di SILC Lasik Center Jakarta yang merupakan sebuah klinik kesehatan layanan operasi lasik. 

Siti Zuchraida sebagai mamanya Awkarin juga berprofesi sebagai tenaga medis. Ia adalah seorang dokter gigi yang sehari-hari bertugas melakukan pemeriksaan perawatan gigi serta mulut pasien. 

Mamanya Awkarin tercatat sebagai dokter gigi yang menjalankan praktik di kawasan Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Adik Awkarin yang bernama Zahra Annisya telah menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi dengan jurusan kedokteran. Kini ia telah menjalani profesi barunya sebagai seorang dokter mengikuti jejak kedua orangtuanya. 

Sosok Zahra Annisya tak langsung diketahui di awal tenarnya sang kakak di media sosial. Ia baru diketahui publik beberapa tahun kemudian setelah Awkarin mengunggah potret keluarganya. 

Kolonel Sulaiman dan Siti Zuchraida mengaku bahagia dan bangga atas keberhasilan yang telah diraih sang putri sulung saat ini. Meskipun demikian, profesi Awkarin juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi mereka. 

"Kami senang, bahagia. Tapi kadang ada deg-degannya juga, terutama kalau ada salah-salah. Tapi banyak senangnya kok. Soalnya Karin makin ke sini makin baik, tambah cantik juga. Ingat sama keuarga juga," ungkap Siti Zuchraida dalam sesi Q&A di saluran YouTube Karin Novilda.

Begitu juga dengan Kolonel Sulaiman yang mengaku bangga, namun sempat merasa khawatir. Hal yang terpenting baginya adalah sang putri bisa menjaga nama baik papanya sebagai anggota militer. 

Dikenal sebagai keluarga yang serba cukup, nyatanya Awkarin dan adiknya senantiasa dididik dengan cara mandiri. Hal itu diterapkan oleh orangtuanya saat mereka beranjak dewasa. 

Kolonel Sulaiman berharap kedua putrinya mandiri dan bertanggung jawab, sehingga nantinya mereka tak bergantung terhadap laki-laki. 

Kolonel Sulaiman dan Siti Zuchraida sebenarnya mengharapkan kedua putrinya menjadi seorang dokter. Namun keinginan Karin cenderung berbeda dan ia memilih jalannya sendiri sebagai seorang content creator. 

Sulaiman sendiri melihat bahwa bakat Karin di dunia kreatif sudah nampak sejak ia duduk di bangku menengah pertama. Oleh sebab itu, ia mengesampingkan keinginannya sendiri demi impian sang anak yang ingin bekerja di industri kreatif. 

"Terus terang saya kepenginnya anak dua-duanya jadi dokter. Tapi memang masing-masing anak punya jalannya dan nggak bisa dipaksain. Jadi biarkan dia milih jalannya sendiri, tapi tetap berikan dia nasihat," ucap Sulaiman. 

Harapan tersebut kini direalisasikan oleh adik Awkarin yakni Zahra yang baru memulai profesinya sebagai seorang dokter. 

Awkarin dikenal sebagai sosok yang selalu mencoba hal baru dan tak jarang bertentangan dengan nilai yang dianut keluarganya. Alih-alih memarahi, Sulaiman dan Siti Zuchraida justru mencoba memahami serta terus mendampingi. 

Mereka percaya bahwa hal tersebut adalah proses pendewasaan dalam hidup Karin. Di samping itu, mereka juga meminta kepada Tuhan agar sang anak senantiasa mendapat perlindungan-Nya dalam mencapai apa yang diinginkan. 

"Kami berharap, semakin dewasa, dia bisa belajar dan berproses ke arah lebih baik," ucap Sulaiman.

Itulah beberapa fakta keluarga Awkarin yang berhasil dirangkum. Dari sejumlah fakta tersebut kita bisa melihat sosok kedua orangtua Awkarin yang mengedepankan keinginan sang anak dan tak pernah menuntutnya untuk jadi apa yang mereka inginkan. 

Semoga bisa menginspirasi, ya.