Selain sukses dengan bisnis Djarum dan BCA, Hartono bersaudara juga memiliki banyak unit bisnis lainnya yang juga tidak lagi asing di telinga publik, mulai dari lini elektronik, digital, properti, pengelolaan sumber daya alam, di bidang supermarket hingga minuman.
Di lini elektronik, unit bisnis yang dimiliki ialah Polytron yang didirikan pada tahun 1975 di Kudus, Jawa Tengah. Kala itu, produk pertama yang diluncurkan ialah televisi. Pada 1984, perusahaan itu merilis audio compo.
Bahkan Grup Djarum di bawah Polytron juga mengoperasikan layanan streaming Mola TV yang dimulai sejak 2019. Di sektor teknologi, mereka juga memiliki Blibli yang berdiri sejak tahun 2011 dan merupakan salah satu mal online terbesar di Indonesia.
Selain di bidang elektronik, teknologi, dan media, Grup Djarum juga memiliki bisnis properti yang paling terkenal, PT Cipta Karya Bumi indah, yang memenangkan pengelolaan kawasan Grand Indonesia pada tahun 2004.
Masih dalam sektor properti, Grup Djarum juga membangun bisnis perumahan dan perhotelan yang tersebar di sejumlah wilayah.
Sementara itu di bidang sumber daya alam (SDA), Hartono memiliki bidang usaha pada komoditas sawit, yaitu PT Hartono Plantation Indonesia (HPI-Agro), yang berdiri pada tahun 2008.
Dikutip dari laman Fortune Indonesia, perusahaan perkebunan milik Djarum itu bahkan tak hanya berfokus pada komoditas sawit, tetapi juga berkembang ke cengkeh, tembakau, tebu, jarak kepyar, dan minyak atsiri.
Grup Djarum pun memiliki afiliasi dengan PT Sumber Kopi Prima, perusahaan yang meluncurkan brand kopi instan Caffino dan Kopi Gadjah. Selain itu, perusahaan afiliasi lain Grup Djarum juga memproduksi minuman ringan, yakni Yuzu melalui PT Savoria Kreasi Rasa.
Hartono bersaudara juga mengakuisisi pengelola jaringan ritel Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk. (SUPR), pada tahun 2021 lalu. Perusahaan ini mengawali usaha ritel modernnya pada 1998 dengan supermarket Ranch Market.
Bahkan per 31 Desember 2021 lalu, supermarket Hartono bersaudara ini sudah mengoperasikan 70 toko.
Tak berhenti di sana, Hartono bersaudara juga memiliki lini bisnis di bidang digital. Anak Robert Budi Hartono, Martin Hartono, diketahui mendirikan modal ventura, Venture Global Digital Prima atau dikenal GDP Venture.
Beberapa portofolio mentereng yang dimiliki adalah Dekoruma, Blibli, Halodoc, Tiket.com, 88rising, hingga IDN Media.