9 Fakta Orangtua Taylor Swift, Banyak Dukung Karier Anaknya

Masa kecil Taylor Swift dihabiskan di rumah yang ada di lahan seluas 15 hektar di Pennsylvania. Lahan itu juga digunakan keluarganya untuk bisnis pohon Natal. Lingkungan penuh kehangatan inilah yang menumbuhkan kecintaannya pada momen liburan dan keluarga. 

Taylor merayakan kenangan masa kecilnya lewat lagu Christmas Tree Farm pada 2019. Kenangan manis di rumah tersebut selalu ia sebutkan sebagai salah satu fondasi kebahagiaannya.

Andrea dan Scott sama-sama berasal dari dunia keuangan dan finansial, oleh karenanya mereka memikirkan betul pemberian nama untuk anak-anaknya. Pasangan ini memberi nama “Taylor” bukan hanya karena terdengar indah, tetapi juga sifatnya yang netral.

Menurut Andrea, nama Taylor bisa digunakan baik oleh laki-laki maupun perempuan, sehingga dianggap lebih fleksibel dalam dunia bisnis. Mereka berharap anaknya kelak bisa sukses, bahkan jika ia memilih jalur karier selain musik.

Saat Taylor Swift masih remaja dan mulai mengejar mimpinya, Andrea sebagai mamanya selalu mendampingi ke mana pun sang putri pergi. Ia bahkan mengantar Taylor keliling Nashville untuk membagikan demo rekaman meski sering ditolak.

Kesabaran dan dukungan Andrea terbukti membuahkan hasil. Ia bukan hanya seorang mama, tetapi juga manajer 'tak resmi' yang membantu menjaga semangat Taylor tetap menyala sejak awal.

Pada 2003, keluarga Swift memutuskan pindah dari Pennsylvania ke Hendersonville, dekat Nashville. Langkah besar ini dilakukan agar Taylor Swift bisa lebih dekat dengan pusat industri musik country.

Namun, Andrea menekankan bahwa kepindahan itu bukan semata-mata soal karier, melainkan demi “perubahan suasana”. Dengan cara ini, Taylor tidak merasa terbebani jika ia gagal mewujudkan mimpinya.

Kehidupan Taylor Swift tidak selalu berjalan mulus. Pada 2015, ia membagikan kabar bahwa sang mama didiagnosis kanker. Beberapa tahun kemudian, penyakit itu kambuh, bahkan ditambah dengan diagnosis tumor otak.

Kondisi mamanya membuat Taylor lebih dewasa dalam memandang hidup. Ia juga menuangkannya dalam lagu-lagu emosional seperti The Best Day dan Soon You’ll Get Better yang begitu menyentuh hati penggemarnya.

Banyak momen Taylor Swift bersama sang mama yang akhirnya terabadikan dalam karya musik. Lagu The Best Day misalnya, bercerita tentang kebersamaan sederhana namun penuh makna dengan Andrea.

Sementara Soon You’ll Get Better menjadi salah satu karya paling emosional karena menyinggung perjuangan Andrea melawan penyakit. Lagu ini bahkan sangat sulit dinyanyikan Taylor di panggung karena penuh muatan emosional.

Jika Andrea lebih banyak hadir mendampingi karier Taylor Swift, maka Scott sebagai papanya dikenal sangat protektif. Ia khawatir dengan keselamatan putrinya, terutama saat Taylor mulai berani menyuarakan pandangan politiknya pada 2018.

Dalam dokumenter Miss Americana, terlihat jelas bagaimana Scott takut ancaman yang bisa datang kepada Taylor. Meski begitu, ia tetap mendukung keputusan putrinya karena percaya itu adalah bagian dari integritas Taylor.

Scott juga punya cara unik menunjukkan dukungannya. Saat ratusan Swifties (fans Taylor Swift) rela mengantre berjam-jam demi konser Taylor Swift, Scott ikut turun tangan membagikan pizza pesanan khusus dari Taylor.

Momen kecil itu membuat para penggemar semakin melihat sisi hangat keluarga Swift. Bagi Scott, apa pun yang menyangkut putrinya juga berarti penting untuk dirinya.

Tahun 2025 menjadi ujian besar bagi keluarga Swift. Scott harus menjalani operasi bypass jantung besar. Taylor Swift bersama Andrea dan Austin (adik Taylor) bahu-membahu menemani Scott selama masa pemulihan.

Taylor bahkan “pindah” ke rumah papanya untuk merawatnya. Ia mengungkapkan bahwa kini gilirannya membalas semua kasih sayang Scott dengan membantu hal-hal sederhana, seperti merakit kursi mandi atau alat bantu jalan.

Itulah tadi fakta orangtua Taylor Swift yang jarang diketahui publik. Kalau kamu Swifties pasti bangga banget dengan dukungan orangtua Taylor Swift untuk putrinya.