10 Kasus Inses atau Hubungan Sedarah Paling Viral di Indonesia

Mama dan anak di Bukittinggi, Sumatera Barat nekat lakukan hubungan sedarah sejak tahun 2012. Saat hubungan dimulai, sang anak masih duduk di bangku SMA, sementara itu mamanya sendiri sudah berusia 51 tahun. 

Kabar mengejutkan ini pertama kali diungkapkan oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar. Menurutnya, hubungan tak lazim tersebut terjadi di tengah keluarga yang dikenal agamis. 

Kini sang anak sudah menjalani karantina oleh pihak berwajib. Pelaku juga diketahui memiliki gejala gangguan kejiwaan usai dilakukan pemeriksaan. Terdapat permasalahan pada sensorik otaknya, sehingga dia mampu menggauli mamanya sendiri. 

Kasus hubungan sedarah antara papa dan anaknya ini terjadi saat ditemukan empat kuburan di lahan perkebunan milik Tomo di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Empat kuburan itu ternyata berisi kerangka-kerangka bayi. 

Akhirnya seorang laki-laki berinisial R (57 tahun) ditetapkan sebagai tersangka setelah mengaku membunuh tujuh bayinya sendiri. Laki-laki tersebut juga mengaku kalau bayi-bayi tersebut merupakan hasil inses dengan putri kandungnya sendiri yang berinisial E. 

Usai sang anak melahirkan, laki-laki inisial R tersebut langsung membuang bayi tersebut. Mereka juga sempat memiliki anak hasil inses yang dibesarkan, namun sudah diadopsi orang lain.

Kasus tak lazim yang sudah dilakukan sejak 2011 ini baru terungkap pada Juni 2023. E disebut sudah melahirkan sejak tahun 2012 tepatnya saat ia menginjak umur 14 tahun. 

Seorang anak perempuan keterbelakangan mental berinisial I (16) di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh papa kandungnya sendiri. Tak hanya itu, foto tanpa busana I juga dijual oleh papanya demi mendapatkan uang.

Kasus itu mulai terungkap setelah W (45) didampingi pihak Dinas Kesehatan Sosial melaporkan kejadian itu ke Polda Sumatera Selatan pada 20 Desember 2022. 

Kejadian bermula ketika W bersama keluarganya dibuat terkejut dengan foto telanjang I yang menyebar di berbagai grup WhatsApp. Meski awalnya takut, I akhirnya menceritakan kalau ia telah berulang kali diperkosa oleh papa kandungnya tersebut. 

Perempuan dengan keterbelakangan mental itu juga sempat dibawa ke daerah 36 Ilir dan kemudian diperkosa secara bergilir oleh teman papanya untuk mendapatkan uang. 

Atas perbuatannya itu, tersangka mendapat ancaman hukuman pidana penjara selama 15 tahun. 

Remaja berinisial AG di Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, dilecehkan bergilir oleh papa, kakak, dan adiknya selama dua tahun. Tindakan itu mulai terjadi sejak mamanya meninggal. 

Saat mamanya meninggal dunia, korban dirawat oleh neneknya yang tinggal di Tanggamus, Lampung. Namun, papanya yang berinisial M (45) menjemput korban bersama anak laki-lakinya, yakni SA (24) dan YF (16) untuk tinggal bersama. 

Pada awalnya papanya menjadikan putrinya korban pelampiasan nafsu. Namun, kakak dan adik korban juga ikut melakukan hal serupa. Ironisnya, korban sempat mengatakan ia pernah diperkosa hingga lima kali dalam satu hari. 

Berawal dari video mesum berisikan perempuan inisial PR (18) dan papa kandungnya inisial M (53) yang melakukan hubungan terlarang menyebar melalui WhatsApp. Dari penyelidikan polisi, ternyata PR mendapat intimidasi dari suami sirinya. 

Suami sirinya berinisial K tengah mendekam di Lapas Metro Lampung karena kasus narkoba. 

K menghubungi PR kemudian mengintimidasinya, ia menyuruh istrinya melakukan hubungan terlarang dan merekamnya. Diketahui bahwa video yang tersebar itu berisi video mesum sang istri dan mertuanya melalui WhatsApp. 

Atas kejadian tersebut, K kembali menjadi tersangka dan terjerat pelanggaran UU ITE terkait penyebaran video porno. Sementara itu, video hubungan sedarah papa dan anak tersebut sudah dibuat sekitar 2018 lalu. 

Kini M diketahui telah diusir oleh para tokoh dan warga di kampungnya. Sementara itu, PR pergi ke Jawa karena ingin memutuskan komunikasi dengan tersangka. 

Hubungan sedarah paling viral selanjutnya datang dari Ardiyanto (48) seorang petani di Desa Rantau Ali, Kecamatan Suka Karya, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan yang nekat melecehan dua putri kandungnya dengan alasan ritual mencari jodoh. 

Dari hasil pemeriksaan, awalnya tersangka mengiming-imingi kedua putrinya berinisial SS (17) dan MR (15) untuk mendapatkan jodoh kaya raya dengan melakukan ritual. 

Kedua putri tersebut dibawa ke dalam kamar hanya mengenakan handuk dan di sana mereka diberikan pisang dan sesuap nasi oleh papanya tersebut. Ternyata pelaku memasukkan pil KB di dalam pisang sebelum menyetubuhi korban. 

Perbuatan yang dilakukan sejak 2018 itu akhirnya terbongkar setelah pihak keluarga curiga dengan perubahan fisik dari kedua korban.

Ansar (29) seorang kakak di Bulukuma menikahi FI (21) adik kandungnya sendiri. Mereka melangsungkan pernikahan tersebut di Balikpapan dengan wali nikah saudara sepupu Ansar. 

Awalnya, pada Juni 2019 Ansar dan FI pamit ke keluarga besar di Bulukumba untuk merantau ke Balikpapan. Ansar sendiri meninggalkan istri dan seorang anaknya di Bulukumba. 

Mustamin selaku papa kandung Ansar dan FI mengaku malu atas kejadian tersebut, bahkan ia ingin kedua anaknya dijatuhi hukuman setimpal. Mustamin juga rela kalau kedua anaknya menjalani hukum adat yakni ri-labu.

Ri-labu adalah hukuman ditenggelamkan ke laut dengan cara dimasukkan ke karung. 

Pernikahan keduanya terbongkar usai keluarga mendapat kiriman foto dan video akad nikah yang berlangsung di Balikpapan pada 23 Juni 2019 lalu. 

Kasus inses juga terjadi pada seorang siswi berinisial SHF (18) di Pasaman, Sumatera Barat, yang hamil usai melakukan hubungan badan sedarah dengan IK (13) adik kandungnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Hubungan sedarah itu mereka lakukan pada Juli dan Agustus 2019 di dalam kamar SHF saat sang mama dan dua adiknya sekolah. Siswi tersebut mengaku melakukan hubungan seksual tanpa mengetahui akibatnya. 

Kemudian SHF diketahui melahirkan pada Jumat 14 Januari 2020 sekitar pukul 14.00 WIB. Ia membuang bayi hasil hubungan sedarah dengan adiknya di aliran sungai dekat kediamannya. 

Kemudian bayi itu ditemukan oleh tetangganya di sebuah selokan. Akibat dari ulahnya itu, SHF yang masih berstatus sebagai siswi SMA ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. 

Hubungan sedarah atau inses juga dilakukan seorang papa dan anak di Serang, Banten. Usai melakukan hubungan terlarang, laki-laki inisial HO (41) dan putrinya berinisial SI (22) tersebut membuang bayi yang baru dilahirkan karena kondisinya cacat. 

HO mengaku tak ingin menjalani beban hidup dengan kewajiban membiayai pengobatan anak hasil hubungan sedarah tersebut. 

Fakta menarik lainnya, HO mengaku kalau aksi inses yang ia lakukan bersama putrinya itu dilakukan tanpa paksaan. Istri HO sendiri sedang berada di Madura, sehingga ia bisa leluasa melakukan hubungan sedarah papa dan anak tersebut. 

Meskipun dilakukan suka sama suka, namun berdampak pada kelahiran bayi cacat yang tak mereka inginkan. HO sosok yang menghamili anak sendiri itu ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman pidana penjara 5 tahun. 

Calon Legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) inisial AH asal Padang, Sumatera Barat, ditangkap setelah menjadi buron dalam kasus pencabulan terhadap anak kandungnya pada 17 Maret 2019. 

AH dilaporkan oleh keluarganya sendiri karena diduga mencabuli anak kandung sejak anaknya duduk di bangku sekolah dasar. Mama kandung korban yang juga istri AH mengetahui kejadian tersebut usai anaknya bercerita soal yang dia alami selama ini. 

Caleg PKS tersebut diduga telah mencabuli anak kandungnya berkali-kali sejak sang anak duduk di kelas tiga sekolah dasar.

Terakhir kali perbuatan terlarangnya itu dilakukan AH pada Januari 2019 yang berarti sudah dilakukan sejak sang anak berusia 10 hingga 17 tahun. Akibat perbuatannya itu, AH dipecat keaggotaannya dari PKS.

Itulah deretan kasus hubungan sedarah paling viral di Indonesia. Diperlukan edukasi yang merata soal hubungan sedarah, terutama dampak negatif yang bisa terjadi dari hubungan tersebut. 

Semoga kasus seperti ini tak terulang lagi, ya.