Nama Tiga Setia Gara sedang viral karena sedang menjadi pembicaraan banyak orang karena menggunggah sebuah video yang membeberkan masalah di kehidupan rumah tangannya. Aktris Indonesia ini mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suaminya bernama James Aaron saat tinggal di Amerika.
Dalam sebuah video berdurasi 3 menit 15 detik yang diunggah melalui InstaStory di akun @tigawat pada Senin (16/9/2019) menjelaskan kalau dirinya sedang meminta pertolongan kepada warganet untuk menghubungi pihak Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan dirinya ingin segera pulang ke Indonesia.
"Buat orang-orang Indonesia, gue pengen jujur sama lo semua, kenapa gue pincang itu karena James tendang lutut gue sampai hancur. Makanya gue ada operasi dan gue tahan, gue bohong sama lawyer, gue bohong sama dokter. Gue bohong sama semua orang karena gue memprotect laki gue karena gue nggak mau dia dipenjara atau segala macem," ungkap Tiga dalam InstaStory pribadinya.
Di usia pernikahannya yang sudah 1 tahun, Tiga belum pernah melaporkan tindakan kekerasan yang dialami oleh dirinya selama menjalani pernikahan bersama James.
Menurut Alexandra Gabriella, pasangan suami istri yang sudah melakukan tindak kekerasan maka ini menjadi tolak ukur ketidaksehatan hubungan.
Perlahan-lahan, sikap toleransi dan empati yang diberikan ke pasangan pun akan semakin berkurang.
"Kekerasan itu memiliki banyak bentuk, seperti kekerasan verbal, fisik, emosional, finansial dan seksual. Biasanya orang yang sampai melakukan KDRT itu seringkali menujukkan sisi kekerasan dengan terlihat terlalu posesif dan mengekang dan senang merendahkan korban secara emosional," jelas Psikolog Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht
Terkait perilaku KDRT yang terjadi di dalam hubungan suami dan istri, Mama perlu mengetahui bahwa ada sebuah fase kekerasan yang akan terus berputar seperti roda.
Dilansir dari Domestic Violence Roudtable, kali ini Popmama.com telah merangkum fase kekerasan yang bisa terjadi dalam sebuah hubungan.
Semoga kasus dari Tiga Setia Gara dan beberapa korban kekerasan lain bisa menjadi pembelajaran tersendiri ya, Ma!
