Pasangan Playing Victim? Ini Cara Menghadapinya Menurut Psikolog
Pasangan yang sering playing victim bisa memicu konflik dalam rumah tangga, lho
17 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam dinamika hubungan rumah tangga, terkadang kamu menemukan pasangan yang cenderung hobi berperan sebagai korban dalam berbagai situasi atau masalah. Pasangan yang memainkan peran tersebut biasanya mendapat sebutan playing victim.
Yuli Handayani Siregar, M.Psi, Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Permata Bekasi mengatakan bawah playing victim adalah sikap seseorang yang seolah-olah berlagak sebagai seorang korban untuk berbagai alasan, seperti manipulasi orang lain.
Ciri khas pelaku playing victim seperti sering membuat berbagai alasan agar menghindar dari tanggung jawabnya, menyalahkan orang lain, dan tidak berani mengakui kesalahan yang diperbuatnya. Sikap Playing victim ini dapat terjadi pada suatu hubungan, termasuk saat sudah menikah.
Sikap playing victim dalam suatu hubungan tentu dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam hubungan, mengorbankan kejujuran, bahkan membuat runtuh fondasi hubungan yang telah dibangun. Tentunya sangat membahayakan ya, Ma.
Nah, kali ini Popmama.com merangkum informasi tentang cara menghadapi pasangan playing victim secara lebih detail.
1. Lakukan komunikasi secara sehat
Kebanyakan pasangan yang suka berperan sebagai korban dengan taktik playing victim kerap dilakukan guna mendapat simpati atau mengalihkan tanggung jawab. Selain itu, mereka berusaha untuk lari dari masalah.
Cara pertama untuk menghadapi pasangan yang playing victim ialah dengan membangun komunikasi secara sehat. Dengan adanya komunikasi yang sehat, maka pasangan dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Hal ini dikarenakan penting bagi pasangan untuk saling mendengarkan dengan penuh empati dan mencoba memahami perspektif satu sama lain tanpa menyalahkan atau mengkritik. Dengan menyampaikan kebutuhan, harapan, dan batasan dengan jelas, maka pasangan dapat mencari solusi bersama yang saling menguntungkan.
Selain itu, melalui komunikasi yang sehat, pasangan juga dapat mengubah pola perilaku playing victim menjadi pola yang lebih membangun dan saling mendukung. Selain itu, dapat memperkuat kepercayaan serta ikatan dalam hubungan rumah tangga.
Editors' Pick
2. Buat kesepakatan bersama pasangan mengenai rencana apa yang akan dilakukan selanjutnya
Untuk menghadapi masalah playing victim dalam hubungan, Mama dan pasangan dapat membuat kesepakatan tertentu untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Sebenarnya ada banyak kesepakatan yang bisa kamu buat dengan pasangan, terutama mengenai rencana-rencana ke depannya dan apa yang harus dilakukan.
Misalnya, kesepatan tentang transparansi dan kejujuran, di mana kedua belah pihak harus sepakat untuk transparan dan jujur satu sama lain. Pasangan perlu berkomitmen untuk berbagi perasaan, kebutuhan, dan kekhawatiran dengan jujur, tanpa memainkan peran dengan merasa menjadi korban saat ada masalah.
Pasangan juga harus membuat kesepakatan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang masalah yang dihadapi dalam hubungan. Hal ini termasuk berbicara dengan jelas, tanpa menggunakan manipulasi atau berpura-pura sebagai korban.