Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Main Film Joko Anwar, Faradina Mufti Perankan Istri dari Malin Kundang
Instagram.com/faradinamufti

Intinya sih...

  • Faradina Mufti memerankan Nadine, sosok istri yang penuh empati dan selalu mendukung suaminya, namun tetap tahu batas dalam memberi arahan.

  • Faradina Mufti merasa senang bisa tampil sebagai perempuan dengan penampilan elegan dan natural, berbeda dari peran ekstrem di proyek-proyek sebelumnya.

  • Meski terlihat sederhana, peran Nadine menuntut penghayatan emosional yang mendalam karena harus menampilkan kekuatan dan kepedihan secara halus.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Faradina Mufti kembali mencuri perhatian lewat proyek terbarunya yang diproduseri oleh sineas kenamaan Joko Anwar, berjudul Legenda Kelam Malin Kundang. Film ini menjadi salah satu proyek besar yang mengangkat kisah klasik Malin Kundang dengan nuansa misteri dan pendekatan psikologis yang khas dari karya-karya Joko Anwar.

Dalam film tersebut, Faradina berperan sebagai Nadine, istri dari Malin Kundang yang diperankan oleh Rio Dewanto. Sosok Nadine menjadi tokoh penting dalam perjalanan emosi sang suami, sekaligus memberikan warna baru bagi karakter perempuan dalam film adaptasi legenda rakyat ini.

Dalam wawancara eksklusif di IDN HQ pada Rabu (15/10/2025), Faradina berbagi pengalaman tentang karakternya yang suportif, penampilan barunya di layar, hingga tantangan emosional yang ia hadapi selama proses syuting.

Berikut ini Popmama.com telah rangkum cerita Faradina Mufti perankan istri dari Rio Dewanto di film Legenda Kelam Malin Kundang.

Yuk, disimak!

Rangkuman cerita Faradina Mufti Perankan Istri dari Malin Kundang

1. Perankan istri yang suportif

Instagram.com/faradinamufti

Sebagai Nadine, Faradina Mufti berperan sebagai istri yang tetap setia dan mendukung suaminya di tengah pergulatan batin dan misteri yang menyelimuti kisah Legenda Kelam Malin Kundang. Ia menggambarkan karakter Nadine sebagai sosok yang memahami batasannya, namun tetap berusaha menjaga keluarganya agar tidak terpecah.

“Nadine ini tipe istri yang selalu ada buat suaminya, tetapi tetap tahu batas. Dia cuma mengarahkan, bukan mengendalikan. Dia membantu, mengingatkan, dan mendukung, namun tetap membiarkan suaminya yang menentukan arah hidupnya sendiri,” ujar Faradina.

Bagi Faradina, karakter Nadine bukan sekadar pelengkap, tetapi simbol kekuatan perempuan yang tegas namun penuh kasih. Ia berperan sebagai jembatan antara logika dan perasaan di tengah ketegangan cerita film ini.

2. Bahagia memerankan karakter yang “normal”

Instagram.com/faradinamufti

Dalam wawancara tersebut, Faradina Mufti juga mengungkapkan rasa bahagianya karena akhirnya bisa berperan sebagai karakter yang lebih “normal” dan elegan. Setelah sering mendapat peran dengan tampilan ekstrem, ia menikmati kesempatan tampil dengan sisi feminin yang berbeda.

“Aku bahagia banget karena akhirnya bisa jadi karakter yang normal, wanita biasa dengan tampilan yang rapi dan manis. Di proyek-proyek sebelumnya, aku sering banget nggak di-makeup, rambutnya berantakan, bahkan kena darah. Nah, di sini aku senang banget karena bisa tampil sebagai manusia normal,” ungkapnya sambil tertawa.

Faradina menambahkan, karakter Nadine membuatnya merasa lebih dekat dengan realitas perempuan pada umumnya, sosok yang tetap kuat meski dalam kesederhanaan. Karakter ini juga berjuang menjaga keluarganya dengan cara yang lembut, namun tetap bermakna.

3. Peran yang paling berat di proyek bersama Joko Anwar

Instagram.com/faradinamufti

Meski tampil lebih “ringan” secara visual, Faradina Mufti mengaku peran ini justru terasa lebih berat dari sisi emosi. Ia dituntut untuk menghadirkan perasaan kompleks sebagai seorang istri yang menghadapi misteri dan tekanan mental dari kondisi sang suami.

“Kalau dibilang berat, lebih ke mental sih. Apalagi melihat kondisi suaminya seperti itu, pasti berat banget sebagai seorang istri dan bagian dari keluarga. Nadine harus tetap kuat, padahal dia sendiri nggak tahu sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi,” jelas Faradina.

Menurutnya, tantangan utama bukan hanya pada penghayatan emosi, tetapi juga bagaimana tetap menjaga keseimbangan antara rasa takut, bingung, dan kasih sayang yang masih tersisa untuk suaminya. Pengalaman ini sekaligus menjadi pelajaran penting bagi Faradina dalam memperdalam sisi psikologis karakter yang ia perankan.

Itulah rangkuman cerita Faradina Mufti perankan istri dari Rio Dewanto di film Legenda Kelam Malin Kundang. Film ini menjadi salah satu karya yang paling dinantikan tahun ini. Dengan sentuhan khas Joko Anwar yang menghadirkan sisi gelap dan emosional dari cerita rakyat, film Legenda Kelam Malin Kundang diharapkan mampu membawa legenda klasik ke ranah modern dengan makna yang lebih dalam.

Kehadiran Faradina Mufti sebagai Nadine pun menambah kekuatan emosional dalam film yang menjanjikan ini. Baginya, bekerja di bawah arahan Joko Anwar dan tim produksi besar merupakan pengalaman yang berharga sekaligus menantang.

Ia berharap film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga bisa memberikan refleksi tentang hubungan manusia, kesetiaan, dan konsekuensi dari pilihan hidup.

Editorial Team