Dalam kesempatan itu, Marjam juga meminta Dila dan Bekti untuk introspeksi diri. Tampak sudah bulat untuk tak setuju, Marjam mengaku akan tetap mempertahankan anaknya.
"Bekti tolong introspeksi, Dila introspeksi. It means I'm not wrong. Saya sampai mati akan mempertahankan hak saya. Kamu anak saya, saya akan pertahankan. I don't want put you on the hell," sambungnya.
Sebagai orangtua, Marjam merasa dia memiliki tugas untuk mengingatkan anaknya agar tidak masuk ke dalam lubang. Dia pun tidak masalah jika Aldila tidak mau diatur olehnya. Akan tetapi, Bekti harus tetap menunjukkan dirinya sudah bertobat.
"It's okay kalau kamu nggak mau diatur, tapi saya bicara ini sebagai lisannya Islam. Islam menyatakan di surat Nabi Luth ini haram. Haram. Tidak boleh. Kecuali, kalau memang Bekti mau bertobat. Tunjukkin tobatnya dulu. Dua tahun, dua tahun Bekti harus perbaiki diri Bekti," katanya.
"It means perbaiki dulu. Jadi, kalau benar-benar Bekti bertobat, it means tobat itu ada tiga, ya. Bekti ini sudah salat tobat, salat tobatnya benar nggak? Menjauhi nggak dari perbuatan yang hina? Terus sudah bertobat, menjauhi, dan tidak mengulangi. Nah, kalau si Bekti kan mengulangi," sambungnya.