Seorang ahli teori seks J. William Lloyd menuliskan dalam bukunya The Karezza Method bahwa tujuan utama seks Karezza adalah mempertahankan energi seksual yang kuat dan mencegah atau mengurangi hasrat seksual.
Lloyd juga menuliskan dalam bukunya bahwa aktivitas seks seperti ini mampu mengobati berbagai penyakit, antara lain:
- Masalah kesehatan kandung kemih
- Prolaps uterus atau turun peranakan
- Prostatitis
- Keputihan
- Nyeri haid
- Uretritis atau peradangan pada uretra
Sayangnya, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa Karezza betul-betul bisa digunakan untuk mengobati berbagai kondisi di atas.
Namun, Karezza memang mampu meningkatkan perasaan bahagia di otak. Hormon endorfin yang menyebabkan rasa bahagia dan menimbulkan rasa cinta ini tetap bisa dihasilkan dari aktivitas seks seperti ini.
Aktivitas seks Karezza bisa dilakukan melalui berpelukan, tersenyum, dan berciuman. Inilah yang bisa meningkatkan kadar hormon oksitosin di dalam tubuh.
Oksitosin adalah hormon yang bisa membantu mengurangi stres, sangat penting bagi orang millennial yang sibuk.
Bahkan, oksitosin yang dilepaskan di otak bisa memberikan efek menenangkan sehingga membantu tidur menjadi lebih nyenyak. Setelah kembali bangun dari tidur maka kamu bisa merasa lebih segar.
Sebuah penjelasan mengenai pentingnya tidur yang berpengaruh besar pada kesehatan diungkapkan oleh dr. Raymonde Jean dari St. Luke's-Roosevelt Hospital Center, New York City, bahwa saat kamu tidur lebih nyenyak maka secara otomatis kualitas hidup akan menjadi lebih baik.
Tidur cukup juga membantu mengurangi radang dan nyeri. Penelitian menunjukkan orang yang kualitas tidurnya buruk atau kurang tidur memiliki kadar protein penyebab peradangan di dalam darah yang lebih tinggi.