Marco Panari Meninggal, Angela Gilsha: Berharap Kamu Datang ke Mimpiku

Angela Gilsha merasakan duka yang sangat mendalam atas meninggalnya sang Adik. Melalui Instagram pribadinya, Angela menceritakan kehacuran yang begitu mendalam beberapa hari ini. 

Pertama kali aku merasakan hancur yang sehancur hancurnya dalam hidupku. Lihat Mama Papa nangis histeris di depan mata.
Tidak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiranku, adikku satu satunya akan pergi secepat ini.

Di momen tersebut, Angela sempat memeluk dan mencium adiknya. Namun, kondisinya sudah berbeda karena dalam keadaan dingin, kaku dan membiru. 

"Kejadian itu pasti akan selalu terputar di kepalaku sampai aku mati nanti," tulis Angela dalam unggahannya. 

Sepanjang hidup Marco Panari, Angela Gilsha sudah berusaha menjadi kakak yang terbaik untuk sang Adik. Ada banyak pengalaman suka duka yang sudah mereka berdua jalani bersama, bahkan ini akan menjadi sebuah kenangan indah nantinya. 

"Selama hidupnya aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk adikku sayang. Bawa makan ke tempat tempat favoritnya. Marco suka banget seafood sama turkish food, especially baklava," kenang Angela. 

Tak hanya itu, Angela setiap kali jalan-jalan pun selalu menawari adiknya ketika ingin dibelikan sesuatu. Namun, Marco termasuk orang yang jarang sekali meminta sesuatu kepada kakaknya sendiri. 

"Setiap kita ngobrol juga pasti topiknya nggak jauh-jauh tentang keberadaan kita di dunia ini, tentang kematian juga sering kita bahas. Reinkarnasi, surga, neraka, dimensi, universe, spiritual consciousness," ceritanya. 

Angela mengatakan bahwa ada banyak hal seru yang selalu menjadi bahan perbincangannya dengan Marco, termasuk soal teori konspirasi. 

Sejak kepergiaan Marco untuk selama-lamanya, kini Angela merasa bingung harus membahas topik seru itu dengan siapa lagi. 

"Sama siapa lagi aku bisa bahas hal hal seperti ini selain sama kamu, Marco?" tutur Angela.

Di Instagram pribadinya, Angela Gilsha menceritakan bahwa kejadian ini masih terus memberikan luka mendalam. Ia pun masih mencerna situasi duka yang sedang dirasakan oleh keluarganya. 

"Sampai detik ini pun aku masih bertanya-tanya, kenapa sekarang Tuhan? Kenapa Marco? Marco masih kecil, masih banyak hal-hal yang perlu dia lakukan," kata Angela. 

Menurut Angela, kejadian ini seolah terkesan mendadak. Apalagi sang Adik baru merintis karier dan sedang naik. 

"Kariernya baru mau naik, baru kakak beliin mobil. Kenapa? Aku berusaha untuk bisa ikhlas tapi rasanya berat. Sangat berat," ucapnya. 

Sebagai manusia biasa, Angela merasa kalau hanya waktu yang bisa menyembuhkan semua luka dan duka keluarganya. 

Sebagai seorang kakak, Angela Gilsha lega karena mengetahui kalau Marco sangat bahagia di penghujung sisa usianya. 

"Tapi yang bikin aku lega, di masa-masa terakhir hidupnya, Marco bahagia. 1 hari sebelum Marco pergi, latihan bawa mobil baru sama Mama. Marco bilang kalau Marco happy banget," ungkap Angela.  

Angela mengatakan bahwa kejadian yang menimpa Marco ini memang takdir dari sang Pencipta, sehingga tidak perlu ada yang disalahkan dari kejadian ini. 

"Memang sudah jalannya dan tidak ada yang bisa dilakukan lagi selain berdoa," tulisnya. 

Sekarang adikku sudah jadi abu. 
Setidaknya bagian tubuh adikku sayang masih bisa berada di dekatku. Kita pulang ya Marco. Nanti aku taruh kamu di kamar kamu. Kita bisa sama sama terus, sampai nanti kita bisa ketemu lagi. 

Walau duka masih menyelimuti Angela Gilsha dan keluarganya, namun ia berjanji akan berusaha kuat. Menurutnya hanya ia yang bisa menguatkan diri sendiri, lalu akan berjanji akan terus menjaga kedua orangtuanya. 

"I love you Marco and I miss you so much. Aku berharap banget Marco bisa datang ke mimpiku. Cium, peluk kakaknya," tutup Angela dalam tulisannya di Instagram. 

Itulah beberapa curahan hati dari Angela Gilsha atas kepergiaan sang Adik untuk selama-lamanya. Semoga Angela Gilsha dan seluruh keluarga besar selalu diberi ketabahan ya, Ma.