Cara Menghadapi Istri Marah dalam Islam, Bicaralah dengan Lembut

Pendekatan kasih sayang sangat dianjurkan dari semua cara

23 Maret 2024

Cara Menghadapi Istri Marah dalam Islam, Bicaralah Lembut
istockphoto/fizkes

Dalam Islam, kemarahan adalah salah satu emosi manusiawi yang alami, tetapi diimbangi dengan ajaran-ajaran agama yang mengajarkan kontrol diri, kesabaran, dan pengendalian emosi. Islam menekankan pentingnya mengelola kemarahan dengan cara yang positif dan produktif, serta menghindari tindakan-tindakan yang merugikan atau merusak akibat kemarahan.

Terlebih di dalam suatu bahtera rumah tangga, suami dan istri terkadang kerap marah dalam peristiwa kesehariannya. Sebagai makhluk Tuhan yang berperasaan, perempuan kerap melampiaskan emosinya kepada sang Suami dan keluarganya. Ada berbagai alasan mengapa seorang istri mungkin merasa marah dalam Islam, dan dampak negatif dari kemarahan ini bisa beragam.

Di antaranya ketidakpuasan atau kekesalan, "marah" bisa meliputi berbagai tingkatan emosi, mulai dari frustrasi kecil hingga kemarahan yang lebih besar. Istilah ini bisa mencakup perasaan ketidakpuasan atas sesuatu yang terjadi dalam rumah tangga, seperti masalah komunikasi, kekhawatiran finansial, atau ketidakcocokan dalam hal-hal tertentu.

Penting sekali untuk menangani kemarahan dengan bijaksana dan berusaha untuk menciptakan hubungan yang penuh kasih sayang, pengertian, dan pengampunan antara suami dan istri. Komunikasi terbuka, kesabaran, pengertian, dan komitmen untuk saling mendukung adalah kunci untuk mengatasi kemarahan dan memperbaiki hubungan yang rusak.

Karenanya, berikut ini Popmama.com rangkum mengenai cara menghadapi istri marah dalam Islam secara lebih detail.

Yuk, disimak informasinya!

1. Gunakan pendekatan dengan penuh kasih sayang

1. Gunakan pendekatan penuh kasih sayang
Freepik/wirestock

Dengan menggunakan pendekatan kasih sayang, Islam mengajarkan untuk mendekati setiap situasi dengan kasih sayang dan pengertian. Ketika istri marah, cobalah untuk memahami penyebabnya dengan penuh kesabaran dan empati. 

Cobalah untuk memahami alasan di balik kemarahan istri. Coba dengarkan dengan penuh perhatian terkait apa yang ingin ia katakan serta ekspresikan. Dengan begitu, istri akan menyadari kalau kamu memahami perasaannya. Pengertian ini bisa membantu menenangkan istri dan membuatnya merasa didengarkan dan dihargai.

Meskipun istri sedang marah, tetap tunjukkan bahwa kamu mencintainya dan peduli padanya. Katakan padanya bahwa kamu ingin mencari solusi bersama dan siap mendukungnya dalam menghadapi masalah tersebut.

Terlebih, saat berkomunikasi dengan istri yang marah, gunakan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Hindari menggunakan nada yang menyalahkan atau mengkritik, dan fokuslah pada mencari solusi bersama dengan penuh pengertian.

Editors' Pick

2. Coba alihkan perhatian istri

2. Coba alihkan perhatian istri
Pexels/VidalBalieloJr

Jika mungkin dilakukan, coba untuk mengalihkan perhatian istri dari situasi yang memicu kemarahannya. Ajak istri untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan atau berbicara tentang hal-hal positif.

Kamu bisa ajak istri untuk berjalan-jalan di luar rumah. Udara segar dan perubahan lingkungan dapat membantu meredakan ketegangan dan menyegarkan pikiran.

Selain itu, cobalah untuk memulai percakapan tentang hal-hal yang positif atau menyenangkan, seperti kenangan indah bersama, rencana liburan, atau impian masa depan. Selipkan humor untuk mengalihkan perhatian istri dari situasi yang memicu kemarahannya. Berbicaralah dengan cara yang lucu atau mengingatkan pada momen-momen lucu yang pernah dialami bersama.

Mengalihkan perhatian istri yang marah bukanlah cara untuk menghindari atau mengabaikan masalah yang ada, tetapi lebih sebagai upaya untuk memberikan jeda dan kesempatan untuk menenangkan diri sebelum masalahnya dibahas lebih lanjut dengan kepala dingin. Ini adalah salah satu cara yang dapat membantu menciptakan suasana yang lebih tenang dan produktif dalam menyelesaikan konflik atau masalah dalam hubungan suami-istri secara rasional.

3. Doa dan Tawakal

3. Doa Tawakal
Pexels/Fatih Maraşlıoğlu

Doa dan Tawakal adalah aspek penting dalam menghadapi istri yang marah dalam Islam. Ini melibatkan memohon pertolongan dan petunjuk Allah SWT serta menyerahkan segala urusan kepada-Nya dengan penuh keyakinan. Doa adalah sarana komunikasi langsung dengan Allah SWT. Saat menghadapi istri yang marah, berdoalah kepada Allah SWT untuk memberikan kebijaksanaan, kesabaran, dan kemudahan dalam menghadapi situasi tersebut. Mintalah pertolongan-Nya agar Anda dapat menemukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah dan memperbaiki hubungan dengan sang Istri.

Dikutip dari buku yang berjudul Doa-doa Mustajab Suami untuk Istri, terdapat ayat Alquran yang mengandung ketentraman dalam hati untuk orang beriman.

Allaziina aamanuu wa tathma'innu quluubuhum bizikrillaah, alaa bizikrillaahi tathma'innul-quluub

Artinya:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Rad: 28)

4. Minta maaf jika dibutuhkan

4. Minta maaf jika dibutuhkan
Pexels/Thirdman

Langkah pertama adalah mengakui kesalahan yang mungkin telah kamu lakukan yang menyebabkan istrimu merasa marah atau tersinggung. Penting untuk memiliki kejujuran diri dalam mengevaluasi peran suami dalam situasi tersebut. Setelah mengakui kesalahan, ekspresikan penyesalan kamu kepada sang Istri dengan tulus. Tunjukkan bahwa kamu merasa menyesal atas dampak yang ditimbulkan.

Luangkan waktu untuk secara tulus meminta maaf kepada istri. Gunakan kata-kata yang jujur dan tulus dalam meminta maaf, dan hindari melakukan pembenaran atau mencoba menyalahkan orang lain. Setelah meminta maaf, berjanjilah untuk memperbaiki perilaku dan menghindari melakukan kesalahan yang sama di masa depan. Tunjukkan kepada istri bahwa kamu sebagai suami bertekad untuk menjadi lebih baik dan lebih sensitif terhadap perasaannya.

Minta maaf adalah langkah penting dalam memperbaiki hubungan yang rusak dan mendemonstrasikan rasa hormat, tanggung jawab, dan kejujuran dalam hubungan suami-istri. Islam mengajarkan, mengakui kesalahan, merasa menyesal, dan meminta maaf adalah tindakan yang sangat dihargai dan dianjurkan sebagai bagian dari menjaga kedamaian dalam rumah tangga.

5. Obrolkan permasalahan dengan kepala dingin

5. Obrolkan permasalahan kepala dingin
Freepik/Pressfoto

Pilih waktu yang tepat untuk berbicara dengan istri setelah suasana sudah tenang. Hindari mengambil keputusan atau membahas masalah saat suasana masih tegang, tetapi tunggu sampai kedua belah pihak lebih tenang dan dapat berpikir dengan jernih. Pastikan kamu dan sang Istri berada di lingkungan yang nyaman dan bebas dari gangguan saat berbicara dengan istri. Pilihlah tempat yang tenang dan penuh privasi di mana dapat berbicara tanpa gangguan.

Ketika istri sedang berbicara, berikan perhatian penuh dan praktikkan mendengarkan aktif. Dengarkan dengan sabar dan tanpa interupsi, dan pastikan untuk memahami dengan baik apa yang dia sampaikan sebelum memberikan tanggapan. Berbicaralah dengan jujur dan terbuka tentang perasaan, dari hati ke hati serta masalah yang perlu dibahas. Hindari menyalahkan atau mengkritik, tetapi fokuslah pada mengekspresikan perasaan dengan baik dan mencari solusi bersama-sama.

Setelah obrolan dirasa cukup dan telaah mendapatkan titik terang, maka akhiri pembicaraan dengan berdoa bersama, memohon pertolongan dan petunjuk Allah SWT untuk membantu suami dan istri mengatasi masalah dan memperbaiki hubungan. Berdoa bersama dapat membantu memperkuat ikatan spiritual dan emosional.

Itu dia, informasi tentang cara menghadapi istri marah dalam Islam. Ingat ya, ketika sedang marah jangan sekali-kali melampiaskannya dalam bentuk kekerasan secara verbal atau nonverbal kepada sang istri, karena hal itu akan mempersulit keadaan dan memperburuk hubungan suami-istri.

Baca juga:

The Latest