Cara Kompak Mama dan Papa agar Anak Tumbuh Kembang Maksimal

Sebagai pasangan, Mama dan Papa juga harus menjaga kekompakan

2 Oktober 2020

Cara Kompak Mama Papa agar Anak Tumbuh Kembang Maksimal
Freepik

Di masa pandemi seperti sekarang ini, peran orangtua sebagai pengasuh, pelindung sekaligus pendidik di rumah menjadi sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Seluruh kegiatan anak tentunya menjadi lebih terbatasi lantaran pandemi yang mengharuskan di rumah saja.

Tentu saja hal ini membuat tumbuh kembang anak menjadi sedikit terhambat, pasalnya gerak dan kegiatan anak kini menjadi lebih terbatas. Namun sebagai pasangan suami dan istri yang sudah memiliki buah hati, waktu di rumah saja ini bisa lho dimanfaatkan sebagai waktu bonding yang baik agar tumbuh kembang anak berjalan secara optimal.

Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi., Psikolog selaku Associate Psychologist ibunda.id dalam event Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020 pada Jumat (2/10/2020) telah membagikan tips apa saja yang harus dilakukan para pasangan untuk menjaga kekompakan mereka, demi perkembangan buah hati secara optimal.

Nah, untuk membuat tumbuh kembang anak berjalan secara optimal, kira-kira apa saja yang harus Mama dan Papa lakukan? Berikut ini Popmama.com sudah menyiapkan rangkuman untuk para Mama dan Papa dalam menjaga kekompakan. Disimak yuk!

1. Membangun bonding suami dan istri dalam mengasuh anak

1. Membangun bonding suami istri dalam mengasuh anak
Popmama.com/Ninda Anisya

Sebagai orangtua, tentunya Mama dan Papa menginginkan anak dapat tumbuh dengan optimal. Tak hanya mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatannya, kekompakan Mama dan Papa sebagai orangtua juga menjadi kunci penting lainnya.

Hertha menjelaskan, ada beberapa cara yang bisa pasangan lakukan dalam membangun bonding untuk mengasuh buah hati, diantaranya adalah:

  • Mengenali pasangan. Perlu diketahui bahwa, suami bukanlah orang yang sempurna, begitu pula istri. Jadi dari sini, keduanya bisa memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terutama seluruh kegiatan pekerjaan yang penting dilakukan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan mengasuh anak.
  • Bagi tugas sehari-hari. Kemudian hal mudah lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan membagi tugas sehari-hari di rumah, misalnya siapa yg membantu anak mandi, makan, antar sekolah mengerjakan tugas dan lain sebagainya.
  • Apa yang boleh dan tidak sepakati bersama-sama. Agar tidak terjadi perdebatan, Mama dan Papa juga bisa membuat list apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Misalnya saat memberi makan anak, itu harus dihabiskan, makan permen ada batasannya, menggunakan gadget hingga pukul berapa. Kuncinya, komunikasi hal ini agar kedua pasangan bisa saling memahami.
  • Jika ada masalah, jangan langsung menyalahkan. Saat ada konflik antara pasangan, sebaiknya ambil waktu untuk menenangkan diri, agar tidak timbul keributan yang membuat anak menjadi terkena imbas.

Editors' Pick

2. Seberapa penting visi misi suami dan istri dalam mengasuh anak?

2. Seberapa penting visi misi suami istri dalam mengasuh anak
Freepik

Dalam membangun rumah tangga, terlebih bagi pasangan yang sudah memiliki anak, tentunya memiliki visi misi dalam mengasuh anak menjadi suatu hal yang sangat penting. Hal ini juga disetujui oleh Hertha, menurutnya, "Kita percaya bahwa pasangan kita ingin anaknya baik, kita percaya satu sama lain sekeluarga ingin anak ini baik."

Meski suami dan istri memiliki keinginan yang baik untuk anak, namun baik dalam artian keduanya bisa jadi berbeda maksudnya. Misalnya menurut istri, anak yang baik itu anak yang ibadahnya rajin. Sementara menurut suami, anak yang baik itu anak yang bisa mandiri.

Dari perbedaan itu, Hertha menyebutkan untuk para pasangan melakukan ngobrol santai. Cobalah jabarkan apa saja yang kedua belah pihak harapkan untuk sang anak. Perlu digaris bawahi, berbeda itu wajar, justru bisa saling melengkapi.

Jadi, agar visi misi pasangan dapat tersampaikan kepada anak, diperlukan komunikasi yang baik. Manfaatkan waktu di rumah saja dengan mempererat bonding antara suami dan istri dalam mengasuh buah hati tercinta.

3. Cara menangani konflik bersama pasangan saat mengasuh anak

3. Cara menangani konflik bersama pasangan saat mengasuh anak
Freepik/Wavebreakmedia

Seperti poin sebelumnya, kuncinya adalah komunikasi. Selanjutnya memahami diri sendiri, apa yang membuat kesal, apa penyebabnya, karena pasangan atau sebenarkan hal lain seperti kerjaan atau kondisi kesehatan tubuh. 

Kompromi dan toleransi merupakan hal penting untuk menangani konflik bersama pasangan. Jangan saling menyalahkan, ingat lebih penting cari solusi dibandingkan “Saya benar, kamu yang salah.”

Selanjutnya kamu dan pasangan bisa jujur dengan anak. Meski berdebat di depan anak itu sangat tidak dianjurkan, tetapi saat kamu dan pasangan memiliki konflik, beri tahu anak apa masalahnya dan bagaimana cara Mama dan Papa menyelesaikan masalah tersebut. 

"Kalau dari anak, nggak usah ngomongin pernikahan, sama teman saja dia kan ada konflik, sama saudaranya aja dia ada konflik. Dari situ dia belajar, bahwa konflik itu didapat agar kita dapat menyelesaikan itu," ujar Hertha menjelaskan.

Namun perlu diingat, sebelum memberi tahu anak, ada baiknya kamu dan pasangan untuk menenangkan diri. Dengan begitu, keduanya tidak akan saling melampiaskan emosi dengan mengatakan hal-hal yang nantinya justru membuat penyesalan.

Komunikasikan sesuai usianya ya, Ma, Pa. Jangan lupa kasih contoh nyata bagaimana Mama dan Papa menyelesaikan masalah yang dialami. Dengan begitu, anak bisa tahu konflik itu hal yang normal dan membantu anak memiliki contoh positif menangani konflik. 

5. Tips suami dan istri dalam menjaga kekomapakan mengurus anak

5. Tips suami istri dalam menjaga kekomapakan mengurus anak
Popmama.com/Ninda Anisya

Hertha mengatakan bahwa kekomapakan orangtua membuat anak merasa lebih aman, sebab sudah ada aturan yang jelas dan dia paham aturan di keluarga. Dengan begini, kamu dan pasangan dapat membantu anak membangun hubungan yg baik.

Nah, agar kekompakan kamu dan pasangan dapat terjaga dalam mengurus anak. Berikut tips yang Hertha bagikan, diantaranya adalah:

  1. Jangan lupa waktu berdua. Sebab sangat penting bagi pasangan untuk memiliki momen dalam hubungannya. Dengan membangun bonding antara suami dan istri, ini akan berpengaruh pada semua aktivitas keluarga termasuk anak. Coba buat couple time, nggak perlu keluar rumah, sekedar makan bersama atau nonton bersama di kamar. Saat pasangan bahagia, akan lebih mudah mengasuh anak dengan santai. Jangan merasa bersalah karena bersenang2 tanpa anak tapi bersenang2 demi mood yg lebih baik juga mengasuh anak “win win solution” kan?
  2. Pahami tujuan dan saling memahami. Meski banyak saran yang menyebutkan untuk melakukan begini untuk kebaikan anak, tetapi kamu dan pasangan adalah Mama dan Papa nya, jadi kalian yang paling tahu kondisi anak. Lakukan cara yang sesuai dengan keadaan di rumah. Misalnya banyak saran mengatakan bahwan baiknya anak kita di sekolahkan di A, baiknya mainannya B, atau makanan C, tetapi mungkin banyak alasan yang tidak bisa dilakukan, jadi tak apa jika tak sesuai dengan kemampuan kamu dan pasangan. Cukup ucapkan terima kasih buat masukannya dan minta doa yg terbaik untuk anak-anakmu.
  3. Kalau ada kesalahan tidak perlu cemas, tenangkan diri sedikit bercanda atau tertawa membuat rileks. Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa sama-sama mencari solusi bersama untuk mengatasi konflik. Kamu dan pasangan juga bisa mencari informasi dengan membaca artikel atau menanyakannya langsung pada ahli.

Itu dia pentingnya kekompakan Mama dan Papa untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Semoga informasi di atas dapat meningkatkan kekompakan kamu dan pasangan dalam mengasuh buah hati. Tetap semangat ya, Ma, Pa!

Baca juga:

The Latest