Perawat Rela Pamitan Meninggalkan Anaknya Demi Menangani Pasien Corona

Tidak semua pahlawan kenakan jubah atau topeng untuk menolong sesama

4 Februari 2020

Perawat Rela Pamitan Meninggalkan Anak Demi Menangani Pasien Corona
China Story

Tidak semua pahlawan mengenakan jubah atau topeng untuk menolong orang yang lemah, salah satu contohnya datang dari para profesional medis yang luar biasa yang merespons epidemi coronavirus Wuhan di Cina.

Penyebaran virus Corona belakangan ini menjadi ramai diperbincangkan berbagai kalangan di dunia. Jumlah kasus yang terinfeksi dan kematian yang meningkat semakin banyak setiap hari, itulah mengapa banyak para profesional medis yang tidak mementingkan diri sendiri dan berdiri di barisan terdepan melakukan yang terbaik untuk menjaga virus agar tak semakin menyebar.

Seperti kisah seorang perawat sekaligus seorang Mama di China yang harus rela tinggalkan anaknya demi melawan virus Corona di negara mereka. Kisah menyedihkan yang di bagikan oleh China Story menjadi viral di sosial media. Berikut Popmama.com berikan kisah lengkapnya.
 

1. Tinggalkan anak demi melawan virus

1. Tinggalkan anak demi melawan virus
Dok. China Story

Zhang Min, perempuan berusia 35 tahun yang merupakan wakil kepala perawat bedah saraf di First People’s Hospital di Kota Anqing harus rela meninggalkan sang anak yang masih berusia 4 tahun. 

Bukan tanpa sebab ia meninggalkan sang anak, demi melawan virus Corona agar tidak semakin menyebar dan memakan banyak korban, Zhang terpaksa pergi ke Wuhan untuk menangani pasien yang berjatuhan dan melawan virus tersebut.

Dalam video menyentuh yang dibagikan secara online melalui China Story, Zhang mengucapkan selamat tinggal kepada putrinya yang berusia empat tahun sambil memeluknya dengan erat.

Mendadak suasana haru pun terjadi, sungguh luar biasa niat baik Zhang demi menolong sesama. 

2. Anak menolak Mamanya untuk pergi

2. Anak menolak Mama pergi
China Story

Anak perempuannya itu memeluk Zhang dengan erat. Kepada sang Mama ia mengatakan untuk tidak pergi meninggalkannya. Dalam video tersebut, Zhang terlihat sedih harus meninggalkan putrinya. Namun hal ini harus tetap ia lakukan untuk menyelamatkan hidup banyak orang di negaranya.

Untuk meyakinkan sang putri, Zhang mengatakan padanya, "Aku akan bertarung dengan monster dan setelah itu, aku akan langsung pulang, oke?"

Meski berusaha sekuat tenaga meyakinkan, dalam video tersebut Zhang Terlihat tersedak dan memberi tahu putrinya untuk menjadi gadis yang baik selama dia pergi dan mengatakan akan segera kembali. 

3. Rela meninggalkan keluarga

3. Rela meninggalkan keluarga
Getty Images/Agence France Presse

Sebelumnya, tim sukarelawan telah dikirim ke ground zero di Wuhan untuk mencoba dan menahan wabah tersebut, hal ini karena sebagian besar kasus berasal dari kota Wuhan.

Pada tanggal 27 Januari lalu, angkatan medis pertama dari Anhui berangkat ke Wuhan dan meninggalkan anggota keluarga mereka selama liburan Tahun Baru Imlek untuk melakukan tugas melawan virus Corona demi menyelamatkan hidup banyak orang.

Sebanyak 187 orang termasuk Zhang tiba di Wuhan untuk membantu melawan wabah virus Corona. Ini termasuk 50 perawat unit perawatan intensif, 135 anggota staf medis dan dua pemimpin tim. Mereka semua menjalani pelatihan medis pada hari berikutnya dan langsung langsung bekerja ketika tim di Wuhan kewalahan.

Meski sedih harus tinggalkan keluarga, mereka semua rela melakukannya agar wabah virus yang mematikan itu tidak semakin menyebar dan memakan banyak korban lainnya di negara mereka. 

Baca juga:

The Latest