Popmama.com/Juan Dwi Satya
Daniel Mananta dan Lukman Sardi rupanya sangat terkejut dengan sebuah survei yang menyebut bahwa Indonesia merupakan negara ketiga fatherless country di dunia. Fenomena tersebut tentunya sangat menyentuh hati Daniel dan Lukman.
Berangkat dari hal itu, Daniel merasa ketika seorang anak tumbuh tanpa seorang papa akan ada sebuah ketimpangan. Hal itulah akhirnya yang menjadi alasan dihadirkannya program 'Ayah Bagaimana Bila Aku'.
"Jadi, kita pengin banget seorang ayah, sosok ayah virtual itu bisa memberikan value atau nilai atau otoritas sebagai ayah bagi orang-orang yang tidak pernah tumbuh dengan sosok ayah," jelas Daniel.
"Gua berharap dengan program ini kita bisa membuat anak-anak mempunyai hubungan yang lebih baik lagi dengan ayahnya, atau anak-anak yang bisa berdamai dengan ayah yang mungkin toxic dalam hidupnya. Dia sendiri akhirnya bisa memaafkan ayah yang tidak pernah bisa meminta maaf sama dia," katanya.
Dengan hadirnya konten baru tersebut, Lukman mengaku jadi terpacu untuk terus berproses dan belajar sebagai sosok papa yang baik. Ia pun berharap, banyak orang yang sadar betapa pentingnya peran seorang papa dalam rumah tangga.
"Harapannya ini akan jadi continue, dan bisa jadi muncul konten-konten lain karena ini. Kayak muncul, orang mendapat manfaat dari 'Ayah Bagaimana Bila Aku', sehingga bisa menjadi something different dalam hidup orang-orang tersebut, termasuk aku sendiri," terang Lukman.
"Jadi, hal itu yang aku harapkan, sehingga semakin banyak orang sadar tentang hal ini, sehingga juga semakin banyak ayah-ayah di luar sana yang sadar betapa penting perannya mereka dalam rumah tangga," sambungnya.
Program 'Ayah Bagaimana Bila Aku' sudah bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat di kanal YouTube Daniel Mananta Network mulai tanggal 11 Desember 2022.
Jadi, itulah rangkuman informasi tentang pandangan Lukman Sardi dan Daniel Mananta tentang sosok papa ideal.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya.