7 Pelajaran Hidup dari Rumah Tangga Boris dan Irma Purba

Setiap pasangan suami istri perlu mempertimbangkan dengan matang rencana mereka dalam memiliki anak. Bukan hanya tekanan dari orangtua semata, pasalnya memiliki anak perlu mempersiapkan berbagai aspek, terutama kesiapan mental dan finansial.

Sebelum dikaruniai buah hati, Irma Purba dan Boris Bokir pun melakukan hal serupa. 

Tak mudah bagi Irma untuk langsung hamil saat baru menikah. Pasalnya, seorang pramugari swasta di Indonesia harus resign jika diketahui sedang hamil.

Irma harus mengorbankan pekerjaannya tersebut demi mendapatkan momongan. Di samping itu, Boris siap memenuhi kebutuhan istri dan anaknya dari penghasilannya sendiri. 

"Aku bilang 'Ini kalau misalnya aku hamil, aku harus resign yang artinya keuangan cuma punya kamu yang ada nih'. Gaji pramugari kan lumayan ya, berarti aku harus memberhentikan itu. Terus 'Kamu udah siap belum untuk menanggung aku untuk rumah tangga kita?'," ucap Irma Purba. 

Sebagai perantau, Irma mengakui ia hanya ditemani Boris saat melahirkan buah hati pertamanya. Baik keluarga Irma atau keluarga Boris tak hadir saat persalinan berlangsung. 

Kekompakkan mereka terus berlanjut saat buah hatinya lahir. Irma Purba sempat mengalami baby blues hingga membuatnya dilanda stres yang berlebihan. 

Agar tak mencelakakan sang anak, Irma memutuskan pergi ke dapur untuk menumpahkan seluruh amarahnya, bahkan sampai memecahkan sejumlah peralatan makan. Dalam kondisi itu, Boris membagi peran dengan menjaga sang anak di kamar. 

Kekompakkan dalam sebuah pernikahan adalah satu hal yang wajib ada, terlebih ketika pasangan tersebut memutuskan untuk memiliki anak. 

Salah satu impian Irma Purba adalah ingin memiliki keluarga yang harmonis. Berkaca dari hubungan pernikahan orangtuanya, Irma Purba sempat berjanji pada dirinya sendiri untuk menikah hanya satu kali saja. 

"Waktu sebelum menikah aku bukan berpikir aku pantas untuk dia atau tidak. Tapi aku bisa nggak menemani ini orang seumur hidup," ucap Irma. 

Meskipun Boris memintanya cerai sebanyak tiga kali, Irma tetap berupaya mempertahankan rumah tangganya dengan cara menawarkan untuk berkonsultasi dan datang ke pendeta.

Sayangnya, saat itu Boris tetap teguh pada pendiriannya. 

Upaya dalam mempertahankan rumah tangga cukup diperlukan saat hubungan sedang tak baik-baik saja agar keputusan yang dipilih tak hanya mengedepankan emosi semata. 

Irma Purba mengakui bahwa ia menyandarkan dirinya pada Tuhan untuk tetap bisa bertahan sampai saat ini. Dalam situasi apa pun, ia selalu melibatkan Tuhan dan meminta kepada-Nya, termasuk saat rumah tangganya dengan Boris sedang tak baik-baik saja.

Ia menyebut dirinya sebagai anak spesial-Nya Tuhan lantaran doa-doa yang dipanjatkan sering dikabulkan. Irma sendiri yakin, apa pun yang diberikan Tuhan adalah pilihan yang terbaik untuk kehidupannya. 

"Kaya apa sih kalau kita pegang teguh janji Tuhan sama kita. Kita tuh nggak pernah jatuh. Aku mau kasih tau orang, nggak perlu ngejelek-jelekkin, nggak perlu cari pembenaran, berdoa aja minta aja sama Tuhan," ungkapnya.

Orangtua Irma Purba sempat merasa sedih ketika Boris Bokir menjadikan rumah tangganya sebagai bahan bercandaan di muka publik.

Saat itu orangtua Irma Purba tak menyalahkan pilihan Irma Purba dalam memilih pasangan, tapi ia justru meminta putrinya untuk bertanggung jawab dengan pilihannya sendiri. 

"Yaudah nak, itu kan yang kau pilih, ya harus tanggung jawab lah sama pilihan kamu karena kamu kan bukan dijodohkan," ucap Irma Purba mengulangi ucapan sang mama.

Setiap pasangan suami istri yang memutuskan bercerai tak jarang diwarnai dengan pertikaian sebelumnya. Bahkan, hal itu bisa membuat keduanya saling membenci satu sama lain. 

Meskipun demikian, keduanya tetap harus memperlihatkan sisi baik satu sama lain di hadapan anak.

Selain untuk bisa menjaga hubungan orangtua dan anak tetap harmonis, hal ini juga bisa mengurangi trauma seorang anak terhadap pernikahan di masa yang akan datang.

Irma Purba pun melakukan hal serupa pasca ia bercerai dengan Boris. Ia ingin menanamkan pemikiran kepada sang buah hati, Shalom, bahwa papanya adalah sosok yang baik. 

"Dan aku mau kasih mindset ke dia (Shalom), 'Papaku (Boris) baik'," tutur Irma.

Sudah jadi rahasia umum kalau salah satu kewajiban suami adalah menafkahi istri secara lahir dan batin. Meskipun demikian, tak masalah jika seorang istri ingin mandiri secara finansial.

Irma Purba sendiri sadar akan hal tersebut ketika rumah tangganya dengan Boris sedang diambang perpecahan. Saat itu, ia mulai menata keuangannya secara mandiri untuk antisipasi jika pernikahannya memang benar-benar berakhir. 

"Keuangan itu sebenarnya sudah menata dan mulai jaga-jaga sebelum bercerai, aku udah kepikiran soal itu. Karena aku ngerasa ada yang tidak baik-baik saja nih. Jadi aku berpikir akan jadi masalah nih kalau aku nggak mandiri secara ekonomi," ucap Irma. 

Diketahui kini Irma Purba sedang disibukkan dengan bisnis thrifting dan fokus menjadi content creator.

Demikian beberapa pelajaran hidup dari rumah tangga Boris Bokir dan Irma Purba yang telah dirangkum. Semoga Mama dan Papa bisa memetik pelajaran positif dari kisah rumah tangga mereka, ya.