Termasuk Melukai, Bagaimana Hukum BDSM saat Bercinta dalam Islam?

BDSM sering sekali memperlihatkan perlakuan sadis mulai dari mengikat dan memukul pasangan

18 Januari 2022

Termasuk Melukai, Bagaimana Hukum BDSM saat Bercinta dalam Islam
id.aliexpress.com

Aktivitas intim pasangan suami dan istri memang mesti melibatkan komunikasi serta emosional satu sama lain. Tujuannya agar keduanya merasakan kepuasan dan tidak terpaksa ketika menjalani aktivitas seksual bersama.

Tentu, agama Islam pun sudah mengatur beberapa adab terkait pasangan suami istri bercinta. Nah, banyak dari kita yang mengetahui soal BDSM atau praktik di mana seseorang melakukan kepuasan dengan cara sadis, seperti ditampar, memukul atau mengikat pasangannya saat berhubungan seks.

Lantas, apakah BDSM diperbolehkan dalam agama? Berikut Popmama.com rangkum beberapa penjelasan mengenai hal ini dilansir dari berbagai sumber.

Yuk, disimak informasinya!

Apa Itu BDSM?

Apa Itu BDSM
Pexels/Kamaji Ogino

BDSM adalah salah satu bentuk lain dari kegiatan seksual yang melibatkan suatu roleplay (permainan peran) dan harus dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak. Dalam BDSM, semua orang yang terlibat biasanya berdasarkan kemauannya sendiri atau pasangan untuk mencari sensasi baru selama sedang bercinta.

BDSM merupakan singkatan dari bondage, dominance, sadism and masochism, di mana pasangan melakukan praktik sadis saat bercinta.

Pasangan yang melakukan ini biasanya memiliki fantasi dalam kepuasan seksual. Dalam praktiknya, suami bisa memukul atau mungkin mengikat istri menggunakan tali. Bahkan, ada juga yang sampai istri dicekik dan kesulitan bernapas untuk memuaskan hasrat pasangannya.

Aktivitas dan adegan BDSM ini semakin populer karena film Trilogi Fifty Shades, di mana Grey melakukan dominasi dan adegan sadis kepada Ana.

Editors' Pick

Perintah Islam saat Menggauli Istri dengan Cara yang Baik

Perintah Islam saat Menggauli Istri Cara Baik
Freepik

Islam sudah mengajarkan adab yang baik ketika berhubungan intim. Misalnya saja, pasangan suami istri dilarang melakukan hubungan lewat belakang atau anal seks.

Selain itu, diharamkan juga melakukan hubungan seks saat istrinya tengah haid atau menstruasi. Ternyata bukan itu saja lho, Ma. Allah SWT sudah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 19 bahwa saat bercinta mesti dengan cara yang baik.

wa 'asyiruhunna bil-ma'ruf, fa ing karihtumuhunna fa 'asa an takrahu syai'aw wa yaj'alallāhu fihi khairang kasira

Artinya:

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”

Hukum Pernikahan bagi Pasangan yang Suka Melakukan BDSM

Hukum Pernikahan bagi Pasangan Suka Melakukan BDSM
Pexels/Iryna Kostsenich

Salah satu ulama bernama Muhammad bin Ibrahim al-Tuwaijiri pun memberikan pendapatnya tersendiri.

Pendapat ini dilansir dari skripsi yang berjudul Tinjauan Hukum Keluarga Islam tentang Perilaku Sadomasokisme, yang disusun oleh Muhammad Ainun Na’im.

Skripsi ini pun diterbitkan pada tahun 2018, peneliti merupakan jurusan Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Walisongo Semarang.

Menurut al-Tuwaijiri, pernikahan dapat dihukumi makruh apabila dikhawatirkan dalam pernikahan tersebut ada unsur bahaya yang akan ditanggung istri.

“Makruh menikah bagi orang yang khawatir terjadi kelalaian, penganiayaan, bahaya, kelengahan, seperti khawatir tidak mampu menafkahi, menyalahgunakan pergaulan atau seperti lainnya.” Hal tersebut seperti tertuang di dalam kitab Maushu’ah al-Fiqh al-Islam.

Nabi Muhammad SAW Melarang Suami Memukul Istri

Nabi Muhammad SAW Melarang Suami Memukul Istri
Unsplash/Abdullah Oguk

Aktivitas BDSM memang melibatkan pukulan atau tamparan saat berhubungan intim, sehingga membuat salah satu atau kedua belah pihak terpenuhi hasrat seksnya.

Padahal perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW melarang seorang suami memukul istri, termasuk saat berhubungan seks. Oleh karena hal itu, Nabi SAW pernah bersabda:

“Hakim bin Mu’awiyah al-Qusyairi, ia berkata: Wahai Rasulullah apa hak seorang istri? Nabi menjawab: Hendaknya kamu memberi makan kepadanya ketika kamu makan, memberi pakaian kepadanya ketika kamu berpakaian atau mendapat pakaian, dan janganlah kamu memukul wajahnya, jangan mencela nya, dan jangan mencacinya kecuali di dalam rumah.”

Nah, pernikahan yang di dalamnya ada tindak kekerasan memang dilarang. Hal ini dikarenakan sebuah pernikahan seharusnya bisa didasari dengan perbuatan baik dan keharmonisan.

Semoga informasi ini bisa menjadi pengetahuan baru dan lebih menjalani sebuah pernikahan sesuai dengan ajaran agama Islam. 

Baca juga:

The Latest