Menghadapi bayi rewel saat aliran ASI deras memang bisa bikin Mama galau. Tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, suasana menyusui bisa kembali nyaman dan menyenangkan. Berikut beberapa kunci menghadapi situasi ini yang bisa Mama terapkan sehari-hari:
Pahami pola rewel si kecil, Mama dapat amati waktu dan pola kerewelan bayi dan catat mengenai perubahan perilaku bayi.
Lakukan evaluasi mengenai aliran ASI, Jika ASI mama terasa sangat deras di awal menyusui, coba untuk perah sedikit sebelum si kecil mulai menyusu, Ini membantu mengurangi tekanan aliran sehingga bayi lebih nyaman.
Cobalah posisi menyusui yang membuat aliran ASI tidak langsung masuk ke mulut bayi secara cepat, misalnya posisi menyusui setengah duduk atau dengan bayi sedikit tegak.
Rutin sendawakan si kecil untuk mengeluarkan udara yang tertelan sehingga bisa mengurasi rasa tidak nyaman karena gas di perut.
Jangan paksa bayi menyusu jika terlihat sudah kenyang, menolak payudara, atau memalingkan wajah, biarkan bayi memutuskan kapan ia ingin berhenti menyusu sesuai kebutuhannya.
Jika memungkinkan, hindari terlalu sering berpindah antara menyusui langsung dan menggunakan botol untuk mengurangi risiko bingung puting. Usahakan lebih sering menyusui secara langsung agar si kecil terbiasa dengan variasi aliran ASI Mama.
Pantau secara berkela mengenai kesehatan dan kondisi bayi.
Tetap tenang dan sabar.
Dalam perjalanan menyusui, setiap Mama pasti ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil. Namun, wajar jika kadang muncul pertanyaan “ASI deras tapi bayi tetap rewel, apa penyebabnya?” karena banyak faktor yang bisa menjadi pemicunya, mulai dari aliran ASI yang terlalu cepat, posisi menyusui, hingga kondisi tumbuh kembang bayi itu sendiri.
Kuncinya, jangan mudah panik, Ma. Kenali tanda serta kebutuhan si Kecil, atur strategi dengan mencoba berbagai posisi menyusui, bantu bayi bersendawa, serta ciptakan suasana menyusui yang nyaman dan tenang.
Jika bayi masih sering rewel meski berbagai cara telah dilakukan, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius.
Ingat, setiap proses menyusui punya dinamika tersendiri. Tetap percaya pada insting Mama, lakukan yang terbaik, dan yakinlah jika Mama pasti bisa melewati fase ini dengan penuh cinta.