5 Alasan Tidak Boleh Mencukur Rambut Kemaluan sebelum Persalinan

Hati-hati. Nanti bisa jadi infeksi lho, Ma!

25 Oktober 2023

5 Alasan Tidak Boleh Mencukur Rambut Kemaluan sebelum Persalinan
Pexels/Tara Winstead

Mama mencoba melakukan pemangkasan rambut kemaluan di bawah perut saat sedang hamil?

Sebenarnya, itu hal yang tak perlu dilakukan. Biasanya melalui prosedur yang cukup aman, perawat akan membantu membersihkannya ketika ibu hamil tiba di rumah sakit.

Diinformasikan dari Scienceline, beberapa perempuan memilih untuk melakukan waxing karena merasa lebih nyaman dan bersih dengan cara itu. 

Nah, berikut ada 5 alasan mengapa tidak boleh mencukur rambut kemaluan sebelum persalinan. Yuk, cek informasinya yang sudah dirangkum oleh Popmama.com!

1. Lebih rentan terhadap infeksi vaginitas atau infeksi jamur

1. Lebih rentan terhadap infeksi vaginitas atau infeksi jamur
Pexels/Karolina Grabowska

Ketika dokter menggunakan alat cukur untuk mencukur perineum ibu hamil, luka kecil mungkin tidak akan terjadi. Namun apabila ibu hamil melakukannya sendiri, maka berpotensi lebih rentan terhadap infeksi umum seperti vaginitis dan infeksi jamur.

Pasalnya, pencukuran tanpa prosesur yang aman dapat menyebabkan penumpukan mikroorganisme pada akhirnya nanti menjadi infeksi. Terutama jika Mama menjalani prosedur operasi caesar.

Dilansir dari Today.com, bahwa perawatan tidak disarankan setelah usia kehamilan 36 minggu. Mencukur rambut kemaluan bisa meningkatkan risiko infeksi saat kelahiran. Bahkan dengan kelahiran caesar.

Editors' Pick

2. Mengalami iritasi kulit di area kemaluan

2. Mengalami iritasi kulit area kemaluan
Pexels/Pixabay

Dokter mungkin memilih membantu mencukur rambut kemaluan ibu hamil sebelum persalinan. Ini karena alasan untuk menghindari cedera dan mengiritasi kulit di sekitarnya. Terutama yang menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis. 

Dirilis dari Healthline, jika kamu baru saja mencukur area kemaluan mungkin bisa saja alami luka bakar. 

Luka bakar akibat pisau cukur muncul sebagai ruam merah, sering kali dengan benjolan kecil.

Memiliki area selangkangan yang gatal akibat iritasi, tentu membuat ibu hamil akan mengalami ketidaknyamanan menjelang persalinan. Jika Mama memiliki kondisi kulit tersebut, penting berbicara dengan dokter.

3. Alami robekan kulit superfisial yang menyebabkan rasa nyeri

3. Alami robekan kulit superfisial menyebabkan rasa nyeri
Pexels/Anete Lusina

Bahwa robekan kulit superfisial adalah hal umum yang terjadi setelah ibu hamil mencukur rambut kemaluan. Biasanya kondisi tersebut menyebabkan rasa nyeri ringan dan ketidaknyamanan. Terutama saat buang air kecil.

Dikutip dari Medicalnewstoday, pemotongan dan robekan kecil di vagina sering terjadi ketika seseorang menghilangkan bulu tubuh. Orang dengan kondisi hormonal, kulit dan kekebalan tertentu mungkin lebih mengalami luka atau robekan pada vagina. 

Selain itu, beberapa luka kecil atau robekan bisa juga berdarah ringan untuk waktu yang singkat. Namun apabila terdapat luka atau robekan yang parah, maka perlu memerlukan perhatian medis.

4. Menyebabkan benjolan yang terasa gatal

4. Menyebabkan benjolan terasa gatal
Pexels/Jonathan Borba

Sebelum persalinan, sebaiknya pertimbangkan metode penghilangan rambut di area kemaluan. Apabila Mama memutuskan untuk mencukurnya, ini bisa meningkatkan risiko yang menyebabkan benjolan kecil berwarna merah.

Benjolan tersebut bisa membentuk whiteheads, sehingga ibu hamil sering salah mengartikannya dengan jerawat. Sedangkan kondisi itu berpotensi mengembangkan rasa gatal yang tidak dapat dijelaskan.

Diwartakan dari Webmd, kamu mungkin memiliki benjolan di area genital yang berwarna merah atau gatal. Biasanya disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam. Gunakan lidah buaya atau krim steroid guna menenangkan kulit yang teriritasi.

5. Mengembangkan ruam merah yang terasa seperti terbakar

5. Mengembangkan ruam merah terasa seperti terbakar
Pexels/Pixabay

Jangan malu jika menjelang persalinan Mama belum bercukur di area kemaluan. Jika mengingat bagian tubuh yang sensitif tersebut, ruam merah bisa saja terjadi karena mencukurnya.

Bahkan efek samping yang berupa kemerahan, ini dapat mengembangkan satu atau lebih benjolan merah. Biasanya benjolan mungkin terasa seperti terbakar dan lembut saat disentuh. 

Umumnya, gejalanya hilang dengan sendirinya. Namun ada baiknya untuk meredakan kondisinya, cobalah berkonsultasi pada dokter apakah Mama diperbolehkan menggunakan krim hidrokortison topikal.

Itulah 5 alasan mengapa ibu hamil tidak boleh mencukur rambut kemaluan sebelum persalinan. Jika dokter memutuskan untuk membantu menghilangkannya selama persalinan, sebaiknya tetap tenang.

 

Baca juga:

 

The Latest