5 Syarat Melahirkan Normal agar Prosesnya Bisa Berjalan Lancar

Setiap ibu berhak untuk mendapat persalinan yang lancar

30 April 2024

5 Syarat Melahirkan Normal agar Proses Bisa Berjalan Lancar
Freepik/DCStudio

Ma, sebenarnya beberapa ketidaknyamanan sebelum melahirkan adalah hal normal. Namun bagaimanapun, Mama perlu mempersiapkan diri. Terutama di minggu terakhir kehamilan.

Ya, setiap ibu berhak mencoba melahirkan secara normal. Kecuali ada alasan medis yang jelas untuk tidak melakukannya. Sementara persalinan bisa menjadi proses yang mudah dan tidak rumit. Tapi di sisi lain mungkin memerlukan bantuan staf medis. 

Oleh seban itu, ketahuilah 5 persyaratan yang harus dipenuhi agar seorang ibu bisa melahirkan anaknya dengan jalan normal. Yuk, simak ulasan yang sudah dirangkum oleh Popmama.com!

1. Memantau detak jantung janin

1. Memantau detak jantung janin
Freepik/dashu83

Ketika Mama ingin melakukan persalinan normal, maka detak jantung bayi biasanya dipantau selama persalinan. Ini disebut pemantauan detak jantung janin. Hal tersebut dilakukan untuk melacak detak jantung bayi dengan menggunakan peralatan khusus.

Pemantauan detak jantung janin mengukur detak jantung dan ritme bayi. Tujuannya memungkinkan dokter melihat bagaimana keadaan bayi dan mendeteksi masalah dengan bayi. Bahkan termasuk membantu meyakinkan dokter bahwa persalinan berjalan normal.

Artinya, penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemantauan jantung janin selama akhir kehamilan dan persalinan. Biasanya denyut jantung janin rata-rata adalah antara 110 dan 160 denyut per menit. Sementara detak jantung janin yang tidak normal dapat berarti bahwa bayi kurang mendapat cukup oksigen atau ada masalah lain.

Editors' Pick

2. Mengetahui keberadaan posisi bayi

2. Mengetahui keberadaan posisi bayi
Freepik/serhii_bobyk

Selama persalinan dan melahirkan, bayi harus melewati tulang panggul untuk mencapai lubang vagina. Oleh sebab itu, syarat melahirkan normal adalah mengetahui keberadaan posisi tubuh bayi.

Bahwa posisi terbaik bagi bayi untuk melewati panggul, yakni dengan kepala di bawah dan tubuh menghadap ke punggung ibu. Posisi ini disebut oksiput anterior. Pasalnya, kondisi posisi janin yang mungkin berubah saat Mama akan melahirkan. 

Tapi biasanya bayi akan berputar, sehingga menghadap atas ke arah tulang kemaluan. Ketika kepala bayi berputar, memanjang atau menekuk selama persalinan. Dimana tubuh tetap pada posisinya dengan satu bahu menghadap ke bawah ke arah tulang belakang dan satu bahu ke atas ke arah perut.

3. Mengetahui posisi plasenta bayi

3. Mengetahui posisi plasenta bayi
Freepik/valuavitaly

Secara keseluruhan, persalinan normal merupakan kelahiran bayi yang sepenuhnya alami oleh ibu tanpa intervensi medis. Namun syarat untuk melalui prosesnya, fokus utama lainnya adalah mengetahui posisi plasenta sang bayi.

Dimana plasenta menempel pada dinding rahim dan tali pusar bayi yang muncul darinya. Organ ini sangat penting untuk kehamilan dan persalinan yang sehat. Plasenta pun memasok nutrisi, hormon, kekebalan dan oksigen ke janin. 

Dilansir dari Verywellfamily.com, lokasi implantasi dan plasenta yang paling umum adalah di bagian atas dan belakang rahim. Pada akhir kehamilan, plasenta anterior kurang umum, tetapi mungkin terlihat seperempat hingga setengah. Terutama selama pemindaian ultrasound awal.

4. Memastikan kondisi tali pusat bayi

4. Memastikan kondisi tali pusat bayi
Freepik/serhii_bobyk

Ketahuilah, bahwa tali pusat membawa oksigen ke bayi selama kehamilan. Termasuk memberikan nutrisi penting dan oksigen dari ibu ke bayi. Dimana tali pusat memiliki satu vena dan dua arteri yang dikelilingi oleh lapisan pelindung.

Sementara salah satu syarat untuk melahirkan secara normal adalah memastikan tali pusat sang bayi. Pasalnya, tali pusat adalah penyelamat bagi bayi di dalam kandungan. Oleh sebab itu, dokter akan mencari tahu tali pusatnya apakah melilit leher bayi atau tidak.

Apabila hal itu terjadi, kemungkinan berpotensi masalah saat melahirkan atau bahkan lahir mati. Artinya, posisi tali pusat ketika persalinan normal sering dianggap sebagai pengalaman yang berisiko.

5. Mengetahui waktu perkiraan bayi lahir

5. Mengetahui waktu perkiraan bayi lahir
Freepik

Agar proses persalinan secara normal lebih siap menghadapinya, sebaiknya mengetahui perkembangan janin saat kehamilan 9 bulan. Nah, salah satunga adalah waktu perkiraan kelahiran bayi.

Pada umumnya berada di antara usia kehamilan 38-42 minggu. Apabila bayi belum juga lahir seminggu setelah tanggal perkiraan persalinan, kondisi ibu hamil akan terus dipantau oleh dokter. Hal ini untuk mencegah risiko komplikasi yang dapat terjadi.

Persalinan bayi baru lahir cukup bulan ditentukan oleh periode menstruasi terakhir atau melalui penanggalan dan evaluasi ultrasonografi. Aturan ini mengasumsikan siklus menstruasi 28 hari dan ovulasi pertengahan siklus. 

Penanggalan ultrasonografi dapat lebih akurat, terutama bila dilakukan pada awal kehamilan dan digunakan untuk menguatkan atau mengubah tanggal jatuh tempo berdasarkan periode menstruasi terakhir.

Itulah kelima syarat persalinan normal, Ma.  Melatih perhatian penuh melalui yoga atau pernapasan dalam, ini merupakan alat relaksasi untuk digunakan selama persalinan.

Baca juga:

 

The Latest