Dilansir Healthline, kadar kafein memuncak dalam ASI sekitar satu hingga dua jam setelah dikonsumsi. Dari jumlah ini, sebagian kecil dari kafein benar-benar bisa 'terbawa' di dalam ASI saat Mama minum kopi.
Menurut sebuah penelitian tentang efek minum kopi terhadap produksi ASI, ada sekitar 0,06 hingga 1,5 persen dari dosis kafein Mama yang bisa menembus ke dalam ASI.
Kafein ini tidak hanya yang Mama konsumsi dari kopi saja, melainkan semua sumber makanan dan minuman yang juga mengandung kafein, termasuk teh, cokelat, minuman energi, dan minuman bersoda.
Saat Mama meminum kopi berlebihan, misalnya sampai mencapai 10 cangkir per hari, ada beberapa efek samping yang mungkin bisa dialami oleh bayi. Beberapa di antaranya seperti masalah perilaku, gangguan pola tidur, dan tidak bisa tenang.
Selain itu, bayi juga menjadi lebih mudah marah dan tidak sabar. Bagi Mama yang memiliki bayi prematur, efek yang didapat juga mungkin terasa lebih nyata.
Ini karena kemampuan tubuh bayi prematur dan bayi baru lahir untuk memecah kafein lebih lambat daripada bayi yang usianya sudah sesuai.
Catatan jika bayi mama sensitif:
Beberapa bayi juga seringkali lebih sensitif terhadap kafein dibandingkan bayi lain seusianya.
Jika Mama melihat ada perubahan pada bayi, terutama pada perilaku dan pola tidurnya setelah Mama minum kopi, maka pertimbangkan untuk mengurangi atau berhenti dulu mengonsumsinya. Paling tidak sampai masa menyusui mama sudah usai.