Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest.com/Metaherb
Pinterest.com/Metaherb

Bekas luka operasi caesar yang menonjol dan menebal sering kali disebut sebagai keloid. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa gatal, perih, bahkan nyeri, serta kurang menarik secara estetika. 

Menurut Dr. Yena M Yuzar, Sp.OG, keloid lebih sering terjadi pada ibu yang memiliki faktor genetik atau dipengaruhi oleh hormon, terutama di usia muda. Oleh karena itu, bagi Mama yang berisiko mengalami keloid, penting untuk mendapatkan informasi dan tindakan preventif sebelum operasi caesar dilakukan.

Saat operasi, dokter dapat melakukan pencegahan dengan menyuntikkan obat anti keloid pada jahitan dan menggunakan benang jahit yang lebih kecil atau bisa dicabut. Setelah luka sembuh, terapi dengan silikon gel juga bisa membantu mengurangi risiko keloid. Namun, bagi Mama yang sudah memiliki keloid besar, ada beberapa metode medis yang bisa dilakukan, seperti suntikan anti keloid atau terapi laser.

Berikut, Popmama.com telah merangkum 7 cara mengatasi keloid setelah operasi caesar agar kulit tetap mulus. Yuk, simak beberapa caranya!

1. Lakukan pencegahan sejak operasi caesar

freepik/gpointstudio

Bagi Mama yang memiliki riwayat keloid, penting untuk menginformasikan kondisi ini kepada dokter sebelum menjalani operasi caesar. Hal ini agar dokter bisa mengambil langkah preventif saat proses jahitan.

"Nanti di saat sesar, kita bisa melakukan preventif dengan cara saat menjahit kulit itu, berikan suntikan anti keloid. Kemudian bisa memberikan juga benang dengan benang yang sekecil mungkin," ungkap Dr. Yena M Yuzar, Sp.OG dalam video reels di akun Instagramnya @yenayuzar. 

2. Gunakan silikon gel setelah luka sembuh

Pinterest.com/smithnephew

Setelah luka operasi caesar mengering, penggunaan silikon gel bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah dan mengurangi keloid. Gel ini membantu menjaga kelembapan kulit dan menekan pertumbuhan jaringan parut berlebih.

"Setelah lukanya sembuh, nanti akan diberikan terapi dengan silikon gel," katanya. 

3. Pertimbangkan suntikan anti keloid

freepik/wirestock

Jika keloid sudah terbentuk dan ukurannya cukup besar, suntikan anti keloid bisa menjadi pilihan perawatan. Perawatan ini harus dilakukan oleh dokter spesialis untuk memastikan efektivitas dan keamanannya bagi Mama.

"Biasanya untuk keloid yang sudah besar itu diberikan suntikan anti keloid. Paling tidak misalnya seminggu dua kali," ujar Dr. Yena M. 

4. Bedakan keloid dengan jaringan parut hipertrofik

freepik/tirachard

Tidak semua bekas luka yang menebal adalah keloid, ada juga yang disebut sebagai jaringan parut hipertrofik, yang lebih mudah dihilangkan dibandingkan keloid. Jika Mama tidak yakin dengan jenis bekas luka yang muncul, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

"Untuk ibu-ibu yang memiliki keloid, itu belum tentu semuanya keloid. Mungkin juga itu hanya hipertrofik atau bisa juga keloid, karena berbeda. Kalau hipertrofik itu lebih mudah untuk dihilangkan dibandingkan keloid," sambungnya. 

5. Terapi laser untuk mengecilkan keloid

freepik/senivpetro

Terapi ini bekerja dengan merangsang regenerasi kulit dan mengurangi warna serta ukuran jaringan parut. Namun, terapi laser sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis profesional. Mama bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah prosedur ini cocok untuk kondisi kulit Mama.

"Biasanya untuk keloid yang sudah besar itu diberikan suntikan anti keloid. Paling tidak misalnya seminggu dua kali. Dan biasanya itu harus dilakukan beberapa bulan sampai keloidnya mengecil. Atau secara lain dengan terapi laser." 

6. Operasi pengangkatan keloid

freepik/gpointstudio

Jika keloid sudah terbentuk cukup besar dan mengganggu, operasi pengangkatan bisa menjadi solusi. Prosedur ini akan mengangkat jaringan parut yang berlebihan dan memungkinkan kulit Mama untuk sembuh dengan lebih baik. Namun, perlu diingat bahwa ada kemungkinan keloid akan tumbuh kembali setelah operasi.

Dilansir dari Clevelandclinic, operasi pengangkatan bekas luka keloid memang memungkinkan, tetapi disertai efek samping. Dokter biasanya tidak akan merekomendasikan operasi itu sendiri.

7. Radioterapi

freepik/freepik

Dilansir dari Clevelandclinic, ini biasanya merupakan bentuk pengobatan setelah operasi pengangkatan untuk memastikan keloid tidak muncul kembali. Efek sampingnya mungkin lebih besar daripada manfaatnya.

Dalam beberapa kasus, radioterapi bisa menjadi pilihan pengobatan tambahan setelah operasi pengangkatan keloid untuk mencegah keloid tumbuh kembali. Radioterapi bekerja dengan memberikan radiasi pada area bekas luka untuk menekan pembentukan jaringan parut berlebih.

Itu dia, 7 cara mengatasi keloid setelah operasi caesar agar kulit tetap mulus. Dengan langkah pencegahan dan perawatan yang sesuai, Mama dapat mengurangi risiko keloid dan memastikan kulit kembali sehat dan mulus setelah operasi caesar.

Editorial Team