Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Mengelola Trauma Pascapersalinan .png
freepik/freepik

Intinya sih...

  • Kelas persiapan melahirkan membantu pemahaman proses persalinan dan mengurangi ketegangan

  • Birth plan jelas menciptakan rasa kendali dan pengalaman persalinan yang manusiawi

  • Komunikasi terbuka dengan tenaga medis, dukungan emosional, dan pendampingan doula dapat mencegah trauma persalinan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melahirkan adalah proses luar biasa yang penuh perjuangan. Namun sayangnya, tidak semua perempuan memiliki pengalaman persalinan yang menyenangkan.

Beberapa justru mengalami trauma fisik dan mental yang membekas hingga jangka panjang. Trauma ini bisa terjadi karena rasa sakit yang ekstrem, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, atau intervensi medis yang dirasa tidak sesuai keinginan.

Menurut National Health Service UK, trauma persalinan bisa memicu gangguan depresi pasca-trauma (PTSD) dengan gejala seperti mimpi buruk, kecemasan berlebih, hingga kesulitan menjalin ikatan dengan bayi.

Bahkan, dalam studi yang diterbitkan di BMC Pregnancy and Childbirth, sekitar 4% mama mengalami PTSD pasca persalinan, dan 12% lainnya mengalami gejala traumatis berat. Ini menandakan pentingnya upaya pencegahan sebelum dan sesudah melahirkan.

Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum 7 cara mudah untuk menghindari trauma persalinan. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Ma!

1. Ikuti kelas persiapan melahirkan

freepik/tirachardz

Kelas persiapan melahirkan sangat membantu dalam memberikan pemahaman tentang proses persalinan dan cara mengelola rasa sakit. Mama akan diajarkan teknik pernapasan, posisi melahirkan, serta latihan relaksasi untuk mengurangi ketegangan saat kontraksi.

Dengan pengetahuan ini, bisa menghadapi persalinan dengan lebih percaya diri dan tidak merasa “kaget” saat prosesnya berlangsung.

Studi dari Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing menyebutkan bahwa pendidikan prenatal terbukti efektif dalam menurunkan kecemasan dan meningkatkan pengalaman persalinan positif.

2. Buat birth plan yang jelas

freepik/freepik

Birth plan atau rencana persalinan dapat menjadi panduan bagi tenaga medis untuk memahami keinginan Mama saat proses melahirkan. Dalam birth plan, Mama bisa mencantumkan preferensi soal metode melahirkan, penggunaan obat pengurang nyeri, hingga siapa yang boleh mendampingi saat bersalin.

Menurut American Pregnancy Association, birth plan membantu menciptakan rasa kendali, yang sangat penting untuk mencegah trauma. Ketika keinginan ibu hamil dituruti, proses melahirkan pun terasa lebih manusiawi dan tidak menakutkan.

3. Bangun komunikasi terbuka dengan tenaga medis

freepik/pressfoto

Jangan ragu untuk berdiskusi secara terbuka dengan dokter atau bidan mengenai ketakutan, kekhawatiran, atau harapan menjelang persalinan.

Komunikasi yang baik akan membantu tenaga medis memberikan penanganan yang lebih empatik dan sesuai kebutuhan.

Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka dan rasa saling percaya antara pasien dan penyedia layanan kesehatan mampu mengurangi risiko trauma selama persalinan, terutama dalam situasi darurat.

4. Libatkan pasangan atau orang terdekat

freepik/tirachardz

Memiliki dukungan emosional dari orang terdekat seperti suami atau anggota keluarga sangat penting selama persalinan. Mereka bisa membantu menenangkan, memberi semangat, hingga menjadi penyambung komunikasi dengan tenaga medis jika kesulitan berbicara.

Menurut World Health Organization, kehadiran orang terpercaya selama persalinan berkontribusi terhadap peningkatan kepuasan dan rasa aman. Ini membantu agar tidak merasa sendirian, sehingga potensi trauma bisa diminimalkan.

5. Pertimbangkan pendampingan doula

freepik/holiak

Doula adalah pendamping persalinan non-medis yang terlatih untuk memberikan dukungan emosional dan fisik selama kehamilan hingga pasca melahirkan. Kehadiran doula terbukti mampu membuat proses persalinan terasa lebih nyaman dan bermakna.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa ibu hamil yang didampingi doula cenderung memiliki pengalaman persalinan yang lebih positif, risiko intervensi medis lebih rendah, dan kemungkinan trauma juga menurun secara signifikan.

6. Pelajari teknik mengelola rasa sakit

freepik/freepik

Salah satu pemicu trauma saat melahirkan adalah rasa sakit yang tak tertahankan. Maka, penting untuk mempelajari berbagai cara mengelola nyeri, baik secara alami seperti hipnobirthing dan pernapasan, maupun medis seperti epidural.

Dengan mengetahui opsi yang tersedia, Mama bisa memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kenyamanan pribadi.

Manajemen nyeri yang baik berhubungan langsung dengan pengalaman persalinan yang lebih positif.

7. Rencanakan pemulihan mental pasca melahirkan

freepik/freepik

Pasca persalinan adalah masa yang rentan terhadap gangguan emosi. Jika merasa sedih terus-menerus, mudah marah, atau sulit tidur, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog.

Dukungan psikologis setelah melahirkan dapat mempercepat pemulihan mental dan mencegah trauma jangka panjang. Jangan anggap remeh kesehatan mental setelah melahirkan, karena peran mama sebagai pengasuh utama sangat krusial bagi perkembangan anak.

Itu dia, 7 cara mudah untuk menghindari trauma persalinan. Dengan persiapan yang matang dan dukungan yang tepat, proses melahirkan bisa menjadi pengalaman penuh kekuatan, bukan luka.

Editorial Team