Dampak Jika Ibu yang Baru Melahirkan Mengalami Penyiksaan

Dilansir dari familydoctor.org, Ibu postpartum atau pasca melahirkan akan mengalami pemulihan fisik yang cukup lama dengan berbagai perubahan kondisi tubuh yang juga mungkin dialaminya.

Beberapa Ibu biasanya akan merasakan beberapa hal seperti konstipasi, nyeri pada area perut, vagina hingga anus, retensi cairan atau kondisi dimana otot-otot pada sistem perkemihan Ibu masih beradaptasi setelah melalui tekanan akibat persalinan sehingga belum bisa berfungsi maksimal untuk memberikan sinyal menahan atau mengeluarkan urin.

Kondisi-kondisi semacam ini adalah bentuk upaya pemulihan kondisi fisik Ibu pasca persalinan.

Tentu hal ini bukanlah hal yang mudah atau dapat disepelekan. Bayangkan ketika Ibu sedang dalam fase ini, kemudian ia mendapatkan penyiksaan secara fisik dari pasangan atau orang-orang di sekitarnya, khususnya pada area-area sensitif tadi, tentu hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan pemulihan fisik Ibu, yang dapat berujung pada kondisi serius dan mengancam nyawa.

Mungkin Mama sudah sedikit familiar dengan ungkapan baby blues, sebuah kondisi gangguan kesehatan mental yang banyak dijumpai pada Ibu pasca bersalin.

Dilansir dari mayoclinic.org, baby blues sendiri sebenarnya merupakan suatu kondisi perubahan suasana hati yang mendadak dan tidak terduga yang dialami oleh Ibu pasca melahirkan.

Kondisi ini biasanya ditemukan pada beberapa Ibu 2 sampai 3 hari pertama setelah melahirkan, dan dapat berlangsung hingga 2 minggu lamanya.

Sejatinya baby blues memang sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon drastis yang dialami Ibu sebelum dan setelah melahirkan, sehingga perubahan hormon ini sedikit banyak juga berpengaruh pada kondisi psikologis Ibu.

Para Ibu juga biasanya mengalami kondisi ini akibat masih merasa kaget akan peran baru yang harus diembannya.

Selain itu, salah satu faktor yang tidak kalah penting ialah adanya lingkungan yang supportif dalam mendukung Ibu untuk menjalani peran barunya.

Contohnya, suami yang bersedia berpartisipasi aktif dalam bergantian mengurus anak atau mengurus rumah, kemudian lingkungan keluarga yang memberikan dukungan kasih sayang dan kehangatan bagi Ibu dan bayi, hal ini akan sangat bermanfaat bagi Ibu agar terhindar dari baby blues.

Sebaliknya, jika Ibu ternyata merupakan korban dari tindak kekerasan justru bertepatan ketika ia baru saja melahirkan, maka bisa dibayangkan seperti apa rasa sakitnya.

Setelah berjuang fisik selama sembilan bulan lebih lamanya, belum lagi perjuangan beradaptasi dengan newborns yang tentu tidak mudah, harus disambut dengan berbagai kekerasan fisik yang diterimanya.

Sudah pasti, Ibu yang dalam kondisi ini akan berisiko sangat besar untuk mengalami gangguan kesehatan mental, seperti baby blues yang beregenarasi menjadi kondisi yang lebih serius lagi, seperti depresi postpartum atau psikosis.

Berbicara mengenai Ibu yang mengalami tindakan penyiksaan, tentu akan berdampak pada kondisi mental dan psikisnya, dimana hal tersebut juga dapat berakibat pada terganggunya pola istirahat atau pola tidur pada Mama.

Seperti yang diketahui bahwa Ibu pasca salin benar-benar membutuhkan waktu recovery secara keseluruhan untuk memulihkan fisiknya.

Namun, tak jarang beberapa Ibu harus merelakan waktu istirahatnya terbuang akibat harus menenangkan bayi yang rewel atau menangis.

Apabila kemudian Ibu sejak awal mengalami gangguan pola tidur. Maka tentu hal ini akan sangat berbahaya karena dapat berdampak pada penurunan vitalitas tubuh Ibu, yang berujung pada perubahan suasana hati, tidak selera makan, dan berbagai permasalahan lainnya.

Ibu yang mengalami tindakan kekerasan atau penyiksaan dari orang-orang di sekitarnya juga dapat berdampak buruk pada kesehatan bayinya.

Sebab dilansir dari rachelobrienibclc.com, ternyata Ibu yang stress akibat mendapati penyiksaan ternyata dapat berkorelasi langsung dengan dikeluarkannya hormon adrenalin oleh hipotalamus yang ternyata dapat menghambat pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam distribusi dan kelancaran pengeluaran ASI.

Akibatnya adrenalin ini akan mengacaukan pengeluaran ASI Mama, sehingga bayi tidak mendapatkan makanan dan sumber nutrisi yang sesuai, sehingga bayi menjadi tetap haus, rewel, dan dapat menurunkan daya tahan tubuh bayi.

Itulah Ma, tadi informasi mengenai dampak yang akan ditimbulkan apabila Ibu yang baru saja melahirkan mengalami penyiksaan yang telah dirangkumkan oleh Popmama.com, semoga dapat menjadi media pembelajaran bagi Mama dan keluarga ya!

Baca juga :

• Viral di Medsos! Alshad Ahmad Diduga Sudah Bercerai dari Nissa Asyifa
• Perbedaan Postpartum Depression dengan Baby Blues
• Aurel Hermansyah Berbagi Tips Atasi Baby Blues, Apa Peran Papa Atta?