Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, kelahiran caesar di setiap provinsi Indonesia memiliki persentase 15,3 persen. Hal ini tentu lebih tinggi ketimbang standar persalinan caesar WHO, yakni 5-15% untuk setiap negara.
Apabila standar kelahiran kelahiran caesar tidak sesuai dengan standar tersebut, maka akan mengakibatkan risiko seperti morbiditas serta mortalitas ibu dan bayi.
Dalam medis, tindakan caesar sebetulnya dilakukan dokter untuk kondisi yang darurat saja. Namun bagi calom mama di kota besar, pilihan caesar justru bukan dianggap pilihan terakhir.
Bahkan mereka sengaja menentukan jadwal kelahiran anaknya dengan melihat tanggal-tanggal yang cantik. Fenomena caesar di kota-kota besar umumnya terjadi tanpa indikasi medis yang perlu penanganan serius.
Karena itu, calon mama sebaiknya memilih kelahiran normal atau vaginal dan tanpa induksi. Berikut ini Popmama.com rangkum tips-tipsnya, Ma.
- Pilih dokter dan rumah sakit yang memiliki tingkat operasi caesar yang rendah
- Mengonsumsi makanan yang cukup gizinya selama hamil. Dengan cukupnya nutrisi, risiko kelahiran berisiko tinggi tak akan terjadi
- Jangan berbaring terus selama hamil. Mama harus tetap aktif melakukan kegiatan seperti biasanya
- Tetap di rumah meski sedang di pembukaan ketiga. Cara ini untuk menghindari stres berkepanjangan dan tindakan induksi
- Menjelang persalinan usahakan tetap makan dan minum agar tidak mengalami persoalan gula darah dan metabolisme
- Gunakan pereda nyeri yang alami, misalnya, pijatan, musik, dan hipnosis. Hindari obat-obatan seperti epidural yang justru meningkatkan tindakan caesar
- Jika dokter menyarankan tindakan induksi atau caesar, mintalah penjelasan mengapa harus memilih opsi tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi.