Viral Kisah Ibu Caesar yang Alami Usus Bocor karena Diduga Malpraktik

Berada di ICU selama berbulan-bulan

24 April 2024

Viral Kisah Ibu Caesar Alami Usus Bocor karena Diduga Malpraktik
Freepik/freepik

Seorang Mama melahirkan caesar untuk keempat kalinya. Di operasi tersebut, dilakukan juga tindakan tubektomi. Namun ia mengalami komplikasi yang ternyata kebocoran usus.

Setiap operasi memiliki risikonya sendiri. Hal ini juga yang dialami seorang Mama yang telah memiliki 4 anak dan memiliki riwayat caesar sebanyak 3 kali. 

Di persalinan keempat, dilakukan juga tindakan tubektomi agar tidak hamil kembali. Namun kondisi sang ibu makin parah dan diagnosa tidak langsung tepat sehingga usus pecah dan bakteri sudah menyebar sampai paru-paru. 

Seperti apa ceritanya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Operasi caesar dan tubektomi yang hingga 2 jam

1. Operasi caesar tubektomi hingga 2 jam
Freepik/wavebreakmedia_micro

Urwatul Usqa Ahmad adalah seorang Mama yang kala itu sedang mengandung anak keempat. Karena memiliki riwayat caesar sebanyak 3 kali, maka diputuskan pada caesar keempat akan dilakukan juga tindakan tubektomi atau penutupan tuba falopi. 

Saat itu, ia mendapat jadwal operasi pertama karena kondisinya. Namun faktanya, ia mendapat jadwal operasi terakhir yaitu saat sore hari. 

Operasi caesar pada umumnya berlangsung selama 15-30 menit, tapi kali ini operasinya berlangsung selama 2 jam. Menurut pengakuan dari sang suami, sang dokter mengatakan dirinya hampir pingsan karena melakukan operasi hingga 2 jam. 

Pada saat itu, dokter kandungannya juga menyebutkan kalau sang Mama mengalami perlengketan usus di area kanan perut. Namun ia mengatakan kalau area itu tidak disentuhnya dan menganggap hal itu bisa terjadi karena tindakan dari dokter kandungan pada kehamilan sebelumnya. 

2. Dianggap sebagai pasien manja

2. Dianggap sebagai pasien manja
Pexels/Andrea Piacquadio

Setelah operasi, sang Mama merasa ada yang janggal karena ada lebam merah dan bagian kulit yang menggelembung berisi cairan merah. 

Saat berkonsultasi, dokter kandungan yang bekerja di RSIA Paramount Makassar tersebut mengatakan kalau kemungkinan itu hanyalah efek anestesi saja. Perut sang ibu juga disebut masih besar pasca SC dan hal ini dianggap normal oleh dokter dengan inisial A karena sang Mama memiliki perut model gantung. 

Saat lebam di perut makin meluas, area lebam tersebut juga terasa panas, sang Mama sudah sulit bergerak, merasa nyeri hebat dan ASI tidak keluar. 

Saat dokter berkunjung, sang Mama diminta untuk banyak bergerak karena begitu sakit dan nyeri hebat, sang dokter mengatakan kalau pasiennya itu merupakan pasien yang paling manja. 

Sampai pada hari ke 3, ia diperbolehkan pulang dalam kondisi masih tidak bisa berdiri dan harus dipapah dengan kursi roda. 

3. Berbagai diagnosa tak berdasar, termasuk herpes

3. Berbagai diagnosa tak berdasar, termasuk herpes
Freepik/tirachardz

Karena kondisi makin parah, sang suami yang memiliki akun Instagram bernama @iyuztagram ini bercerita kalau mereka berkonsultasi dengan klinik dekat rumah dan mendapat diagnosa sang Mama terkena herpes sehingga harus isolasi. 

Ketika kembali ke RS untuk ganti perban, benjolan pun pecah dan dokter tersebut menyarankan untuk isolasi agar tidak menulari orang lain. Ia juga menyarankan untuk datang ke spesialis kulit. 

Editors' Pick

4. Tidak mendapat rujukan dari dokter kandungan terkait, 3 hari di IGD tanpa tindakan

4. Tidak mendapat rujukan dari dokter kandungan terkait, 3 hari IGD tanpa tindakan
Pexels/pixabay

Karena kondisi makin parah, mereka mendatangi IGD RS tempat sang Mama melahirkan. Dokter jaga pun menelepon dokter kandungannya dan sang dokter menyarankan untuk pindah ke RS lain tanpa rujukan. 

Akhirnya mereka sampai ke RS lain dan tidak mendapat tindakan karena bukan pasien rujukan. Setidaknya sang Mama tidak dapat tindakan selama 3 hari. 

Pihak keluarga menelepon RS lain untuk mengecek ketersediaan kamar. Setelah pindah RS, barulah para dokter spesialis menangani sang Mama. 

5. Mendapat penanganan dari berbagai dokter spesialis dan akhirnya operasi dengan risiko tinggi

5. Mendapat penanganan dari berbagai dokter spesialis akhir operasi risiko tinggi
Unsplash/National Cancer Institute

Sang suami bercerita bagaimana dokter spesialis kulit, kandungan, virologi, mikrobiologi dan spesialis lainnya menangani istrinya. 

Setelah diketahui masalahnya, barulah dokter bedah dan anestesi menjelaskan bahwa akan dilakukan operasi besar yang risikonya tinggi karena ada kebocoran usus di area yang pernah disebutkan oleh dokter kandungan yang menangani persalinan kemarin.

Sang suami mengatakan kalau segalanya jadi terlihat jelas setelah diketahui titik utama masalahnya. Dari yang tadinya dikatakan ada perlengketan usus, kini malah jadi kebocoran usus. 

6. Mengalami kebocoran usus, bakteri masuk sampai ke paru-paru

6. Mengalami kebocoran usus, bakteri masuk sampai ke paru-paru
Freepik/stefamerpik
Hanya ilustrasi

Dokter bedahnya pun menjelaskan bahwa kebocoran usus ini membuat gas, feses dan bakteri yang ada di usus terbuang ke perut. Dokter bedah ini juga menjelaskan kenapa perut sang istri tetap besar, hal ini kemungkinan disebabkan karena fesesnya tidak bisa keluar dan malah bocor ke tubuh. 

Sedangkan lebam ungu gelap berisi cairan merupakan bakteri yang di dalam usus menjalar kemana-mana termasuk ke permukaan kulit perut dan terjadilah selulitis. 

Tak hanya itu, sang Mama juga menjalani operasi bronkoskopi untuk membersihkan lendir yang ada di paru-paru. Karena bakterinya sudah menjalar dan masuk sampai ke paru-paru. 

Efeknya, sang Mama merasakan sesak napas dan selalu batuk. 

7. Baru bisa kembali makan dari mulut pasca 44 hari melahirkan

7. Baru bisa kembali makan dari mulut pasca 44 hari melahirkan
Freepik/timolina

Karena kondisinya yang parah, sang istri tidak bisa makan dan minum. Barulah di hari ke-44, dokter gizi meminta sang suami untuk beli bubur karena ingin menyuapi sang Mama. 

Diceritakan bagaimana Mama 4 anak ini begitu lahap sehingga memberikan secercah kebahagiaan bagi pada dokter dan juga suaminya. 

8. Masih tahap pemulihan hingga saat ini

8. Masih tahap pemulihan hingga saat ini
Freepik.com/ijeab

Sang Mama melahirkan pada awal bulan Januari 2024 dan baru keluar rumah sakit pada awal April 2024. Saat ini, sang Mama sedang dalam tahap pemulihan dan harus rawat jalan. 

Kondisinya, sang mama masih harus banyak bantuan, termasuk saat ingin duduk. Selama rawat jalan, banyak latihan yang dilakukannya, salah satunya adalah latihan nafas yang videonya diunggah oleh sang suami. 

Sang suami juga sempat mengadukan dokter kandungan yang menangani persalinan istrinya pada dokter lain. Ia mengadukan atas dasar malpraktik. Sampai saat ini, kasusnya masih berkembang dan dalam tahap mediasi. 

Semoga Mama Urwatul segera pulih sepenuhnya, ya!

Baca juga:

The Latest