Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

7 Fakta Sindrom Puting Sedih yang Jarang Diketahui!.png
freepik/freepik

Intinya sih...

  • Gejala emosional yang intens, termasuk kesedihan, kecemasan, dan reaksi tiba-tiba saat disentuh

  • Hubungan antara SNS dan D-MER, kondisi emosional negatif pada ibu menyusui sebelum ASI keluar

  • Tidak hanya terjadi pada ibu menyusui, penurunan kadar dopamin dan strategi mengatasi gejala juga penting

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sindrom puting sedih atau dikenal dengan Sad Nipple Syndrome (SNS) adalah kondisi di mana seseorang mengalami lonjakan emosi negatif seperti kesedihan, kecemasan, atau rasa malu saat puting mereka disentuh. Meskipun belum banyak dikenal, sindrom ini nyata dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Dilansir dari Clevelandclinic, secara medis SNS belum diakui sebagai diagnosis resmi dan masih jarang diteliti. Meski begitu, kondisi ini kemungkinan berkaitan dengan reaksi emosional serupa yang terjadi saat menyusui.

Agar Mama dapat memahami lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum 7 fakta sindrom puting sedih yang jarang diketahui. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Gejala emosional yang intens

freepik/jcomp

Dilansir dari Clevelandclinic, mereka yang mengalami SNS melaporkan berbagai macam emosi yang kuat, yang biasanya berlalu dalam waktu satu atau dua menit. Beberapa merasa sedih, tidak nyaman, atau bahkan takut akan malapetaka. 

Gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba dan intens, membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan bingung. Emosi negatif ini tidak selalu berkaitan dengan rangsangan seksual, bahkan sentuhan ringan seperti saat mandi atau mengenakan pakaian tertentu dapat memicu reaksi.

2. Hubungan antara SNS dan D-MER

freepik/creativeart

Salah satu teori menyebutkan bahwa SNS mungkin memiliki kaitan dengan Dysphoric Milk Ejection Reflex (D-MER). D-MER adalah kondisi yang dialami oleh ibu menyusui, di mana mereka merasakan emosi negatif sesaat sebelum ASI keluar. 

Dilansir dari Clevelandclinic, kondisi ini akan memicu kekecewaan yang dapat terjadi saat bayi mengisap puting susu atau bahkan saat mendengar atau memikirkannya saja. Namun, peningkatan dan penurunan hormon tertentu dapat mengakibatkan pengalaman emosi disforik yang intens dan terkadang dikaitkan dengan menyusui.

3. Tidak hanya terjadi pada ibu menyusui saja

freepik/jcomp

Dilansir dari Clevelandclinic, penelitian menunjukkan bahwa mungkin saja perempuan yang belum pernah menyusui merasakan demikian. Secara psikologis, para peneliti menduga ada faktor tambahan yang dapat memicu rasa disforik pada SNS. Beberapa di antaranya termasuk masalah kesehatan mental.

Ada kemungkinan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap perubahan hormon alami saat masa pramenstruasi. Pada kondisi ini, tubuh bisa merespons fluktuasi hormon secara berbeda, termasuk memunculkan reaksi emosional seperti yang terjadi pada SNS.

4. Kemungkinan penyebab hormonal

freepik/azerbaijan_stockers

Dilansir dari Clevelandclinic, penurunan kadar dopamin setelah stimulasi puting dapat menyebabkan munculnya emosi negatif pada penderita SNS. Dopamin adalah neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati dan perasaan senang.

Aktivitas yang dapat merangsang pelepasan oksitosin juga bisa memberi sinyal kepada hipotalamus untuk mengurangi produksi dopamin. Penurunan kadar dopamin inilah yang diduga dapat memicu munculnya perasaan disforik pada sebagian orang.

5. Pentingnya mengenali pemicu

freepik/benzoix

Dilansir dari Clevelandclinic, pantau gejala-gejalanya, bagaimana gejala-gejala tersebut memengaruhi tubuh, kapan gejala-gejala tersebut terjadi, dan berapa lama gejala-gejala tersebut berlangsung. Jika Mama memiliki pemicu tertentu seperti pakaian, kain atau jenis bra tertentu, atau aktivitas-aktivitas tertentu yang mengakibatkan perasaan-perasaan disforik, sebaiknya catat.

Dengan memahami pemicu, penderita dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari atau mengelola situasi tersebut, seperti memilih pakaian yang nyaman atau menghindari aktivitas tertentu.

6. Strategi mengatasi gejala

freepik/freepik

Dilansir dari Clevelandclinic, beberapa strategi dapat membantu mengurangi gejala SNS, seperti teknik relaksasi, meditasi, atau terapi perilaku kognitif. Terapi ini dapat membantu penderita memahami dan mengubah pola pikir negatif yang terkait dengan kondisi tubuh.

Selain itu, berbicara dengan profesional kesehatan mental atau konselor laktasi dapat memberikan dukungan dan panduan dalam mengelola kondisi ini. Penting untuk mencari bantuan jika gejala mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

7. Pentingnya kesadaran dan dukungan

freepik/freepik

Karena SNS masih kurang dikenal, banyak penderita merasa malu atau enggan membicarakannya. Meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini dapat membantu penderita merasa lebih diterima dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Dukungan dari keluarga, teman, dan ahli kesehatan sangat penting dalam membantu penderita mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Dengan pemahaman dan empati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi mereka yang mengalami SNS.

Itu dia, penjelasan tentang 7 fakta sindrom puting sedih yang jarang diketahui. Mengenali dan memahami SNS adalah langkah awal untuk memberikan dukungan bagi penderitanya.

Editorial Team