Anak Meninggal Dunia, Markus Horison: Insya Allah Surga ya Anakku!

Kabar duka datang dari keluarga Markus Horison

27 Desember 2019

Anak Meninggal Dunia, Markus Horison Insya Allah Surga ya Anakku
Instagram.com/markoesharison81

Berita duka masih menyelimuti pasangan Markus Horison dan Bylqis karena baru saja kehilangan anak keduanya berjenis kelamin perempuan. 

Mantan kiper Tim Nasional Sepak Bola Indonesia belum lama ini mengunggah sebuah foto bayi perempuan sekaligus makam putri kecilnya pada Instagram @markoesharison81.

"MAISARA ALESHA RIHIHINA. Insya allah surga ya anakku, tunggu umi dan ayah insya allah di surga nanti. Aamiin 20122019," tulis Markus pada salah satu unggahannya. 

Begitulah doa sekaligus salam perpisahan yang diunggah Markus sebagai seorang Papa untuk putri kecilnya. Unggahan itu juga menuai berbagai komentar warganet dengan turut mendoakan. 

Jika Mama ingin mengetahui beberapa cerita dari keluarga Markus Horison, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

Disimak yuk, Ma!

1. Maisara Alesha Rihihina sudah dinanti-nantikan oleh sang Kakak

1. Maisara Alesha Rihihina sudah dinanti-nantikan oleh sang Kakak
Instagram.com/bylqisjuwitaningsih

Ketika usia kandungannya masuk trimester awal yakni 8 minggu, Bylqis menuliskan sebuah cerita singkat mengenai penantian di Instagram pribadinya. 

"Kita sama-sama berjuang ya de supaya kita bisa ketemu. Bertahun-tahun Umi nggak pernah lelah, tiap bulan nggak pernah kelewat buat test pack dan bertahun-tahun ekspresi kecewa tiap bulan test pack itu nggak tergambarkan. Sampai akhirnya Umi nyerah dan Ayah udah ngajak bayi tabung karena kakak Taza udah rewel bilang pingin punya adek. Bulan itu sudah telat seminggu, tetapi Umi nggak ada gairah buat test pack. Kakak Taza tiap hari nyuruh test pack. Ya demi kakak Taza, Umi tespek akhirnya ketika hasilnya positif, luar biasa rasanya sudah tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Lalu Umi menyadari the power of pasrah, kata dokter masih rawan, kuat-kuat dan sehat ya dede. Umi Ayah dan Kaka Taza udah nggak sabar pingin ketemu dede bayi," tulis Bylqis pada unggahannya bulan Juni lalu. 

Karena harus melewati proses kehamilan yang masih panjang, Bylqis kala itu ingin sama-sama berjuang lewati berbagai fase bersama si Kecil di dalam perut. 

Sebagai seorang kakak yang begitu sayang dengan adik kecilnya walau masih berada di dalam perut, Taza pun menuliskan beberapa surat untuk Mama dan adiknya. 

"Semoga adek bayinya mirip Umi ya, aku cinta dan sayang Umi. Cinta selamanya. I love you," tulis Taza. 

Berbagai surat dan cinta Taza kepada dirinya yang sedang hamil membuat Bylqis sebagai seorang Mama semakin semangat.

2. Bylqis menjadi Mama yang tangguh saat mengandung Maisara Alesha Rihihina

2. Bylqis menjadi Mama tangguh saat mengandung Maisara Alesha Rihihina
Instagram.com/markoesharison81

Seperti ibu hamil lainnya, Bylqis selalu berusaha menjalani berbagai fase suka dan duka selama masa kehamilan.  

"Trimester pertama sudah dilewati dengan perjuangan yang luar biasa dan kadang terbesit rasa ingin menyerah, tetapi istigfar. Luar biasa rasanya kehamilan kali ini benar-benar merasakan seperti bumil lain. Mual muntah pusing sensitif sedih gelisah nggak bisa tidur, perih melilit, semua terasa. Beda dengan waktu kakak Taza dulu nggak kerasa apapun," tulis Bylqis pada unggahan Instagram pribadinya pada bulan Juli lalu. 

Berbagai afirmasi-afirmasi positif rutin dilakukan oleh Bylqis selama masa kehamilan. Cara ini pun diterapkan oleh ibu hamil lainnya agar bisa sama-sama berjuang hingga akhir persalinan. 

"Teruslah berlari sampai rasa lelah itu kelelahan mengejarmu. 11w 6d pregnant," tulisnya saat itu. 

3. Bylqis dan Markus perlu melewati beberapa fase selama berduka

3. Bylqis Markus perlu melewati beberapa fase selama berduka
Instagram.com/markoesharison81

14 Desember lalu, Bylqis masih membagikan perkembangan si Kecil dalam kandungannya. Beratnya kala itu 3, kg dan sebagai seorang Mama, ia pun tak sabar karena sebentar lagi akan segera bertemu. 

Namun, unggahannya Bylqis berubah menjadi duka karena harus kehilangan anaknya. Foto tersebut diunggahnya pada tanggal 23 Desember lalu saat masih berada di RS Ibu dan Anak Limijati, Bandung. 

"Maisara Alesha Rihihina tunggu umi & ayah di surga ya de," ucap Bylqis. 

Terkait fase berduka yang dialami oleh Markus dan Bylqis saat kehilangan bayinya, menurut Dr. Elisabeth Kubler-Ross dalam bukunya On The Death and Dying (1969) menjabarkan akan ada sebuah 5 fase duka atau 5 stages of loss perlu dilalui yakni: 

  1. Fase denial dengan berbagai penolakan terhadap semua yang terjadi.
  2. Fase marah akan terjadi sebagai bentuk penolakan.
  3. Fase tawar menawar terhadap situasi yang dialaminya mulai terjadi.
  4. Fase depresi sebagai sebuah puncak selama sedang berduka.
  5. Fase menerima menjadi momen seseorang mulai ikhas dan menjalani hidup kembali.

Sebagai seorang psikolog, Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht mengatakan bahwa intinya saat menjalani masa-masa berduka seseorang tidak bisa memaksa dirinya untuk terburu-buru langsung masuk ke fase menerima. Hal ini dikarenakan proses harus terjadi secara alamiah.  

"Peranan psikolog memang dapat menjadi support untuk membantu memulihkan luka seseorang yang sedang berduka. Seseorang yang sudah profesional akan membantunya untuk jauh lebih menerima dan memaafkan dirinya sendiri selama menjalani proses berduka," kata Alexandra. 

Lalu sebagai penguatan dengan apa yang terjadi pada keluarga kecilnya, Bylqis juga mengunggah sebuah ayat dari Alquran. 

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS.7:34). 

Semoga pasangan ini bisa sama-sama saling menguatkan selama melewati berbagai tahapan selama berduka atas kehilangan anak mereka ya, Ma. 

Tetap semangat untuk Markus dan Bylqis!

Baca juga: 

The Latest