Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
new land - 2025-10-14T215148.490.jpg
Freepik

Intinya sih...

  • Produksi ASI berlebih bisa memperparah penyumbatan

  • ASI booster bisa ganggu proses pengosongan payudara

  • Hindari ASI booster sementara untuk cegah infeksi dan pulihkan aliran ASI

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penyumbatan saluran ASI atau clogged milk duct sering kali jadi tantangan bagi Mama menyusui. Kondisi ini terjadi saat aliran ASI tersumbat, menyebabkan payudara terasa nyeri, bengkak, dan muncul benjolan kecil.

Jika tidak segera ditangani, penyumbatan ini bisa berkembang menjadi mastitis atau infeksi payudara. Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika terjadi penyumbatan adalah menghentikan konsumsi ASI booster.

Langkah ini membantu tubuh menyeimbangkan kembali produksi ASI agar tidak memperparah sumbatan.

Nah, berikut penjelasan lengkapnya yang telah Popmama.com rangkum alaan mengapa ibu menyusui sebaiknya hindari konsumsi ASI booster saat terjadi penyumbatan. Yuk, simak penjelasannya!

1. Produksi ASI berlebih bisa memperparah penyumbatan

Freepik/stefamerpik

Dilansir dari Cleveland Clinic, produksi ASI yang berlebih atau disebut hyperlactation syndrome bisa membuat saluran ASI semakin mudah tersumbat. Ketika Mama terus mengonsumsi ASI booster, tubuh akan memproduksi ASI lebih banyak dari kebutuhan si Kecil.

Akibatnya, ASI menumpuk di saluran susu dan tidak teralirkan dengan baik. Kondisi ini menyebabkan tekanan meningkat di dalam payudara dan memperburuk penyumbatan.

Selain rasa nyeri, Mama juga mungkin merasakan payudara terasa berat dan penuh kembali tidak lama setelah menyusui. Karena itu, hentikan dulu konsumsi ASI booster agar tubuh bisa menyesuaikan produksi sesuai kebutuhan bayi.

Bila tidak, risiko mastitis, yaitu infeksi akibat sumbatan bisa meningkat, Ma.

2. ASI booster bisa ganggu proses pengosongan payudara

Freepik

Masih menurut Mayo Clinic Health System, salah satu penyebab utama penyumbatan adalah pengosongan payudara yang tidak tuntas. Ketika ASI diproduksi terlalu banyak akibat ASI booster, si Kecil sering tidak mampu menghabiskan ASI sepenuhnya.

Akibatnya, sebagian ASI tersisa dan mengeras di saluran susu. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan mama, tetapi juga membuat Mama kesulitan saat menyusui berikutnya karena aliran ASI tersumbat.

Untuk membantu melancarkan kembali, Mama disaraknkan untuk fokus menyusui langsung dengan posisi dan perlekatan yang tepat, dan menghindari konsumsi ASI booster agar produksi ASI tidak berlebih.

Dengan begitu, tubuh mama akan menyeimbangkan produksi sesuai kebutuhan alami si kecil.

3. Hindari ASI booster sementara untuk cegah infeksi dan pulihkan aliran ASI

Freepik/stefamerpik

Penyumbatan yang tidak segera diatasi bisa berkembang menjadi mastitis, yaitu peradangan dan infeksi pada jaringan payudara.

Salah satu cara mencegahnya adalah dengan mengurangi tekanan pada saluran ASI, termasuk menghentikan konsumsi ASI booster yang bisa memperbanyak volume susu.

Selain itu, Mama bisa membantu memulihkan aliran ASI dengan langkah sederhana seperti kompres dingin, pijatan lembut ke arah ketiak, serta memastikan bayi menyusu dari payudara yang tersumbat lebih dulu.

Saat aliran ASI mulai lancar dan payudara terasa ringan, barulah Mama bisa mempertimbangkan kembali penggunaan ASI booster yang sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada ahlinya.

Itulah alasan mengapa sebaiknya menghindari konsumsi ASI booster saat terjadi penyumbatan agar produksi ASI tetap seimbang dan aliran kembali lancar. Dengan langkah tepat, Mama bisa mencegah mastitis dan menjaga proses menyusui tetap nyaman.

Editorial Team