Pijat laktasi yang dilakukan dengan bantuan suami bukan hanya memberi manfaat bagi ibu menyusui secara fisik, tetapi juga berdampak positif secara emosional dan hubungan keluarga. Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Membantu memperlancar produksi ASI
Pijat laktasi dapat merangsang kelenjar susu dan melancarkan aliran ASI yang tersumbat. Saat suami membantu, pijatan pada area punggung, bahu, dan sekitar payudara akan membuat otot lebih rileks, sehingga hormon oksitosin meningkat. Hormon ini berperan besar dalam merangsang let down reflex atau pengeluaran ASI, sehingga bayi mendapatkan ASI lebih lancar.
2. Mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara
Ibu menyusui sering mengalami masalah seperti payudara terasa penuh, kaku, atau bahkan nyeri karena saluran ASI tersumbat. Dengan bantuan suami, pijat laktasi bisa dilakukan lebih maksimal sehingga bengkak berkurang, aliran ASI kembali lancar, dan ibu menyusui lebih nyaman.
3. Meningkatkan relaksasi dan menurunkan stres
Menyusui terkadang membuat Mama merasa tegang atau kelelahan. Sentuhan lembut dari suami saat memijat dapat memberikan rasa tenang, menurunkan stres, dan memperbaiki suasana hati mama. Kondisi psikologis yang lebih rileks ini akan mendukung produksi ASI yang lebih baik.
4. Memperkuat ikatan emosional suami-istri
Ketika suami ikut terlibat dalam pijat laktasi, Mama merasa lebih didukung dan tidak sendirian dalam perjalanan menyusui. Hal ini memperkuat bonding pasangan, menumbuhkan rasa saling pengertian, serta membuat suami lebih terhubung dengan proses menyusui yang dijalani istrinya.
5. Memberikan rasa percaya diri pada ibu menyusui
Dukungan suami dalam pijat laktasi bisa membuat Mama lebih percaya diri bahwa ia mampu memberikan ASI untuk bayinya. Kehadiran suami bukan hanya sebagai pemberi pijatan, tetapi juga sebagai penyemangat dalam menghadapi tantangan menyusui.