Cara Mengeringkan Pasokan ASI Menurut Pakar Laktasi dan Dokter Anak
- Menyapih secara bertahap membantu mengurangi rasa sakit dan risiko peradangan seperti mastitis, namun membutuhkan waktu dan tahapan.
- Menghindari stimulasi payudara dengan menggunakan bra yang pas, nyaman, dan tidak berkawat serta hindari pijatan berlebihan.
- Perubahan gaya hidup seperti meningkatkan aktivitas fisik dan konsumsi minuman herbal dapat mempercepat proses pengeringan ASI, namun penggunaan obat medis juga bisa menjadi pilihan.
Menyusui umumnya berjalan dalam beberapa fase, dan pada waktunya akan memasuki ke fase menyapih. Di fase ini, banyak ibu mulai mencari tahu bagaimana cara mengeringkan pasokan ASI agar tubuh tetap nyaman sekaligus aman untuk bayi.
Dilansir dari Women’s Health, pakar laktasi Andrea Syms-Brown dan dokter anak Jenelle Ferry menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan.
Terdapat beberapa langkah sederhana di rumah hingga pilihan medis, masing-masing dengan kelebihan dan pertimbangannya.
Karena itu, penting untuk memahami pilihan yang ada sebelum memutuskan cara mengeringkan pasokan ASI yang telah Popmama.com rangkumkan untuk Mama.
1. Menyapih secara bertahap
Menurut pakar laktasi yang dilansir dari Women's Health, menyapih sebaiknya dilakukan secara bertahap dan tidak mendadak. Mengurangi sesi menyusui atau memompa sedikit demi sedikit akan memberi sinyal ke tubuh untuk memproduksi lebih sedikit ASI.
Cara ini membantu mengurangi rasa sakit akibat payudara penuh sekaligus menurunkan risiko peradangan seperti mastitis, yaitu infeksi pada payudara.
Proses ini memang membutuhkan waktu dan tahapan, namun lebih aman dan nyaman untuk Mama maupun si Kecil.
2. Menghindari stimulasi payudara
Stimulasi atau rangsangan pada puting dapat memberi sinyal ke tubuh untuk terus memproduksi ASI. Karena itu, penting untuk meminimalkan sentuhan atau rangsangan di area payudara.
Salah satu caranya adalah menggunakan bra yang pas, nyaman, dan tidak berkawat agar payudara tetap tertahan dengan baik tanpa menekan terlalu keras.
Hindari juga pijatan berlebihan karena bisa memicu keluarnya ASI dan membuat produksi kembali meningkat. Jika mulai terasa penuh, cukup kompres dingin untuk meredakan nyeri atau bengkak tanpa menambah rangsangan.
Dengan langkah sederhana ini, produksi ASI bisa berkurang lebih cepat dan tubuh lebih nyaman selama fase menyapih.
3. Ubah gaya hidup dan konsumsi teh herbal
Beberapa perubahan gaya hidup juga dapat mempercepat proses pengeringan ASI. Misalnya, meningkatkan aktivitas fisik yang dapat mengalihkan energi tubuh dari produksi ASI.
Selain itu, Mama bisa mengonsumsi minuman herbal seperti teh sage atau teh peppermint. Dilansir dari Women’s Health, konsumsi 1–3 cangkir teh ini setiap hari dapat membantu menurunkan hormon prolaktin, yaitu hormon utama yang merangsang produksi ASI.
Namun, penggunaan peppermint oil harus hati-hati dan hanya boleh dipakai ketika sudah berhenti menyusui, karena bisa berbahaya bagi bayi jika masih dalam proses menyapih.
4. Konsumsi obat medis
Bagi Mama yang membutuhkan cara lebih cepat, terdapat pilihan obat yang bisa dikonsumsi. Menurut dr. Jenelle Ferry padaa Women's Health, dua jenis obat yang biasanya diresepkan adalah cabergoline dan bromocriptine.
Keduanya bekerja dengan menurunkan kadar prolaktin dalam tubuh, sehingga produksi ASI dapat terhenti. Meski efektif, obat ini biasanya hanya diberikan berdasarkan indikasi medis karena memiliki efek samping tertentu.
Sebaiknya, Mama berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Cara mengeringkan pasokan ASI bisa dilakukan dengan berbagai langkah, mulai dari menyapih bertahap, menghindari stimulasi, hingga mencoba herbal atau obat medis bila diperlukan.
Dilansir dari pakar laktasi Andrea Syms-Brown dan dokter anak Jenelle Ferry melalui Women’s Health, setiap metode punya kelebihan masing-masing dan hasilnya bisa berbeda pada setiap tubuh.
Penting untuk Mama melakukan cara-cara di atas dengan hati-hati agar tubuh tetap nyaman dan terhindar dari komplikasi.
