Ada banyak cara yang bisa dipilih untuk menjaga jarak kehamilan, salah satunya adalah KB suntik. Setelah melahirkan, kapan waktu yang tepat untuk suntik KB?
Beberapa orang tidak bisa menggunakan alat KB seperti kontrasepsi atau pil minum, sehingga memilih untuk menggunakan alat suntik. Selain itu, suntik KB termasuk yang ringkas karena memiliki interval 1 bulan atau 3 bulan.
Kemudian, kapan suntik kb setelah melahirkan? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
Suntik KB merupakan salah satu pilihan yang membantu Mama untuk menunda kehamilan. Dilakukan dalam interval 1 atau 3 bulan, KB suntik memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
KB ini biasanya disuntikkan di bagian tubuh seperti bokong, lengan atas, bawah perut, dan paha. KB ini mengandung hormon progesteron yang bisa menghentikan ovulasi.
Di Indonesia, ada 2 jenis suntik KB yang umum yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan.
Seperti namanya, suntikan ini diberikan 30 hari sekali. Di dalamnya terdapat hormon estrogen dan progestin yang bisa mencegah kehamilan.
Dibandingkan dengan suntik KB 3 bulan, suntik interval 1 bulan ini tidak memiliki dampak serius pada siklus menstruasi. Sehingga, Mama tidak perlu khawatir karena siklus mens biasanya tetap teratur.
Untuk Mama yang ingin cepat hamil, maka suntik KB 1 bulan ini mampu mengembalikan kesuburan lebih cepat yaitu sekitar 3 bulan setelah suntikan dihentikan
Meski begitu, suntik KB 1 bulan memiliki kekurangan dan efek samping seperti risiko terjadinya pendarahan tidak normal,.pusing dan payudara yang lebih sensitif, dan memicu mood swing.
Selain itu, suntik KB ini juga tidak disarankan untuk perempuan yang memiliki keluhan migrain dan tidak bisa melindungi dari risiko infeksi menular seksual.
Jika ingin interval yang lebih lama, bisa memilih yang 3 bulan. Area suntikannya ada di bokong dan lengan atas, ada juga yang disuntikkan ke lapisan kulit di area perut atau paha atas.
Suntikan ini melepaskan hormon progestin ke pembuluh darah untuk menghentikan pelepasan sel telur ke dalam rahim. Hormon ini juga mencegah sperma mencapai sel telur dan mencegah pertumbuhan janin dengan menipiskan dinding rahim.
Suntik KB 3 bulan ini punya beberapa kelebihan, antara lain tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain, dan relatif aman untuk ibu menyusui.
Selain itu, Mama bisa tak perlu repot minum pil setiap hari dan tidak perlu menghitung masa subur sebelum melakukan hubungan seksual. Kemudian, suntik ini juga bisa mengurangi risiko munculnya kanker ovarium dan kanker rahim.
Lalu, apa saja efek sampingnya? bisa berupa sakit kepala, kenaikan berat badan, pendarahan, menstruasi tidak teratur, dan butuh waktu lama untuk kembali subur jika ingin hamil.
Efek samping lainnya adalah mengurangi kepadatan tulang. Jadi, harap diperhatikan, ya.
Sayangnya, tidak semua orang bisa menggunakan suntik KB 3 bulan. Beberapa orang dengan penyakit tertentu tidak disarankan menggunakannya.
Perempuan yang ingin hamil atau mau siklus menstruasinya tetap teratur biasanya tidak disarankan menggunakan ini.
Kemudian, orang dengan keluhan migrain, gangguan hati, pembekuan darah, riwayat penyakit jantung, diabetes, kanker payudara, dan berisiko tinggi osteoporosis juga tidak disarankan.
Sebenarnya, setiap perempuan punya waktu yang berbeda untuk mencapai waktu subur pasca melahirkan. Pada ibu yang menyusui, kesuburan kembali sekitar 6 bulan pasca melahirkan.
Sedangkan pada ibu melahirkan yang tidak menyusui, maka kesuburan bisa kembali sekitar 6 minggu pasca melahirkan.
Umumnya, alat kontrasepsi disarankan kembali dikonsumsi atau dilakukan setelah selesai masa nifas. Namun jika ingin menggunakan KB suntik 3 bulan, maka bisa langsung digunakan setelah melahirkan.
Akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan waktu terbaik untuk menyuntikkan KB tersebut ya, Ma.
Itu dia waktu tepat melakukan suntik KB setelah melahirkan. Semoga membantu, ya!