Waktu perawatan dan pemulihan terhadap kedua kondisi ini bervariasi, bergantung pada tingkat keparahan depresi dan kebutuhan individu. Jika diperlukan, dokter mungkin akan merujuk Mama ke tenaga profesional kesehatan mental.
Dilansir Mayo Clinic, untuk baby blues biasanya masalah ini akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari atau maksimal dua minggu setelah persalinan.
Guna membantu meredakan gejala baby blues, Mama bisa beristirahat sebanyak mungkin dan mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan. Selain itu, jangan ragu meminta bantuan dari keluarga dan teman, serta carilah wadah komunikasi baru antara sesama ibu untuk mencari informasi.
Jangan lupa menciptakan waktu untuk diri sendiri alias me time. Misalnya dengan menonton film, pergi ke salon atau spa massage. Ini penting untuk mengatasi rasa cemas dan membuat pikiran Mama lebih rileks.
Sementara itu, pada postpartum depression biasanya diperlukan pengobatan dengan psikoterapi atau konseling kesehatan mental. Pada terapi ini, Mama bisa menemui psikiater, psikolog, atau profesional kesehatan mental lainnya. Ungkapkan semua yang Mama rasakan, sehingga Mama bisa dibantu untuk menetapkan tujuan yang realistis dan menanggapi situasi dengan cara yang positif.
Kadang-kadang pada postpartum depression juga diperlukan terapi obat-obatan antidepresan. Obat ini hanya diresepkan oleh dokter, yang tentunya memerlukan perhatian khusus jika Mama menyusui.
Dengan perawatan yang tepat, gejala postpartum depression dan baby blues akan terus membaik seiring berjalannya waktu. Yang penting, dukungan dari pasangan, keluarga dan sahabat menjadi faktor yang tak boleh diabaikan.
Demikian informasi tentang perbedaan postpartum depression dan baby blues yang perlu Mama ketahui. Konsultasikan pada tenaga profesional jika Mama benar-benar membutuhkannya, ya.